ORI017 Akan Ditawarkan Juni, Pemerintah Bidik Animo Investor Ritel
Penerbitan ORI didahulukan daripada SBR untuk memenuhi permintaan investor yang suka instrumen tradable
Penerbitan ORI didahulukan daripada SBR untuk memenuhi permintaan investor yang suka instrumen tradable
Bareksa.com - Penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) untuk investor ritel adalah salah satu cara pemerintah dalam menjaring pembiayaan sekaligus memberikan kesempatan masyarakat untuk berpartisipasi dalam investasi
Pemerintah akan menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN) untuk investor ritel yang sifatnya bisa diperdagangkan pada bulan depan. Hal ini dilakukan untuk menjaring pembiayaan sekaligus memfasilitasi permintaan investor terhadap instrumen investasi yang lebih likuid.
Pada bulan Juni 2020, Pemerintah melalui Kementerian Keuangan akan mulai menawarkan SBN berjenis Obligasi Negara Ritel seri ORI017. Seri yang biasanya terbit di kuartal keempat ini dimajukan penawarannya untuk mendahului jenis Savings Bond Ritel (SBR).
Sebagai informasi, seri ORI merupakan obligasi bersifat tradable dengan jangka waktu 3 tahun, berbeda dengan Savings Bond Ritel (SBR) yang sifatnya non-tradable dengan tenor 2 tahun. Maka dari itu, ORI dianggap lebih likuid daripada SBR karena bisa diperjualbelikan di pasar sekunder sebelum jatuh tempo.
Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kemenkeu, Deni Ridwan, mengatakan pemerintah memutuskan menerbitkan ORI lebih awal berdasarkan masukan dari para pemangku kepentingan (stakeholders).
"Investor cenderung memilih instrumen investasi yang cukup fleksibel dalam rangka mengelola likuiditasnya. Nah, ORI punya keunggulan karena ada fitur tradable. Jadi investor kalau butuh likuiditas bisa menjual di pasar sekunder," kata Deni ketika dihubungi Bareksa Jumat, 29 Mei 2020.
Deni melanjutkan, untuk sisa tahun ini menurut rencana masih ada penerbitan empat SBN ritel lagi, yang terdiri dari dua SBN (termasuk ORI017), dan dua Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Untuk seri setelah ORI017, ada kemungkinan penerbitan SBR tetapi masih terbuka untuk pertimbangan lagi.
"Untuk penerbitan selanjutnya, tidak menutup kemungkinan penerbitan SBR, tergantung strategi pembiayaan DJPPR dan animo calon investor," kata Deni.
Setelah ORI dan SBR, berarti sisa penerbitannya adalah SBSN yang sifatnya syariah. Di awal tahun ini, pemerintah sudah menerbitkan Sukuk Ritel, sisanya tinggal Sukuk Tabungan. Tetapi bisa juga Sukuk Ritel hadir kembali bila pemerintah masih mempertimbangkan investor yang menyukai SBN bersifat tradable.
Seperti diberitakan sebelumnya, SBN ritel diterbitkan dalam rangka pembiayaan anggaran negara, setelah defisit APBN 2020 diperkirakan melebar hingga menjadi Rp1.028,5 triliun atau setara 6,27 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Untuk membiayai defisit ini, pemerintah mengkaji penerbitan surat utang baru atau SBN senilai Rp990,1 triliun dalam periode Juni-Desember 2020. Sementara itu, hingga 20 Mei 2020 realisasi penerbitan SBN mencapai Rp420,8 triliun.
Dari kacamata investor global, surat utang negara Indonesia termasuk yang paling menarik di antara obligasi berdenominasi lokal dari emerging market lainnya. Sebab, selain Indonesia memiliki peringkat utang layak investasi (investment grade), yield yang diberikan surat utang negara Indonesia menarik dibandingkan dengan obligasi negara emerging lainnya.
***
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
SBN untuk ritel hanya bisa dipesan online selama masa penawaran saja di Bareksa. Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi SBN? Segera daftar di sbn.bareksa.com sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP. Baca panduannya di sini.
Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di sbn.bareksa.com untuk memesan SBN.
Bila sudah memiliki akun Bareksa untuk reksadana sebelumnya, segera lengkapi data Anda berupa NPWP dan rekening bank yang dimiliki.
Kalau belum punya NPWP, tapi mau beli SBN? Kita juga bisa meminjam NPWP punya orang tua atau suami.
PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,92 | 0,45% | 4,28% | 7,56% | 8,65% | 19,15% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,59 | 0,42% | 4,45% | 7,00% | 7,43% | 2,51% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.080,08 | 0,60% | 4,04% | 7,13% | 7,77% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.845,41 | 0,53% | 3,95% | 6,71% | 7,40% | 16,95% | 40,32% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.272,15 | 0,82% | 3,96% | 6,62% | 7,24% | 20,21% | 35,65% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.