Bareksa.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun tajam 2,2% ke level 7.527 pada Senin (30/09), atau perdagangan hari terakhir September 2024. Menurut Tim Analis Bareksa, IHSG turun akibat tekanan jual investor asing yang terus berlanjut dan cenderung lebih memilih berinvestasi di pasar saham China, menyusul pengumuman stimulus jumbo untuk mendongkrak ekonomi Negara Panda. Berbeda dengan IHSG, indeks Shanghai justru meroket hingga 8%.
Investor mencatat jual bersih (net sell) Rp3,10 triliun di IHSG kemarin, dengan rincian net sell asing di pasar reguler Rp2,66 triliun dan pasar negosiasi Rp446,52 miliar. Aksi itu berlanjut setelah sepanjang pekan lalu asing net sell Rp4,3 triliun di pasar reguler. Tim Analis Bareksa menyarankan investor untuk wait and see terlebih dahulu hingga IHSG berada di level yang lebih stabil, sebelum melakukan akumulasi bertahap di saham-saham berkapitalisasi besar (big caps). Saat ini level support IHSG diproyeksikan di rentang 7.500-7.300.
Meski begitu, investor tetap bisa mencermati saham-saham yang cukup menarik untuk dikoleksi dengan rekomendasi trading buy, seperti saham ENRG, ARNA dan IKNP yang jadi saham pilihan Tim Analis Bareksa hari ini, Selasa (1/10) atau mengawali Oktober 2024.
Stock Pick | ENRG | ARNA | INKP |
Last Price | Rp218 | Rp700 | Rp8.650 |
Recommendation | Trading Buy | Trading Buy | Trading Buy |
Entry Range | Rp218 | Rp700 | Rp8.650 |
Rp210 | Rp685 | Rp8.425 | |
Target Price (TP) 1 | Rp224 | Rp720 | Rp8.850 |
Target Price (TP) 2 | Rp230 | Rp740 | Rp9.000 |
Stop Loss | Rp200 | Rp665 | Rp8.250 |
Sumber : Tim Analis Bareksa, last price per 30/9/2024
Harga saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) naik 3,81% atau bertambah 8 poin menjadi Rp218 pada Senin (30/9). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham ENRG di rentang harga Rp210 hingga Rp218, dengan target harga ambil untung di Rp224 dan Rp230, serta stop rugi di Rp200.
Perusahaan hulu migas (minyak dan gas) milik keluarga Bakrie itu menargetkan pertumbuhan produksi migas hingga 15% di 2024 dengan mengoptimalkan aset-aset eksisting. Hingga semester I 2024, ENRG membukukan produksi minyak 7.700 barel per hari (bph) dan gas 232 juta kaki kubik gas per hari (mmscfd). Pada semester I 2024, perseroan mencatat laba bersih US$33,53 juta, naik 26% dan penjualan bersih naik jadi US$201,89 juta.
Harga saham PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA) meningkat 2,94% atau bertambah 20 poin menjadi Rp700 pada Senin (30/9). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham ARNA di kisaran harga Rp685 hingga Rp700, dengan target harga ambil untung di Rp720 dan Rp740, serta stop rugi di Rp665.
Emiten produsen keramik ini menegaskan komitmen dalam mengimplementasi prinsip environment, social, governance (ESG). Arwana bekerja sama dengan Xurya untuk menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di lima lokasi pabrik, antara lain, Cikande, Gresik, Mojokerto, Palembang dan Tangerang. ARNA membukukan laba bersih Rp203,15 miliar, turun 16,59% di semester I 2024, seiring penjualan bersih juga tergerus 0,32% menjadi Rp1,221 triliun.
Harga saham PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) menguat 1,47% atau bertambah 125 poin menjadi Rp8.650 pada Senin (30/9). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham INKP di rentang harga Rp8.425 hingga Rp8.650, dengan target harga ambil untung di Rp8.850 dan Rp9.000, serta stop rugi di Rp8.250.
Emiten produsen kertas dan kemasan karton Grup Sinarmas itu mencatat laba bersih US$278,76 juta di semester I 2024, naik tipis 3,18% dan penjualan bersih US$1,6 miliar, turun 16,9%. INKP mengumumkan telah melunasi pokok obligasi dan sukuk dengan total nilai Rp400 miliar pada 5 September. Yakni pelunasan pokok Obligasi Berkelanjutan IV Indah Kiat Pulp & Paper Tahap II Tahun 2023 Seri A Rp207 miliar dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III Indah Kiat Pulp & Paper Tahap II Tahun 2023 Seri A Rp192,95 miliar.
Super app investasi, Bareksa telah meluncurkan fitur Bareksa Saham bekerja sama dengan PT Ciptadana Sekuritas Asia pada Kamis (9/11/2023), di Jakarta. Fitur investasi saham ini melengkapi pilihan produk investasi di Bareksa sebelumnya, yakni reksadana, Surat Berhaga Negara hingga emas. Peluncuran fitur saham seiring target Bareksa mewujudkan misi menjadi satu aplikasi untuk semua investasi.
Dengan begitu, nasabah atau investor Bareksa bisa berinvestasi di beragam instrumen investasi dalam satu genggaman tangan di layar ponsel melalui aplikasi Bareksa. Pengguna bisa berinvestasi sesuai kebutuhan dan profil risikonya guna mencapai target keuangan atau kemerdekaan finansialnya.
(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo Sucahyo/Christian Halim/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.