Apa yang mau kamu cari?
Kamu bisa mulai dari nama produk investasi atau topik tertentu.
Kamu bisa mulai dari nama produk investasi atau topik tertentu.
Saham BBRI tertekan akibat keluarnya dana asing dari Indonesia. Apakah harus dijual atau tetap dipegang? Simak strateginya di si
Saham BBRI tertekan akibat keluarnya dana asing dari Indonesia. Apakah harus dijual atau tetap dipegang? Simak strateginya di si
Bareksa.com - Harga saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (Tbk) masih melanjutkan penurunan. Pada Jumat pagi (21/3) pukul 09.52 WIB, saham sejuta umat itu melemah 1,91% atau berkurang 70 poin menjadi Rp3.590. Sepekan terakhir, saham BBRI melorot 5,03% dan sejak awal 2025 hingga saat ini (YTD) merosot 14,73%. Penurunan itu akibat tertekan aksi jual (net sell) asing. Pada Kamis (20/3) asing net sell saham BBRI Rp315,8 miliar.
Menurut Tim Analis Bareksa, ekonomi Indonesia sedang tertekan akibat peralihan pemerintahan dan penurunan bobot Indonesia dalam indeks MSCI. Hal ini mendorong keluarnya dana asing dari pasar saham, termasuk dari saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI), yang memiliki market cap besar.
Namun, secara fundamental, BBRI masih dalam kondisi baik, meskipun ada isu terkait provisi. Sektor perbankan tetap menjadi motor utama ekonomi Indonesia, mengingat negara ini lebih berorientasi pada perdagangan dibandingkan produksi.
Jika kamu memiliki saham BBRI, maka ada dua strategi yang bisa diterapkan:
1. Untuk investor jangka panjang, lebih baik tetap hold, fokus pada dividen yield, dan jika harga turun lebih dalam, lakukan pembelian bertahap untuk menurunkan rata-rata harga beli. Ketika kondisi pasar membaik dan dana asing kembali masuk, maka harga saham BBRI kemungkinan besar akan pulih karena pilihan saham unggulan di Indonesia cukup terbatas.
2. Bagi trader aktif, bisa memanfaatkan analisis teknikal untuk mencari titik support-resistance dan melakukan transaksi cepat. Namun, strategi ini memiliki risiko lebih tinggi dan hanya cocok bagi yang bisa memantau pasar secara rutin.
Saham BBRI masih mengalami downtrend dengan support terdekat di Rp3.550. Indikator momentum relative strength index (RSI) masih bergerak turun dan indikator tren moving average convergence divergence (MACD) juga masih berada di area negatif.
Sumber : investing.com
Kondisi saat ini akan lebih tepat jika melakukan trading buy atau speculative buy dengan target harga jangka pendek di Rp3.700-3.850. Sembari menunggu momentum pembalikan arah untuk melakukan akumulasi bertahap di saham BBRI.
Penting diingat, investasi saham harus menggunakan uang dingin yang tidak digunakan dalam minimal dua tahun. Jika kamu merasa kurang nyaman dengan fluktuasi harga, pertimbangkan untuk sementara keluar dan memarkir dana di reksadana pendapatan tetap yang lebih stabil.
Namun, jika harus menjual dalam kondisi rugi, jangan kapok! Nanti, ketika pasar membaik, ada peluang untuk kembali meraih keuntungan. Jika tidak ingin cut loss, cukup diamkan saham BBRI tanpa terus memantau setiap hari agar tidak terbebani dengan volatilitas pasar.
Super app investasi, Bareksa telah meluncurkan fitur Bareksa Saham bekerja sama dengan PT Ciptadana Sekuritas Asia pada Kamis (9/11/2023), di Jakarta. Fitur investasi saham ini melengkapi pilihan produk investasi di Bareksa sebelumnya, yakni reksadana, Surat Berhaga Negara hingga emas. Peluncuran fitur saham seiring target Bareksa mewujudkan misi menjadi satu aplikasi untuk semua investasi.
Dengan begitu, nasabah atau investor Bareksa bisa berinvestasi di beragam instrumen investasi dalam satu genggaman tangan di layar ponsel melalui aplikasi Bareksa. Pengguna bisa berinvestasi sesuai kebutuhan dan profil risikonya guna mencapai target keuangan atau kemerdekaan finansialnya.
Untuk diketahui, target saham BBRI pada 2025 di harga Rp5.650, atau masih ada potential
upside sekitar 57% dari harga saat ini. BBRI segera
menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 24 Maret 2025.
Salah satu agenda penting dalam RUPST tersebut adalah pembahasan rencana
pembelian kembali saham (buyback) senilai Rp3 triliun. Selain itu,
RUPST juga akan membahas pembagian dividen dari laba tahun buku 2024
(Ni Putu Kurniasari/Sigma Kinasih CTA, CFP/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.117,58 | - | |||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.106,04 | - | - | ||||
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.886,76 | ||||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund | 1.080,62 | - | - | ||||
Capital Regular Income Fund Dividen | 1.025,06 | - | - | - | - |
ST014T2
Syariahsukuk tabungan
Imbal Hasil/Th
6,5%
Periode Pembelian
Berakhir dalam 17 hari
Jangka Waktu
2 tahun
Terjual 95%
ST014T4
Syariahsukuk tabungan
Imbal Hasil/Th
6,6%
Periode Pembelian
Berakhir dalam 17 hari
Jangka Waktu
4 tahun
Terjual 64%
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.