Bareksa.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan reli kenaikan dengan ditutup menguat 0,48% atau bertambah 37,2 poin menjadi 7.798,15 pada Kamis (12/9). IHSG bahkan sempat menembus level tertinggi sepanjang masa (all time high) barunya secara intraday di 7.833. Menurut Tim Analis Bareksa, kenaikan IHSG ditopang optimisme pasar atas pemangkasan 0,25% suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve dalam rapat (FOMC) pada 17-18 September pekan depan.
Tercatat saham-saham sektor teknologi dan energi melesat menopang IHSG dengan kenaikan masing-masing 8,2% dan 1,6%. Nilai transaksi IHSG bahkan naik signifikan menembus Rp14 triliun dalam sehari. Tim Analis Bareksa memprediksi IHSG masih berpotensi melanjutkan kenaikan dan merekomendasikan INDF, DSNG dan MEDC sebagai saham pilihan hari ini, Jumat (13/9).
Stock Pick | INDF | DSNG | MEDC |
Last Price | Rp7.150 | Rp840 | Rp1,240 |
Recommendation | Buy on Pullback | Trading Buy | Trading Buy |
Entry Range | Rp7.100 | Rp830 | Rp1.235 |
Rp6.950 | Rp805 | Rp1.210 | |
Target Price (TP) 1 | Rp7.250 | Rp880 | Rp1.260 |
Target Price (TP) 2 | Rp7.350 | Rp900 | Rp1.280 |
Stop Loss | Rp6.700 | Rp770 | Rp1.195 |
Sumber : Tim Analis Bareksa, last price per 12/9/2024
Harga saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) naik 2,14% atau bertambah 150 poin menjadi Rp7.150 pada Kamis (12/9). Tim Analis Bareksa merekomendasikan buy on pullback atau beli saat terjadi penurunan harga sementara saham INDF di rentang harga Rp6.950 hingga Rp7.100 dengan target harga ambil untung di Rp7.250 dan Rp7.350, serta stop rugi di Rp6.700.
Pergerakan saham INDF
Sumber : investing.com
Menurut Tim Analis Bareksa, saham INDF mengalami tren kenaikan dalam sebulan terakhir dan terlihat membentuk golden cross (sinyal pembuka tren bullish) perpotongan garis MA60 dan MA120, sehingga mengindikasikan potensi penguatan lanjutan. Emiten pengolahan makanan milik Grup Salim ini mencatatkan penurunan laba bersih 30,75% menjadi Rp3,85 triliun di semester I 2024. Padahal sejatinya pendapatan INDF naik 2,61% menjadi Rp57,29 triliun di paruh pertama tahun ini.
Harga saham PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) naik 3,07% atau bertambah 25 poin menjadi Rp840 pada Kamis (12/9). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham DSNG di kisaran Rp805 hingga Rp830, dengan target harga ambil untung di Rp880 dan Rp900, serta stop rugi di Rp770.
Pergerakan saham DSNG
Sumber : investing.com
Tim Analis Bareksa menilai harga saham DSNG meningkat dalam sepekan, diikuti dengan kenaikan volume. Emiten sawit milik TP Rachmat itu membukukan laba Rp508 miliar di semester I 2024, atau melesat 41% seiring total pendapatan yang naik 8% menjadi Rp4,7 triliun. Kinerja positif itu didorong peningkatan pendapatan dari semua segmen usaha, baik kelapa sawit, produk kayu maupun energi terbarukan (biomasa). Lonjakan laba utamanya ditopang kenaikan harga produk kelapa sawit, serta penurunan biaya operasional seiring turunnya harga pupuk yang sempat melonjak tahun lalu.
Harga saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) meningkat 3,77% atau bertambah 45 poin menjadi Rp1.240 pada Kamis (12/9). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham MEDC di rentang harga Rp1.210 hingga Rp1.235, dengan target harga ambil untung di Rp1.260 dan Rp1.280, serta stop rugi di Rp1.195.
Pergerakan saham MEDC
Sumber : investing.com
Menurut Tim Analis Bareksa. Saham MEDC terlihat rebound dari level support kuat di Rp1.200 dan berusaha untuk kembali bergerak di atas garis MA15 Rp1.250. Emiten migas milik keluarga Panigoro itu akan membagikan dividen interim 2024 senilai Rp15,75 per saham, lebih besar 5% dari dividen interim tahun lalu. Langkah ini seiring kinerja positif MEDC di semester I 2024. Perseroan membukukan laba bersih US$200,99 juta atau melesat 68,25%, meskipun pendapatan hanya naik 4,5% menjadi US$1,16 miliar.
Super app investasi, Bareksa telah meluncurkan fitur Bareksa Saham bekerja sama dengan PT Ciptadana Sekuritas Asia pada Kamis (9/11/2023), di Jakarta. Fitur investasi saham ini melengkapi pilihan produk investasi di Bareksa sebelumnya, yakni reksadana, Surat Berhaga Negara hingga emas. Peluncuran fitur saham seiring target Bareksa mewujudkan misi menjadi satu aplikasi untuk semua investasi.
Dengan begitu, nasabah atau investor Bareksa bisa berinvestasi di beragam instrumen investasi dalam satu genggaman tangan di layar ponsel melalui aplikasi Bareksa. Pengguna bisa berinvestasi sesuai kebutuhan dan profil risikonya guna mencapai target keuangan atau kemerdekaan finansialnya.
(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo Sucahyo/Christian Halim/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.