Marketing Sales hingga Mei 2024 Melesat, Begini Rekomendasi Saham SMRA
Saham SMRA direkomendasikan beli dengan target harga Rp850, direvisi naik dari sebelumnya Rp820
Saham SMRA direkomendasikan beli dengan target harga Rp850, direvisi naik dari sebelumnya Rp820
Bareksa.com - PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) membukukan marketing sales Rp406 miliar pada Mei 2024, melonjak 43% secara bulnan (MOM) dan melesat 79,7% secara tahunan (YOY). Lonjakan itu disumbang marketing sales Summarecon Bekasi yang hampir Rp124 miliar dan Summarecon Serpong Rp115 miliar. Secara kumulatif, dalam 5 bulan pertama di 2024, SMRA mencatat marketing sales melesat 11,7% (YOY) menjadi Rp1,5 triliun, dikontribusi proyek Summarecon Serpong 34% dan Summarecon Bekasi 29%.
Menurut riset Ciptadana Sekuritas Asia (27/6), meskipun membukukan marketing sales yang kuat di bulan Mei, namun pencapaian bulan Januari - Mei masih di bawah ekspektasi. Sebab hanya merealisasi 30% dari target sepanjang tahun 2024 yang senilai Rp5 triliun, yang sudah dicanangkan di awal tahun. Secara historis, SMRA membukukan rata-rata 61% dari total marketing sales pada paruh kedua tahun ini.
Karena itu, Ciptadana Sekuritas yakin SMRA akan mampu memenuhi target awalnya dengan prediksi marketing sales setidaknya Rp500 miliar pada bulan Juni. Namun jika marketing salesd SMRA pada Juni turun di bawah Rp500 miliar, maka target marketing sales sepanjang 2024 akan dipangkas menjadi Rp4,5 triliun, atau hampir setara dengan realisasi marketing sales sepanjang 2023.
Promo Terbaru di Bareksa
Realisasi dan Prediksi Kinerja & Rasio Keuangan SMRA
Sumber : Riset Ciptadana Sekuritas
Ciptadana Sekuritas memproyeksikan laba bersih SMRA akan tumbuh 19,0% (YOY) tahun ini, terutama ditopang pengakuan penjualan properti, menyusul penjualan pemasaran yang memuaskan pada 2021 dan 2022. Penjualan pemasaran pada 2021 mencapai puncaknya Rp5,42 triliun, atau mencatat rekor tertinggi dan hanya sedikit melambat menjadi Rp4,95 triliun pada tahun berikutnya.
Menurut Ciptada Sekuritas, sejalan dengan serah terima properti yang tepat waktu, maka penjualan SMRA tahun ini bisa mencapai sekitar Rp5,09 triliun, atau meningkat 26% (YOY). Pendapatan berulang SMRA juga diprediksi tumbuh 8,3% (YOY), menyusul beberapa pembukaan pusat perbelanjaan baru.
SMRA membuka Outlet Summarecon Villagio di Karawang, Jawa Barat, pada kuartal IV 2023, dan Summarecon Mal Bandung pada Januari 2024. Outlet Villagio memiliki penguasaan area sewa atau net leasable area (NLA) seluas 13.900 meter persegi dengan tingkat hunian saat ini 62%. Sedangkan Mal Bandung memiliki NLA 47.000 meter persegi dan tingkat hunian 75%. Tahun ini, SMRA mengalokasikan belanja modal (capex) Rp750 miliar, terutama untuk perluasan Summarecon Mal Bekasi dan kota mandiri Makassar yang baru.
Sumber : Ciptadana Sekuritas
Pembayaran melalui kredit pemilikan rumah (KPR) tetap populer hingga akhir Mei, menyumbang 60% dari total pembelian SMRA pada periode Januari-Mei 2024, dibandingkan hanya 38% pada periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, porsi pembayaran secara cicilan dan tunai masing-masing turun menjadi 24% dan 16% (vs. 37% dan 11% di 5M23).
Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan tetap stabil di angka 6,25% pada Juni, menandai tingkat suku bunga utama yang stabil, menyusul kenaikan suku bunga yang tidak terduga pada April. Dengan suku bunga fasilitas pinjaman yang tetap tidak berubah di angka 7%, Ciptada Sekuritas memperkirakan rata-rata suku bunga KPR akan stabil di angka 7,79% pada 2024. BI juga diprediksi akan mempertahankan suku bunga acuan di 6,25% hingga akhir tahun dan menurunkan suku bunga pada kuartal I 2025.
Revisi Prediksi Kinerja Keuangan SMRA
Sumber : Riset Ciptadana Sekuritas
Ciptadana Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli atas sahm SMRA dengan target harga 2024 di Rp850 per saham. Angka itu direvisi naik dari target harga saham SMRA sebelumnya Rp820. Revisi naik target harga saham mempertimbangkan prediksi laba bersih perseroan yang juga direvisi naik menjadi Rp937 miliar pada 2024 dan Rp1,04 triliun di 2025, dari prediksi sebelumnya masing-masing Rp788 miliar dan Rp832 miliar. Pada perdagangan Senin (1/7) pukul 15.00 WIB, saham SMRA di Rp500. Sehingga masih punya potensi kenaikan 41%.
(AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Disclaimer Ciptadana Sekuritas di Sini
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.