Bareksa.com - Harga saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) pada perdagangan hari ini (23/10/2024) melesat 17%, setelah perusahaan migas Grup Bakrie ini mengakuisisi seluruh hak partisipasi di Blok Sengkang, Sulawesi Selatan. Laporan keuangan perusahaan juga menunjukkan kinerja yang positif sepanjang semester pertama 2024.
Saham ENRG naik ke Rp300 pada pukul 11.55 WIB dan sempat mencapai level tertinggi harian di Rp310 pada perdagangan Rabu (23/10/2024). Dalam sepekan terakhir, harga sahamnya sudah naik 32,74%.
Seperti diberitakan pekan lalu, ENRG melalui anak usahanya telah membeli 51% hak partisipasi di Blok Sengkang. Padahal, perusahaan melalui afiliasinya yang lain sebelumnya sudah memiliki 49% participation interest di blok tersebut. Sehingga, setelah penyelesaian transaksi yang ditargetkan pada 31 Oktober 2024, blok Sengkang terkonsolidasi penuh ke ENRG.
Saat ini, KKS Sengkang memiliki kontrak dengan PT PLN (Persero) dengan kapasitas produksi sekitar 50 juta kaki kubik gas per hari. Dalam hal ini PT PLN bertindak sebagai pembeli utama. Blok gas yang terletak di Sulawesi Selatan ini juga mengoperasikan sekitar 380 miliar kaki kubik gas cadangan gas terbukti dan terukur (cadangan 2P).
Menurut Tim Analis Bareksa, selain kabar positif terbaru mengenai akuisisi blok tersebut, saham ENRG memiliki kinerja keuangan yang cukup baik. Dari sisi pendapatan maupun laba bersih, perusahaan mencatat pertumbuhan pada semester pertama 2024, dibandingkan dengan semester pertama 2023.
Pendapatan ENRG naik 5% ke US$201,9 juta pada semester pertama 2024 secara year-on-year (YOY). Apalagi, selama periode yang sama, laba bersih perusahaan naik lebih tinggi 26% ke US$33,5 juta dari sebelumnya US$26 juta.
Secara operasional, menurut presentasi perusahaan, produksi minyak dan gas bruto naik ke 46.332 BOEPD (barrel oil equivalent per day), dibandingkan semester 1 tahun lalu sebanyak 45.562 BOEPD. Meski secara volume produksi gas tidak banyak berubah, tetapi harga gas naik 1,7% ke US$6,32/MMBTU sehingga mengomensasi ke pendapatan perusahaan. Di samping itu harga minyak bumi juga naik 8,6% ke US$83,68/barrel dan volume melesat 18,6% sehingga mendorong pendapatan semester pertama 2024.
Ada yang menarik dari laporan keuangan ENRG yaitu current ratio di bawah 1 kali, sehingga modal kerja tercatat negatif US$106 juta. Ini bisa terjadi karena cash conversion cycle yang negatif, yang berarti uang yang masuk ke perusahaan dari klien lebih cepat daripada uang yang keluar untuk membayar pemasok.
Apabila suatu hari pemasok menagih lebih cepat, maka perusahaan perlu mengambil pinjaman modal kerja. Dari posisi Debt to Equity Ratio yang saat ini 52% maka perusahaan masih memiliki ruang untuk menambah pinjaman.
(Christian Halim/hm)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.