Saham BBRI Semakin Murah Pasca Asing Lego Rp1,6 T, Mau Masuk Sebaiknya di Harga Berapa?
Ada indikasi rotasi dari sektor sensitif suku bunga menuju saham komoditas setelah Pemerintah China mengumumkan stimulus ekonomi jumbo
Ada indikasi rotasi dari sektor sensitif suku bunga menuju saham komoditas setelah Pemerintah China mengumumkan stimulus ekonomi jumbo
Bareksa.com - Harga saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) hari ini masih melanjutkan penurunan dan semakin murah setelah kemarin melemah. Saham bank pelat merah beraset jumbo itu turun 3,29% atau berkurang Rp175 pada perdagangan Kamis pagi (26/9) pukul 10.02 WIB menjadi Rp5.150. Nilai transaksi perdagangan saham BBRI pagi ini bahkan sudah menembus Rp1 triliun. Pada penutupan perdagangan sebelumnya (25/9) saham BBRI ditutup di Rp5.325 atau turun 3,6%.
Sumber : Fitur Bareksa Saham
Promo Terbaru di Bareksa
Meskipun melemah, menurut data Order Book fitur Bareksa Saham, minat investor untuk memborong saham BBRI masih belum surut. Utamanya untuk berburu saham ini di harga murah. Tampak jumlah order beli tertinggi saham BBRI di harga Rp5.100 mencapai 322.076 lot, dibandingkan jumlah order jual terbanyak di harga Rp5.175 yang hanya 283.772 lot. Investor juga terpantau memborong saham BBRI di harga Rp5.150 sebanyak 308.204 lot, dibandingkan order jual Rp5.200 yang hanya 134.973 lot saham. Kondisi itu menunjukkan banyak investor yang antre untuk menadah saham BBRI di harga bawah atau murah.
Sumber : fitur Bareksa Saham
Menurut Tim Analis Bareksa, penurunan harga saham bank yang berfokus di segmen pembiayaan UMKM itu salah satunya karena kemarin dilego asing hingga Rp1,6 triliun. Hal ini mengindikasikan ada rotasi dari sektor sensitif suku bunga menuju saham komoditas setelah pemerintah China mengumumkan stimulus ekonomi jumbo. Saham BBRI sebelumnya dipercaya meraih sentimen positif pasca Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve dan Bank Indonesia memangkas suku bunga pekan lalu (18/9). Selain itu, BBRI juga mencatatkan laba bersih tumbuh 3,96% dalam periode 8 bulan hingga Agustus 2024.
Namun Bank Sentral China (PBoC) pada Selasa lalu (24/9) mengumumkan akan menggelontorkan stimulus jumbo untuk menggenjot ekonomi Negara Panda agar mencapai target pertumbuhan tahunan 5%. Di antaranya pemotongan jumlah uang yang harus disimpan bank sebagai cadangan, ke level terendah sejak 2020, memangkas suku bunga, stimulus untuk menopang pasar properti termasuk menurunkan biaya pinjaman hipotek US$5,3 triliun dan melonggarkan aturan untuk pembelian rumah kedua. China juga mengizinkan penggunaan dana PBOC untuk membeli saham di bursa Negeri Tirai Bambu.
Seiring stimulus tersebut saham komoditas Tanah Air mendapatkan angin segar. Karena China merupakan salah satu konsumen terbesar komoditas RI. Tim Analis Bareksa tetap mempertahankan rekomendasi beli saham BBRI dengan target harga pada 2024 senilai Rp6.100. Dibandingkan harga Kamis pagi (26/9) di kisaran Rp5.150, maka saham BBRI masih punya potensi kenaikan 18,4%.
Investasi Saham di Bareksa
Super app investasi, Bareksa telah meluncurkan fitur Bareksa Saham bekerja sama dengan PT Ciptadana Sekuritas Asia pada Kamis (9/11/2023), di Jakarta. Fitur investasi saham ini melengkapi pilihan produk investasi di Bareksa sebelumnya, yakni reksadana, Surat Berhaga Negara hingga emas. Peluncuran fitur saham seiring target Bareksa mewujudkan misi menjadi satu aplikasi untuk semua investasi.
Dengan begitu, nasabah atau investor Bareksa bisa berinvestasi di beragam instrumen investasi dalam satu genggaman tangan di layar ponsel melalui aplikasi Bareksa. Pengguna bisa berinvestasi sesuai kebutuhan dan profil risikonya guna mencapai target keuangan atau kemerdekaan finansialnya.
(Christian Halim/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,27 | 0,20% | 4,06% | 7,75% | 8,21% | 19,60% | 38,55% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,51 | 0,14% | 4,08% | 7,19% | 7,54% | 3,41% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,79 | 0,56% | 4,00% | 7,59% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,26 | 0,53% | 3,86% | 7,17% | 7,36% | 17,98% | 41,60% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,06 | 0,82% | 4,10% | 7,32% | 7,51% | 20,02% | 35,82% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.