Bareksa.com - Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mulai bangkit melesat pada penutupan sesi I perdagangan Jumat (22/11). Saham sejuta umat itu melesat 3,29% atau bertambah Rp140 jadi Rp4.390, dibandingkan penutupan hari sebelumnya Rp4.250. Kenaikan itu setelah beberapa waktu terakhir, saham BBRI merosot sekitar 10,41% sebulan dan melorot 22,64% sejak awal 2024 (YTD) atau dalam 10 bulan 21 hari terakhir. Hingga pukul 14.05 WIB, saham BBRI terus menguat jadi Rp4.400.
Rebound saham BBRI turut mengerek Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,82% atau bertambah 58,54 poin menjadi 7.199,45 pada pukul 11.21 WIB. Bangkitnya saham BBRI menyusul bankir asal Amerika Serikat, JP Morgan pada Selasa (20/11) menaikkan peringkat jadi overweight atau penambahan bobot BBRI diatas porsi indeks, dari sebelumnya netral.
Penguatan saham bank pelat merah yang berfokus di segmen pembiayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) jadi angin segar. Sebab pada Kamis (20/11), asing masih mencatat net sell Rp531 miliar di seluruh pasar, sebulan terakhir jual bersih Rp6,3 triliun dan sejak awal 2024 asing melego Rp30,4 triliun di saham dengan nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp658,69 triliun itu.
Sumber : fitur Bareksa Saham
saha
Terus tertekan aksi jual asing sejak awal tahun, sebenarnya siapa broker penjual dan pembeli terbanyak saham BBRI? Menurut data rangkuman broker dalam fitur Bareksa Saham, pada Kamis (21/11), pembeli terbanyak saham BBRI ialah UBS Sekuritas Indonesia (AK) sebanyak 582 ribu lot atau senilai Rp249,3 miliar. Kemudian disusul Mandiri Sekuritas (CC) sebanyak 409 ribu lot atau senilai Rp175,07 miliar, Macquarie Sekuritas Indonesia (RX) sebesar 374 ribu lot atau Rp160,34 miliar, J.P. Morgan Sekuritas Indonesia (BK) 340 ribu lot atau Rp146,9 miliar, serta Mirae Asset Sekuritas Indonesia (YP) 314 ribu lot atau Rp134,26 miliar.
Sumber : fitur Bareksa Saham
Adapun broker penjual terbanyak kemarin ialah CGS International Sekuritas Indonesia (YU) sebanyak 1,04 juta lot atau senilai Rp445,58 miliar, CLSA Sekuritas Indonesia (KZ) 777 ribu lot atau senilai Rp332,2 miliar, Maybank Sekuritas Indonesia (ZP) 718 ribu lot atau senilai Rp307,3 miliar, serta J.P. Morgan Sekuritas Indonesia (BK) 201 ribu lot atau senilai Rp87,5 miliar.
Sumber : fitur Bareksa Saham
Sebulan terakhir, pembeli terbanyak saham BBRI ialah UBS Sekuritas Indonesia (AK) sebanyak 7,17 juta lot atau senilai Rp3,27 triliun. Kemudian Mandiri Sekuritas (CC) borong saham BBRI sebanyak 5,71 juta lot atau senilai Rp2,62 triliun, CGS International Sekuritas Indonesia (YU) 5,19 juta lot atau senilai Rp2,41 triliun, Mirae Asset Sekuritas Indonesia (YP) 4,16 juta lot atau senilai Rp1,91 triliun, serta J.P. Morgan Sekuritas Indonesia (BK) 3,41 juta lot atau senilai Rp1,56 triliun.
Sumber : fitur Bareksa Saham
Kemudian broker penjual terbanyak saham BBRI sebulan terakhir ialah UBS Sekuritas Indonesia (AK) sebanyak 9,03 juta lot atau senilai Rp4,15 triliun, CLSA Sekuritas Indonesia (KZ) 8,32 juta lot atau senilai Rp3,74 triliun, CGS International Sekuritas Indonesia (YU) 7,3 juta lot atau senilai Rp3,36 triliun, Maybank Sekuritas Indonesia (ZP) 6,27 juta lot atau senilai Rp2,87 triliun, serta Mandiri Sekuritas (CC) 4,74 juta lot atau senilai Rp2,19 triliun.
Sumber : fitur Bareksa Saham
Adapun sejak awal tahun hingga 21 November (YTD), broker pembeli terbanyak saham BBRI ialah CGS International Sekuritas Indonesia (YU) sebanyak 64,7 juta lot atau senilai Rp32,63 triliun. Disusul Maybank Sekuritas Indonesia (ZP) sebanyak 56,72 juta lot atau Rp28,99 triliun, UBS Sekuritas Indonesia (AK) 52,8 juta lot atau Rp26,77 triliun, J.P. Morgan Sekuritas Indonesia (BK) 50,5 juta lot atau senilai Rp25,8 triliun, serta Mandiri Sekuritas (CC) 50,2 juta lot atau senilai Rp24,9 triliun.
Sumber : fitur Bareksa Saham
Adapun broker yang terbanyak melego saham BBRI sejak awal tahun hingga 21 November (YTD) yakni Maybank Sekuritas Indonesia (ZP) sebanyak 82,35 juta lot atau senilai Rp40,98 triliun. Kemudian disusul CGS International Sekuritas Indonesia (YU) sebanyak 67,3 juta lot atau senilai Rp33,67 triliun, UBS Sekuritas Indonesia (AK) 64,9 juta lot atau senilai Rp32,9 triliun, J.P. Morgan Sekuritas Indonesia (BK) 58,7 juta lot atau senilai Rp29,4 triliun, serta Mandiri Sekuritas (CC) 44,2 juta lot atau senilai Rp22,37 triliun.
Sumber : fitur Bareksa Saham
Catatan tersebut menunjukkan jumlah penjualan saham BBRI hampir 2 kali lipat dari pembeliannya, sehingga mengakibatkan harga saham tertekan.
Super app investasi, Bareksa telah meluncurkan fitur Bareksa Saham bekerja sama dengan PT Ciptadana Sekuritas Asia pada Kamis (9/11/2023), di Jakarta. Fitur investasi saham ini melengkapi pilihan produk investasi di Bareksa sebelumnya, yakni reksadana, Surat Berhaga Negara hingga emas. Peluncuran fitur saham seiring target Bareksa mewujudkan misi menjadi satu aplikasi untuk semua investasi.
Dengan begitu, nasabah atau investor Bareksa bisa berinvestasi di beragam instrumen investasi dalam satu genggaman tangan di layar ponsel melalui aplikasi Bareksa. Pengguna bisa berinvestasi sesuai kebutuhan dan profil risikonya guna mencapai target keuangan atau kemerdekaan finansialnya.
(Sigma Kinasih/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.