Bareksa.com - Indeks Harga Saham Gabungan kembali turun di bawah level psikologis 7.000, seiring pelemahan bursa saham kawasan Asia. Pelemahan itu akibat pasar berspekulasi potensi pemangkasan bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS), menyusul rilis laporan jumlah lowongan kerja pada April 2024 turun jadi 8,05 juta, dari bulan sebelumnya 8,35 juta, merupakan level terendah dalam 3 tahun. Data non-farm payrolls untuk Mei 2024 akan dirilis pada Jumat (07/06). IHSG merosot 2,14% atau berkurang 151,64 poin menjadi 6.947,67 pada Rabu (5/6).
Di tengah pelemahan IHSG, Tim Analis Bareksa merekomendasikan SIDO, ULTJ dan ACES sebagai saham pilihan hari ini, Kamis (6/6).
Stock Pick | SIDO | ULTJ | ACES |
Last Price | Rp725 | Rp1.725 | Rp850 |
Recommendation | Trading Buy | Trading Buy | Trading Buy |
Entry Range | Rp725 | Rp1.725 | Rp840 |
Rp700 | Rp1.680 | Rp820 | |
Target Price (TP) 1 | Rp745 | Rp1.750 | Rp870 |
Target Price (TP) 2 | Rp760 | Rp1.770 | Rp880 |
Stop Loss | Rp680 | Rp1.650 | Rp800 |
Sumber : Tim Analis Bareksa
Harga saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) menguat 0,69% atau bertambah 5 poin menjadi Rp725 pada Rabu (6/6). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham SIDO di rentang harga Rp700 hingga Rp725, dengan target harga ambil untung di Rp745 dan Rp760, serta stop rugi Rp680.
Sumber : investing.com
Menurut Tim Analis Bareksa, indikator momentum saham perusahaan jamu tradisional dan farmasi itu yakni Stoch RSI terlihat menguat naik dan harga saham SIDO mulai bergerak naik ke atas MA15. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk melakukan pembelian dengan target harga terdekat di Rp745. SIDO membidik kenaikan pendapatan dan laba 10-15% tahun ini. Tahun lalu, SIDO mencatatkan penurunan penjualan 7,75% menjadi Rp3,56 triliun dan laba bersih turun 13,95% menjadi Rp950,64 miliar.
Harga saham PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) naik 1,47% atau bertambah 25 poin menjadi Rp1.725 pada Rabu (5/6). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham ULTJ di kisaran Rp1.680 dan Rp1.725, dengan target harga ambil untung di Rp1.750 dan Rp1.770, serta stop rugi di Rp1.650.
Sumber : investing.com
Tim Analis Bareksa menyarankan Investor dapat mencermati saham ULTJ karena saat ini sudah berada di area oversold atau jenuh jual. Selain itu level harga Rp1.680 merupakan support kuat dari pergerakan historis saham ULTJ. Emiten produsen susu ultra-high temperature processing (UHT) merek Ultra itu mencatatkan pendapatan di triwulan I 2024 naik tipis 2,7% menjadi Rp2,29 triliun. Meski begitu laba bersih ULTJ melesat 14% menjadi Rp405,09 miliar.
Harga saham PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) meningkat 2,41% atau bertambah 20 poin menjadi Rp850 pada Rabu (5/6). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham ACES di rentang harga Rp820 hingga Rp840, dengan target harga ambil untung di Rp870 dn Rp880, serta stop rugi di Rp800.
Sumber : investing.com
Tim Analis Bareksa menilai pergerakan saham ACES mulai menunjukkan tanda pembalikan arah dalam 2 pekan terakhir, ditandai dengan indikator Stoch RSI yang mengarah ke atas dan pergerakan harganya yang naik ke atas MA15. Namun perlu dicermati, volume perdagangan saham perusahaan ritel perabotan rumah tangga dan perkakas itu masih cukup rendah, sehingga investor bisa melakukan trading buy terlebih dulu. ACES berhasil mengantongi laba bersih Rp204,81 miliar atau meroket 29,34% di kuartal I 2024, seiring kenaikan pendapatan 17,05% menjadi Rp1,99 triliun.
(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo Sucahyo/Christian Halim/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.