IHSG Tertekan Penerapan PSBB DKI, Coba Investasi Ini Saat Pandemi
Salah satu instrumen investasi yang bisa dipilih di tengah pandemi adalah Surat Berharga Negara
Salah satu instrumen investasi yang bisa dipilih di tengah pandemi adalah Surat Berharga Negara
Bareksa.com - Mengakhiri pekan kedua di bulan September 2020, pasar keuangan Indonesia mengalami tekanan yang cukup hebat. Dalam periode 7-11 September 2020, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakumulasi penurunan 4,26 persen, yang menjadikan bursa saham kebanggaan Tanah Air ini berkinerja terburuk di kawasan Asia.
Pekan lalu sentimen domestik kental mewarnai pasar keuangan Indonesia. IHSG dan rupiah terbebani oleh rencana pemerintah provinsi DKI Jakarta yang akan kembali memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total mulai 14 September 2020 atau hari ini.
Hal tersebut menandakan situasi Jakarta akan kembali seperti pada saat awal pandemi di bulan April-Mei lalu. Perkantoran non-esensial, restoran, pertokoan, rumah ibadah, lokasi wisata dan sebagainya ditutup untuk sementara. Warga kembali diminta untuk berada #dirumahaja.
Promo Terbaru di Bareksa
Penerapan PSBB tentu berpotensi membuat ekonomi Jakarta kembali tergoncang. Pada kuartal II 2020, output ekonomi atau Produk Domestik Bruto (PDB) Ibu Kota tumbuh negatif (kontraksi) 8,22 persen secara tahunan (year on year/YoY). Ini menjadi kontraksi terparah dalam 10 tahun terakhir.
"Kebijakan PSBB sebagai upaya untuk menahan laju penyebaran Covid-19 hampir menghentikan seluruh aktivitas masyarakat dan berdampak demikian besar pada kinerja ekonomi, bahkan merambah hingga kegiatan sosial. Pada triwulan II/2020 pertumbuhan ekonomi Jakarta kontraksi minus 8,22 persen. Angka ini adalah yang terendah selama kurun waktu 10 tahun terakhir, meskipun tidak sedalam saat krisis ekonomi tahun 1998," sebut laporan Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta.
Nahasnya, Jakarta adalah penyumbang terbesar terhadap porsi PDB nasional. Pada kuartal II 2020, kontribusi Jakarta adalah 17,17 persen terhadap pembentukan PDB Indonesia. Akibatnya, ekonomi Tanah Air terkontraksi 5,32 persen pada semester pertama tahun ini.
Rencana Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan memberlakukan PSBB total tentu berpotensi sangat kuat akan membuat cerita seperti kuartal II 2020 kembali terulang. Jika PDB tumbuh negatif lagi pada kuartal III 2020, maka Indonesia akan resmi masuk zona resesi.
Masih Pandemi, Coba Investasi Ini
Meskipun PSBB Jakarta akan kembali diketatkan yang membuat pasar keuangan kembali bergejolak tinggi, masyarakat pun diminta tidak perlu khawatir. Karena, masih ada peluang bagi masyarakat untuk menginvestasikan uangnya.
Direktur Jenderal Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (Dirjen PPR) Kementerian Keuangan Luky Alfirman mengatakan, salah satu instrumen investasi yang bisa dipilih di tengah pandemi adalah Surat Berharga Negara (SBN). Atau jika ingin yang berbasis syariah, bisa juga berinvestasi di sukuk atau Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
SBN atau SBSN bisa menjadi pilihan tepat karena menawarkan risiko yang sangat rendah atau bahkan hampir tidak ada sama sekali, mengingat keduanya adalah instrumen yang pembayaran pokok dan imbal hasilnya dijamin negara.
Teranyar, Pemerintah sedang menawarkan instrumen surat utang syariah yang khusus untuk investor ritel berjenis Sukuk Ritel (SR) seri SR013. Tidak hanya untuk memenuhi sebagian pembiayaan APBN 2020, SR013 juga ditujukan untuk menarik minat masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan nasional.
Menurut Lucky, hal tersebut harus bisa dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat untuk berinvestasi di tengah pandemi. Apalagi, imbal hasil yang ditawarkan SR013 juga cukup kompetitif dibandingkan deposito, yakni 6,05 persen per tahun.
Pembelian SR013 bisa dimulai dari Rp1 juta hingga maksimal Rp3 miliar. SR013 juga bisa diperjualbelikan antar investor domestik. Tenornya sepanjang 3 tahun atau jatuh tempo pada 10 September 2023.
Terlebih di sisi lain, untuk memiliki SR013 sudah sangat mudah karena bisa menggunakan online dan tersedia di berbagai paltform digital favorit milenial, termasuk melalui Bareksa.
(KA01/AM)
***
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
Pemesanan SR013 secara online di Bareksa hanya bisa dilakukan pada masa penawaran 28 Agustus - 23 September 2020. Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi SBN? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional).
Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di Bareksa untuk memesan SR013.
PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.