Beda Nasib Bapak dan Anak, Laba MAPI hingga Kuartal III Turun, MAPA Melonjak
Laba bersih MAPI turun 8%, namun MAPA menikmati kenaikan laba 10,1%
Laba bersih MAPI turun 8%, namun MAPA menikmati kenaikan laba 10,1%
Bareksa.com - Perumpamaan beda nasib antara orang tua dan anak cocok disematkan kepada PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) dan PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA). Sebab induk dan anak usaha itu mencatatkan kinerja keuangan hingga kuartal III 2024 yang berbeda. MAPI sebagai induk usaha mencatatkan kenaikan penjualan, namun laba turun. Sedangkan MAPA sumringah karena penjualan dan labanya sama-sama melesat.
Berdasarkan laporan keuangan kuartal III 2024, MAPI, emiten distributor terkemuka untuk merek-merek sports, kids dan lifestyle, membukukan penjualan naik 16% menjadi Rp27,6 triliun di periode 9 bulan pertama di 2024. Namun sayangya laba bersih perseroan tak sejalan, alias turun 8% menjadi Rp1,29 triliun. Salah satu sebabnya beban pokok penjualan perseroan melesat 22,1% menjadi Rp15,7 triliun.
Lonjakan beban pokok penjualan yang jauh melampui kenaikan penjualan inilah yang mengakibatkan laba kotor MAPI hanya naik 9% menjadi Rp11,8 triliun. Namun kemudian beban usaha meningkat 13,7%, kenaikannya lebih tinggi dari laba kotor. Hal ini mengakibatkan laba usaha MAPI periode Januari-September 2024 pun merosot 6,9% menjadi Rp2,38 triliun. Untuk kinerja kuartal III 2024 saja, MAPI menikmati pertumbuhan penjualan 17,4% secara tahunan dan laba bersih Rp543 miliar.
Promo Terbaru di Bareksa
Lain halnya dengan anak usahanya, MAPA yang menikmati kenaikan penjualan 30% menjadi Rp12,4 triliun dan laba meningkat 10,1% menjadi Rp1,1 triliun hingga kuartal III 2024. Kinerja anak usaha MAPI lainnya yakni PT Map Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) juga tak sebagus MAPA, karena mengalami perlambatan. Pendapatan MAPB turun 21% menjadi Rp2,4 triliun hingga kuartal III 2024, mengakibatkan perseroan mencatatkan rugi Rp79 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun lalu laba Rp111 miliar.
Tim Analis Bareksa menilai meningkatnya kinerja MAPA hingga kuartal III 2024 juga didorong oleh faktor musiman yakni musim anak-anak kembali ke sekolah “back to schol”. Hal ini meningkatkan penjualan produk-produk yang dijual oleh MAPA.
Sedangkan induknya MAPI, terus mengembangkan integrasi penjualan secara online dengan mencatatkan kenaikan 23% setahun terakhir. Kontribusi penjualan online ini juga mencakup 9% total pendapatan MAPI hingga kuartal III 2024 yang didorong antara integrasi CRM, baik toko online maupun offline.
Selain itu meningkatnya gaya hidup olahraga atau active lifestyle turut mendorong kenaikan penjualan MAPA sepanjang tahun ini. Tim Analis Bareksa melihat segmen konsumer seperti MAPI dan MAPA masih akan terus bertumbuh seiring dengan ketidakpastian yang terus mereda dan pemerintahan yang baru berjanji akan terus memberikan stimulus untuk meningkatkan konsumsi masyarakat.
Di sisi lain, pemangkasan suku bunga juga akan menggerakan perekonomian sehingga disposable income masyarakat akan jauh lebih tinggi dan mendorong konsumsi masyarakat kelas menengah, hingga menengah atas bisa lebih yakin untuk membelanjakan uangnya.
Tim Analis Bareksa tetap merekomendasikan beli untuk saham MAPI dengan target harga Rp2.200. Dibandingkan harga penutupan Rabu (30/10) di Rp1.670, maka saham MAPI masih punya potential upside 31,7%.
Investasi Saham di Bareksa
Super app investasi, Bareksa telah meluncurkan fitur Bareksa Saham bekerja sama dengan PT Ciptadana Sekuritas Asia pada Kamis (9/11/2023), di Jakarta. Fitur investasi saham ini melengkapi pilihan produk investasi di Bareksa sebelumnya, yakni reksadana, Surat Berhaga Negara hingga emas. Peluncuran fitur saham seiring target Bareksa mewujudkan misi menjadi satu aplikasi untuk semua investasi.
Dengan begitu, nasabah atau investor Bareksa bisa berinvestasi di beragam instrumen investasi dalam satu genggaman tangan di layar ponsel melalui aplikasi Bareksa. Pengguna bisa berinvestasi sesuai kebutuhan dan profil risikonya guna mencapai target keuangan atau kemerdekaan finansialnya.
(Christian Halim/Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.