OJK : Tren Investasi ESG di 2024 Catat 5 Indeks dengan 73 Emiten, 62 Reksadana dan 4 EBUS

Abdul Malik • 14 Jun 2024

an image
Ilustrasi investasi reksadana yang berfokus pada ESG (Environmental, Social and Governance) dalam pengelolaan portofolionya. (Shutterstock)

Sepanjang 2024 hingga 7 Juni 2024 tercatat 4 penerbitan EBUS senilai Rp4,82 triliun

Bareksa.com - Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon (PMDK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi mengungkapkan perkembangan tren investasi ESG (Environmental, Social, and Governance) di Indonesia menunjukkan perkembangan yang positif dimana dapat terlihat dari perkembangan, baik dari sisi ekuitas, maupun dari penerbitan efek bond. “Dari sisi ekuitas, di awal tahun 2021 hanya terdapat 2 indeks ESG, yaitu SRI-KEHATI dan IDX ESG Leaders dengan total konstituen sebanyak 44 Emiten,” ujarnya dalam keterangan (13/6). 

Menurut Inarno, saat ini telah terdapat 5 indeks ESG, yaitu: SRI-KEHATI, IDXESGL, ESGQKEHATI, ESGSKEHATI, dan IDXLQ45LCL dengan total konstituen sebanyak 73 Emiten, bahkan sebelumnya sempat menyentuh jumlah konstituen tertinggi mencapai 77 emiten. Kemudian dari sisi produk reksadana, jumlah reksa dana yang berbasis ESG menunjukkan peningkatan, dari 41 reksadana di 2021, menjadi 62 reksadana saat ini.

Selanjutnya untuk penerbitan Efek Bersifat Utang atau Sukuk berbasis ESG, pada 2022 baru 2 penerbitan EBUS dengan total Rp10 triliun, kemudian di 2023 terdapat 7 penerbitan EBUS senilai Rp14,04 triliun, dan pada 2024 hingga 7 Juni 2024 tercatat 4 penerbitan EBUS senilai Rp4,82 triliun.

Beli Saham di Sini

Strategi OJK meningkatkan pelaksanaan ESG

Inarno mengatakan OJK turut aktif dalam Asean Capital Market Forum (ACMF), dimana secara berkelanjutan, terdapat program capacity building terkait standar keberlanjutan bekerja sama dengan ISSB. Selain itu, terdapat penilaian ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS), dimana program ini dapat meningkatkan kualitas disclosure Laporan Tahunan termasuk Laporan Keberlanjutan. 

“Dari sisi produk, OJK juga terus mendorong penerbitan produk-produk berbasis ESG dimana telah diterbitkan POJK Nomor 18 Tahun 2023 tentang Penerbitan dan Persyaratan Efek Bersifat Utang dan Sukuk Berlandaskan Keberlanjutan,” dia memaparkan. 

Investasi Reksadana di Sini

Strategi OJK dalam pengawasan ESG

Inarno menambahkan OJK melakukan pengawasan dengan melakukan review atas Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report) Emiten yang dilaporkan bersamaan dengan Laporan Tahunan, berdasarkan POJK Nomor 51/POJK.03/2017 dan SEOJK Nomor 16/SEOJK.04/2021. 

“Sejalan dengan prinsip keterbukaan, dalam hal terdapat disclosure yang kurang, OJK akan meminta emiten memperbaiki disclosure sehingga diharapkan investor memiliki informasi yang cukup dalam pertimbangan pengambilan keputusannya,” dia mengungkapkan. 

ESG merupakan salah satu parameter pelaksanaan pembangunan SDGs. Aspek ESG merupakan konsep yang mengedepankan kegiatan pembangunan/investasi/bisnis yang berkelanjutan dengan tiga faktor utama, yaitu lingkungan, sosial dan tata kelola. Artinya segala bentuk aktivitas maupun pengambilan keputusan perusahaan jasa keuangan hendaknya juga dapat menerapkan secara penuh prinsip-prinsip pelestarian lingkungan, tanggung jawab sosial, dan tata kelola yang baik. 

Beli Saham di Sini

(AM)

***

Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store​
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​​​​​

Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.