Bareksa.com - Rupiah terus mengalami pelemahan. Pada hari ini kurs tengah Bank Indonesia (JISDOR) berada di level 12.720 per dolar Amerika Serikat. Berdasarkan data Bareksa.com, rupiah secara Year to Date telah melemah 4,9 persen menjadi Rp12.722 pada tanggal 16 Desember 2014, dari Rp12.127 pada tanggal 2 Januari 2014.

Grafik Pergerakan Rupiah Semenjak Awal 2014

Head of Fixed Income Research Mandiri Sekuritas, Handy Yunianto mengatakan pelemahan ini akan sangat berpengaruh terhadap obligasi. Menurutnya, dari pelemahan rupiah ini secara Month-to-Date (MTD) hingga tanggal 13 Desember, asing baru membukukan penjualan besih sebesar Rp13 triliun.

Ia memperkirakan akan ada dana obligasi sekitar Rp50 triliun dari investor asing yang akan keluar hingga akhir tahun dari pasar obligasi karena menderita currency loss apabila rupiah tetap melemah seperti sekarang. Dengan demikian diperkirakan akan ada dana sebesar Rp20 triliun lagi yang angkat kaki dari Indonesia.

Direktur Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), Wahyu Trenggono, mengatakan banyaknya outflow obligasi ini harus dilihat lebih dalam, apakah investor asing benar-benar menarik investasinya di Indonesia atau hanya memindahkan investasinya ke yang lain.

Jika outflow karena Inflasi yang tinggi dan nilai tukar rupiah yang melemah maka buyback Surat Utang Negara (SUN) yang sedang dipertimbangkan oleh pemerintah, tentu akan memberi efek positif. Dengan catatan buyback dilakukan pada waktu yang tepat dan harga obligasi sudah sangat murah.

"Kekhawatiran pelaku pasar terhadap outflow yang terjadi di pasar obligasi harus dipertimbangkan. Apakah ini merupakan spekulasi atau akan terus terjadi hingga jangka menengah," kata Wahyu.(al)