Saham BBRI Turun Tapi Banyak yang Borong, pada Serok Harga Bawah?
Tim Analis Bareksa tetap mempertahankan rekomendasi beli saham BBRI dengan target harga pada 2024 senilai Rp6.100
Tim Analis Bareksa tetap mempertahankan rekomendasi beli saham BBRI dengan target harga pada 2024 senilai Rp6.100
Bareksa.com - Harga saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mencatatkan penurunan pada perdagangan Rabu pagi (25/9), seiring Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang juga memerah. Harga saham bank pelat merah beraset jumbo yang berfokus di pembiayaan usaha kecil dan menengah itu mencatat turun 3,6% pada Rabu pagi pukul 9.38 WIB jadi Rp5.325. Bahkan pada pukul 09.30 WIB, saham BBRI sempat menyentuh Rp5.300 atau merepresentasi penurunan 4% dari penutupan Selasa Rp5,525 per saham.
Sumber : fitur Bareksa Saham
Promo Terbaru di Bareksa
Menariknya, saat saham BBRI memerah justru animo investor memborong saham ini tak padam. Berdasarkan data Running Trade di fitur Bareksa Saham, minat investor memborong saham BBRI tampak lebih masif dari yang menjualnya. Hal ini terlihat jumlah investor yang memborong saham BBRI lebih mendominasi, ketimbang yang ingin menjualnya.
Sumber : fitur Bareksa Saham
Menurut data Order Book fitur Bareksa Saham, antrian beli terbanyak saham BBRI berada di harga Rp5.300 sebanyak 323.583 lot, atau jumlah lotnya dua kali lipat lebih besar dari antrian jual terbanyak mencapai 154.994 lot di harga Rp5.325. Data ini menunjukkan minat investor mengoleksi saham BBRI pada Rabu pagi cukup besar, meskipun harganya sedang turun seiring IHSG yang memerah.
Sumber : fitur Bareksa Saham
Untuk diketahui, BBRI baru saja merilis kinerja keuangannya per Agustus 2024, di mana mencatat pendapatan bunga bersih (NII) Rp73,63 triliun atau hanya tumbuh tipis 3,04% secara tahunan (YOY) dan secara bulanan terkoreksi 0,5%. Menurut Tim Analis Bareksa, membaiknya kinerja BBRI dapat dilihat dari menurunnya nilai pencadangan perusahaan secara bulanan, merosot 31,5% pada Agustus dibandingkan Juli 2024.
Laba bersih BBRI juga tumbuh tipis 3,96% secara tahunan jadi Rp36,21 triliun pada Agustus, namun pertumbuhan ini membaik dibandingkan Juli yang hanya naik 1,78% YOY. Likuiditas BBRI mengalami pengetatan seiring dengan mulai melemahnya suku bunga deposito, dengan catatan rasio pinjaman terhap simpanan mencapai 89,22% pada Agustus, serta penyaluran kredit hanya naik 7,12%. Ini melanjutkan pelemahan pertumbuhan penyaluran kredit dalam 3 bulan terakhir.
Tim Analis Bareksa melihat sudah ada tanda perbaikan kinerja BBRI, seiring langkah perseroan yang lebih hati-hati dalam menyalurkan kredit, terutama bagi sektor mikro dan ultra. Rasio kredit bermasalah (BBRI) diprediksi akan terjaga ke depannya, utamanya di kuartal III dan IV, seiring sudah kembali normalnya cuaca di Indonesia yang terbukti dengan catatan deflasi bahan pangan seperti cabai, bawang merah dan bawang putih.
BBRI berpotensi menyalurkan kredit lebih tinggi di kuartal IV untuk mendorong kinerja, seiring dimulainya pemangkasan suku bunga acuan BI. Tim Analis Bareksa tetap mempertahankan rekomendasi beli saham BBRI dengan target harga pada 2024 senilai Rp6.100. Dibandingkan harga Rabu pagi (25/9) di kisaran Rp5.325, maka saham BBRI masih punya potensi kenaikan 14,5%.
Investasi Saham di Bareksa
Super app investasi, Bareksa telah meluncurkan fitur Bareksa Saham bekerja sama dengan PT Ciptadana Sekuritas Asia pada Kamis (9/11/2023), di Jakarta. Fitur investasi saham ini melengkapi pilihan produk investasi di Bareksa sebelumnya, yakni reksadana, Surat Berhaga Negara hingga emas. Peluncuran fitur saham seiring target Bareksa mewujudkan misi menjadi satu aplikasi untuk semua investasi.
Dengan begitu, nasabah atau investor Bareksa bisa berinvestasi di beragam instrumen investasi dalam satu genggaman tangan di layar ponsel melalui aplikasi Bareksa. Pengguna bisa berinvestasi sesuai kebutuhan dan profil risikonya guna mencapai target keuangan atau kemerdekaan finansialnya.
(Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,27 | 0,20% | 4,06% | 7,75% | 8,21% | 19,60% | 38,55% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,51 | 0,14% | 4,08% | 7,19% | 7,54% | 3,41% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,79 | 0,56% | 4,00% | 7,59% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,26 | 0,53% | 3,86% | 7,17% | 7,36% | 17,98% | 41,60% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,06 | 0,82% | 4,10% | 7,32% | 7,51% | 20,02% | 35,82% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.