Bareksa.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,34% atau bertambah 24,13 poin menjadi 7.220,89 pada Kamis (4/7/2024). Menurut Tim Analis Bareksa, hijaunya IHSG ditopang kenaikan saham-saham berkapitalisasi besar (big caps), salah satunya saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang ditransaksikan mencapai Rp2 triliun dan menopang kenaikan harga hingga 4%. IHSG tercatat sudah naik 7,5% dari level terendahnya tahun ini, seiring masuknya dana asing Rp3,5 triliun sepekan terakhir. Investor bisa mengakumulasi saham-saham big caps yang masih murah.
Seiring penguatan IHSG, Tim Analis Bareksa merekomendasikan BBTN, HMSP dan ARNA sebagai saham pilihan hari ini, Jumat (5/7/2024).
Stock Pick | ARNA | BBTN | HMSP |
Last Price | Rp610 | Rp1.285 | Rp735 |
Recommendation | Trading Buy | Buy on Breakout | Trading Buy |
Entry Range | Rp610 | Rp1.285 | Rp730 |
Rp590 | Rp1.250 | Rp705 | |
Target Price (TP) 1 | Rp640 | Rp1.315 | Rp760 |
Target Price (TP) 2 | Rp655 | Rp1.330 | Rp775 |
Stop Loss | Rp565 | Rp1.220 | Rp680 |
Sumber : Tim Analis Bareksa, last price per 4/7/2024
Harga saham PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA) naik 1,67% atau bertambah 10 poin menjadi Rp610 pada Kamis (4/7). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham ARNA di rentang harga Rp590 hingga Rp610, dengan target harga ambil untung di Rp640 hingga Rp655, serta stop rugi di Rp565.
Sumber : investing.com
Tim Analis Bareksa menilai, dalam sepekan saham ARNA cenderung naik diikuti volume perdagangan cukup besar, sehingga dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan trading buy. Emiten produsen keramik itu akan melakukan pembelian kembali (buyback) saham sebanyak-banyaknya Rp150 miliar pada 19 Oktober hingga 18 April 2025. Langkah itu seiring target untuk menjaga kewajaran harga saham, menimbang price earnings ratio (PER) 10 tahun terakhir. Perseroan menilai harga wajar saham perseroan minimal 15 kali earning per share (EPS). ARNA mencatatkan penjualan kuartal I 2024 turun 4,18% menjadi Rp632,22 miliar dan laba bersih menyusut 27,87% jadi Rp104,79 miliar.
Harga saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) menguat 1,58% atau bertambah 20 poin menjadi Rp1.285 pada Kamis (4/7). Tim Analis Bareksa merekomendasikan buy on breakout saham BBTN di kisaran harga Rp1.250 hingga Rp1.285, dengan target harga ambil untung di Rp1.315 hingga Rp1.330, serta stop rugi di Rp1.220.
Sumber : investing.com
Menurut Tim Analis Bareksa, saham bank pelat merah yang berfokus di segmen kredit perumahan itu terlihat sedang mencoba menembus level MA200 didukung indikator tren yang menunjukkan penguatan. Per Mei 2024, BBTN mencatat penyaluran kredit Rp348,4 triliun, melonjak 14,38% dan dana pihak ketiga (DPK) melesat jadi Rp360,8 triliun, dengan laba bersih Rp1,16 triliun. BBTN telah menjalani due diligence terhadap PT Bank Victoria Syariah (BVS) pada Juni lalu, seiring target membidik bank syariah untuk menjadi cangkang, sebagai bagian dari proses pelepasan unit usaha syariah (UUS) untuk kemudian berdiri sendiri menjadi bank umum syariah (BUS). Seluruh proses akuisisi ditargetkan rampung pada Oktober 2024.
Harga sahan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) melesat 4,26% atau bertambah 30 poin menjadi Rp735 pada Kamis (4/7). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham HMSP di rentang harga Rp705 hingga Rp730, dengan target harga ambil untung di Rp760 hingga Rp775, serta stop rugi di Rp680.
Sumber : investing.com
Tim Analis Bareksa melihat saham HMSP mulai bergerak di atas level MA15, dengan target jangka pendek di level MA60 di harga Rp775. Perusahaan rokok unit milik Philip Morris International itu mengumumkan telah menuntaskan transaksi afiliasi Rp747,24 miliar, yang melibatkan sejumlah entitas perusahaan pada 28 Juni. HMSP meneken perjanjian dengan Philip Morris Products SA (PMPSA) dan Philip Morris Global Brands Inc (PMGB). Di antaranya perjanjian lisensi merek dagang dan hak kekayaan Rp589,84 miliar, perjanjian pemberian lisensi merek dagang dan hak kekayaan dengan PMPSA Rp54,81 miliar, sewa ruang kantor Rp20,03 miliar, hingga penyediaan jasa pendampingan bisnis Rp4,86 miliar.
(Sigma Kinasih/Christian Halim/Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.