Bareksa.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun tipis 0,03% atau berkurang 2,4 poin menjadi 7.250,98 pada Senin (8/7/2024). Pelemahan IHSG seiring bursa kawasan Asia, akibat pelaku pasar menanti rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) dan China pekan ini. Meskipun IHSG melemah, namun beberapa sektor saham menguat di atas 1% seperti infrastruktur dan properti yang naik 2,25% dan 1,55%. Menurut Tim Analis Bareksa, optimisme pasar atas pemangkasan suku bunga AS di semester II 2024 semakin menguat, sehingga mendorong kenaikan saham yang diuntungkan dari kabar tersebut. Salah satunya saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) yang melesat hingga 6% kemarin.
Mempertimbangkan hal tersebut, Tim Analis Bareksa merekomendasikan SMGR, ICBP dan ULTJ sebagai saham pilihan hari ini. Selasa (9/7/2024):
Stock Pick | ICBP | SMGR | ULTJ |
Last Price | Rp10.400 | Rp4.200 | Rp1.850 |
Recommendation | Trading Buy | Buy on Weakness | Trading Buy |
Entry Range | Rp10.375 | Rp4.200 | Rp1.850 |
Rp10.200 | Rp4.050 | Rp1.825 | |
Target Price (TP) 1 | Rp10.550 | Rp4.350 | Rp1.875 |
Target Price (TP) 2 | Rp10.675 | Rp4.500 | Rp1.900 |
Stop Loss | Rp10.075 | Rp3.800 | Rp1.785 |
Sumber : Tim Analis Bareksa, last price per 8/7/2024
Harga saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) menguat 1,22% atau bertambah 125 poin menjadi Rp10.400 pada Senin (8/7). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham ICBP di rentang harga Rp10.200 hingga Rp10.375, dengan target harga ambil untung di Rp10.550 hingga Rp10.675, serta stop rugi di Rp10.075.
Pergerakan saham ICBP
Sumber : investing.com
Tim Analis Bareksa menilai rentang pergerakan saham ICBP semakin menyempit dan indikator momentum menunjukkan potensi penguatan. Produsen mi instan dalam kemasan itu menebar dividen Rp2,33 triliun, dengan setiap pemegang saham anak usaha PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) meraih Rp200 per saham. Pembayaran dividen diambil dari 33,33% dari laba bersih ICBP tahun lalu Rp6,99 triliun. Jadwal cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 8 Juli, ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 9 Juli. Sementara cum dividen di pasar tunai pada 10 Juli dan ex dividen di pasar tunai pada 11 Juli, dengan recording date pada 10 Juli dan pembayaran dividen pada 25 Juli 2024.
Harga saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) melesat 6,33% atau bertambah 250 poin menjadi Rp4.200 pada Senin (8/7). Tim Analis Bareksa merekomendasikan beli saat melemah (BoW) saham SMGR di kisaran harga Rp4.050 hingga Rp4.200, dengan target harga ambil untung di Rp4.350 dan Rp4.500, serta stop rugi di Rp3.800.
Pergerakan saham SMGR
Sumber : investing.com
Menurut Tim Analis Bareksa, indikator tren saham SMGR terlihat bergerak naik menuju fase uptrend jangka pendek, dengan level resisten terdekat di Rp4.500. Produsen semen pelat merah itu sebelumnya mengumumkan masuk di konsorsium PT Karya Logistik Nusantara (KLN) dengan penyertaan modal Rp22,5 miliar. SMGR jadi pemegang 20,9% saham KLN dan memperkuat posisinya dalam memasok produk bahan bangunan di proyek Ibu Kota Nusantara (IKN). SMGR bahkan mulai jadi incaran manajer investasi lokal, seiring valuasinya yang murah. SMGR menyumbang porsi 0,24% dari total nilai saham yang dimiliki reksadana, terbesar setelah BMRI dan TLKM pada Juni 2024 dalam daftar penghuni indeks IDX80.
Harga saham PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) naik 1,37% atau bertambah 25 poin menjadi Rp1.850,00 pada Senin (8/7). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham ULTJ di rentang harga Rp1.825 hingga Rp1.850, dengan target harga ambil untung di Rp1.875 dan Rp1.900, serta stop rugi di Rp1.785.
Pergerakan saham ULTJ
Sumber : investing.com
Menurut Tim Analis Bareksa, indikator momentum saham ULTJ berpotensi menguat dengan range target resisten terdekat di Rp1.875 hingga Rp1.900. Produsen susu dan minuman olahan kemasan itu membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2023 senilai Rp415,92 miliar, setara Rp40 per saham kepada para pemegang saham pada 19 Juli 2024. Investor yang berhak mendapatkan dividen adalah yang namanya tercatat hingga 27 Juni. Hingga kuartal I 2024, ULTJ membukukan penjualan naik menjadi Rp2,29 triliun dan laba Rp407,44 miliar. Perseroan menganggarkan belanja modal US$30 juta di 2024 untuk melanjutkan penyelesaian DC dan Factory di MM2100. Saat ini kapasitas pabrik ULTJ sudah di 80-85% dan tidak memiliki space untuk penambahan mesin mesin baru.
(Sigma Kinasih/Christian Halim/Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.