Penambahan Kasus Corona Akibatkan Gejolak Pasar, Investasi di SR012 Pasti Untung
Hingga Selasa (10/3/2020) jumlah pasien positif corona di Indonesia mencapai 27 orang
Hingga Selasa (10/3/2020) jumlah pasien positif corona di Indonesia mencapai 27 orang
Bareksa.com - Jumlah pasien yang positif corona atau Covid-19 terus bertambah di Indonesia. Pemerintah mengumumkan pasien positif virus corona (COVID-19) di Indonesia bertambah 8 orang. Hingga Selasa (10/3/2020) jumlah pasien positif corona di Indonesia mencapai 27 orang. Sampai saat ini upaya pemberhentian penyebaran virus terus dilakukan.
Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto mengatakan, 8 pasien tersebut dinyatakan positif setelah dites hasilnya di laboratorium Batlibangkes dan analisa dokter. "Hasil lab analisis bersama ahli. Total jumlah pasien baru delapan," kata Yurianto kepada wartawan di kompleks istana kepresidenan Jakarta, Selasa (10/3/2020).
Yurianto merinci, pasien baru atau kasus 20 merupakan perempuan berusia 70 tahun dan kasus 21 seorang perempuan 46 tahun. Keduanya merupakan hasil penelusuran di klaster Jakarta.
Promo Terbaru di Bareksa
Pasien lainnya yakni kasus 22, perempuan 36 tahun yang merupakan imported case (tertular dari luar). Kemudian pasien selanjutnya yakni kasus 23 seorang perempuan berusia 73 tahun. "Untuk pasien 23 yang merupakan imported case. Kondisinya sedang menggunakan ventilator, tapi keadaan stabil," tuturnya.
Selanjutnya ialah pasien kasus 24 seorang laki-laki berusia 46 tahun. Pasien ini merupakan imported case. Ada pula dua warga negara asing (WNA), yakni pasien kasus 25 dan pasien kasus 26. Pasien kasus 25 seorang perempuan berusia 53 tahun dan pasien kasus 26 merupakan laki-laki usia 46 tahun.
Terakhir kasus 27 adalah laki-laki berusia 33 tahun. Pasien kasus ke 27, ini kata Yurianto pemerintah masih melakukan penelusuran dari mana penularannya.
Meluasnya jumlah kasus positif corona mengakibatkan bursa saham terkapar. Pada perdagangan Senin (09/03/2020), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup anjlok parah 6,58 persen ke level 5.136,81, menjadi koreksi terdalam sejak 23 September 2011.
Alhasil sejak awal tahun hingga penutupan kemarin, Bursa Saham Indonesia tersebut sudah merosot 18,46 persen year to date (YtD). Kondisi itu membuat banyak investor panik dan kebingungan untuk memilih instrumen investasi yang aman. Namun tak perlu khawatir, ternyata ada sebuah instrumen investasi yang menjanjikan keuntungan pasti dan tentu sangat aman, yakni sukuk.
Direktur Pembiayaan Syariah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, Dwi Irianti Hadiningdyah menjamin keuntungan dan keamanan memilih instrumen investasi Surat Berharga Negara (SBN) syariah atau sukuk ritel. Terutama saat perekonomian global tertekan oleh mewabahnya virus corona (Covid-19), SBN dinilai tidak terpengaruh signifikan.
"Penjualan sukuk ritel nggak ada pengaruhnya (dampak dari virus corona) sih. Harusnya pengaruhnya positif karena orang yang tadinya spending untuk keluar traveling, karena nggak bisa travelling harusnya dibelikan ke sukuk ritel ini," katanya ditemui di Jakarta, Sabtu (7/3/2020), dikutip Kompas.com.
Sebagai informasi, pemerintah menargetkan hasil penjualan Sukuk Ritel seri SR012 sebesar Rp8 triliun. Hingga Sabtu, Dwi menyebut, penjualan SR012 mencapai Rp3 triliun lebih.
"Kalau target tidak sebesar yang offline karena ini adalah sukuk ritel dengan platform online yang pertama sehingga kita mem-benchmark dari hasil penerbitan ORI yang sebelumnya pakai online yang tradeable sekitar Rp8 triliun. Sampai saat ini sudah di atas Rp3 triliun," katanya.
Di sisi lain, SR012 juga menawarkan sembilan keuntungan, yakni:
1. Pembayaran imbalan/kupon dan nilai nominal SR012 telah dijamin oleh pemerintah berdasarkan Undang-Undang SBSN dan dananya disediakan dalam APBN setiap tahunnya, sehingga SR012 hampir tidak mempunyai risiko gagal bayar.
2. Imbalan/kupon dengan jumlah tetap (fixed coupon) sampai pada tanggal jatuh tempo.
3. Imbalan/kupon dibayar setiap bulan.
4. Kemudahan akses untuk melakukan pemesanan pembelian melalui sistem elektronik.
5. Dapat diperdagangkan di pasar sekunder dengan mekanisme transaksi di Bursa Efek dan transaksi di luar Bursa Efek (over the counter).
6. Berpotensi memperoleh capital gain dalam hal Sukuk Negara Ritel Seri SR012 dijual pada harga yang lebih tinggi daripada harga beli setelah memperhitungkan biaya transaksi di pasar sekunder.
7. Dapat dipinjamkan atau digadaikan kepada pihak lain, termasuk jaminan dalam rangka transaksi efek, sesuai kebijakan dan mengikuti ketentuan serta persyaratan yang berlaku pada masing-masing pihak.
8. Berpartisipasi dalam aktivitas pasar keuangan dengan cara dan metode yang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah.
9. Turut serta mendukung pembiayaan pembangunan nasional.
Kementerian Keuangan menetapkan tingkat imbal hasil tetap (fixed coupon) 6,3 persen per tahun, yang dibayar secara bulanan. SR seri terbaru ini adalah instrumen investasi syariah yang aman karena dijamin pemerintah, serta dikhususkan untuk masyarakat ritel yang bisa dibeli secara online.
SR012 diterbitkan dalam bentuk tanpa warkat dan dapat diperdagangkan (tradable) di pasar sekunder sampai dengan jatuh temponya yakni 3 tahun, tepatnya pada 10 Maret 2023. Minimum holding period sebelum bisa diperdagangkan ialah tiga kali pembayaran kupon, atau mulai 11 Juni 2020.
Karena dijamin oleh pemerintah, instrumen investasi ini cocok untuk investor yang memiliki profil risiko rendah atau penghindar risiko (risk averse) dan pemula. Selain itu, modal awal untuk membeli sukuk ini sangat terjangkau, yakni mulai dari Rp1 juta (1 unit) dengan kelipatan Rp1 juta hingga maksimal Rp3 miliar (3000 unit).
Pembelian produk investasi syariah yang dijamin pemerintah ini hanya bisa dilakukan pada periode penawaran 24 Februari hingga 18 Maret 2020.
(KA01/AM)
***
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
Pemerintah telah resmi membuka masa penawaran Sukuk Ritel seri SR012 mulai 24 Februari 2020. Masa penawaran investasi syariah itu hingga 18 Maret 2020. Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi SBN? Segera daftar di sbn.bareksa.com sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP. Baca panduannya di sini.
Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di sbn.bareksa.com untuk memesan SBN seri berikutnya.
Bila sudah memiliki akun Bareksa untuk reksadana sebelumnya, segera lengkapi data Anda berupa NPWP dan rekening bank yang dimiliki.
Kalau belum punya NPWP, tapi mau beli SBN? Kita juga bisa meminjam NPWP punya orang tua atau suami.
PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.