Stimulus China Meredup Dorong IHSG Rebound? Simak Rekomendasi Sahamnya

Abdul Malik • 09 Oct 2024

an image
Ilustrasi investor memantau perkembangan pasar saham China seiring pengumuman stimulus jumbo, namun kini reli pasar mulai mereda dan mengerek IHSG. (Shutterstock)

Niat Pemeritah China dalam menggelonorkan stimulus mulai dipertanyakan investor, sehingga berpotensi membuat reli pasar mereda

Bareksa.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,71% atau bertambah 53 poin menjadi 7.557,14 pada Selasa (8/10). Kenaikan itu berlanjut setelah pada Senin naik tipis, usai sepanjang pekan lalu merosot. 

Menurut Tim Analis Bareksa, penguatan IHSG ditopang oleh saham-saham bank besar (big banks) yang mengalami pembalikan arah, setelah dua pekan turun signifikan. Indeks INFOBANK15 mencatat kenaikan tertinggi 2,46%, kemudian disusul indeks SRI KEHATI naik 1,75%.

Tim Analis Bareksa menilai reli indeks saham China mulai mereda karena Pemerintah Negara Panda dikabarkan menahan untuk menggelontorkan stimulus lebih besar yang diperlukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Sebelumnya pelaku pasar berasumsi jika China menargetkan ekonomi tumbuh signifikan, maka butuh stimulus jumbo.

Beli Saham di Sini

Sejak pengumuman stimulus, indeks saham China telah reli hingga 25% dalam 9 hari beruntun. Namun niat Pemeritah Negeri Tirai Bambu dalam menggelonorkan stimulus mulai dipertanyakan investor, sehingga berpotensi membuat reli pasar mulai mereda. 

Investor berpeluang mulai kembali beralih ke pasar saham Asia lainnya, seperti Indonesia. Tercatat, saham big banks naik tertinggi kemarin, karena memang sudah turun signifikan sejak dua pekan lalu. Seperti saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) melesat 3,7% dan kembali menyentuh level Rp5.000, lalu disusul saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) yang juga naik 2,9% jadi Rp7.075.

Karena itu, Tim Analis Bareksa menyarakan agar investor bisa mulai menerapkan strategi investasi buy on weakness (BOW) atau beli saat melemah di sejumlah saham bank besar, seperti BBRI, BMRI, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), serta beberapa saham berkapitalisasi besar (big caps) lainnya seperti PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Astra International Tbk (ASII). 

Beli Saham di Sini

Investasi Saham di Bareksa

Super app investasi, Bareksa telah meluncurkan fitur Bareksa Saham bekerja sama dengan PT Ciptadana Sekuritas Asia pada Kamis (9/11/2023), di Jakarta. Fitur investasi saham ini melengkapi pilihan produk investasi di Bareksa sebelumnya, yakni reksadana, Surat Berhaga Negara hingga emas. Peluncuran fitur saham seiring target Bareksa mewujudkan misi menjadi satu aplikasi untuk semua investasi.

Dengan begitu, nasabah atau investor Bareksa bisa berinvestasi di beragam instrumen investasi dalam satu genggaman tangan di layar ponsel melalui aplikasi Bareksa. Pengguna bisa berinvestasi sesuai kebutuhan dan profil risikonya guna mencapai target keuangan atau kemerdekaan finansialnya.

Beli Saham di Sini

(Sigma Kinasih/Christian Halim/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store​
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​​​​​​

Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.