Bareksa.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,17% atau berkurang 12,28 poin menjadi 7.123,61 pada Selasa (7/5/2024). Menurut Tim Analis Bareksa, pelemahan IHSG akibat tertekan aksi jual asing yang menembus Rp23 triliun sejak April hingga kemarin, terutama atas saham 4 bank besar (big four), PT Astra International Tbk (ASII), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) hingga PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO). Asing keluar akibat prospek penurunan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) yang semakin tidak pasti, sehingga membuat rupiah juga tertekan.
Di tengah pelemahan IHSG, Tim Analis Bareksa merekomendasikan saham pilihan BUMI, MDKA dan SILO yang dinilai diuntungkan dari pelemahan rupiah.
Stock Pick | MDKA | BUMI | SILO |
Last Price | Rp2.650 | Rp104 | Rp2.620 |
Recommendation | Trading Buy | Trading Buy | Trading Buy |
Entry Range | Rp2.650 | Rp104 | Rp2.620 |
Rp2.580 | Rp100 | Rp2.510 | |
Target Price (TP) 1 | Rp2.710 | Rp109 | Rp2.680 |
Target Price (TP) 2 | Rp2.760 | Rp112 | Rp2.720 |
Stop Loss | Rp2.500 | Rp96 | Rp2.450 |
Sumber : Tim Analis Bareksa, last price per 7/5/2024
Harga saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) menguat 0,76% atau bertambah 20 poin menjadi Rp2.650 pada Selasa (7/5). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham MDKA di rentang harga Rp2.580 hingga Rp2.650, dengan target harga ambil untung di Rp2.710 dan Rp2.760, serta stop rugi di Rp2.500.
Menurut Tim Analis Bareksa, perusahaan tambang bijih logam ini akan diuntungkan dari kenaikan harga tembaga dan emas. Harga tembaga sudah naik jadi US$10.000 per ton dan emas di US$2.300-an per troy ounce. MDKA juga berniat menggelar private placement dengan mengeluarkan 2,44 miliar saham. Hasil dananya akan digunakan untuk modal kerja dan pengembangan usaha. Aksi korporasi ini akan dihelat dalam rentang waktu 2 tahun usai mendapat restu rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 12 Juni.
Harga saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) meningkat 0,97% atau bertambah 1 poin menjadi Rp104 pada Selasa (7/5). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham BUMI di kisaran harga Rp100 hingga Rp104, dengan target harga ambil untung di Rp109 dan Rp112, serta stop rugi di Rp96.
Tim Analis Bareksa menilai perusahaan tambang batu bara dan minyak bumi itu juga bisa diuntungkan oleh harga batu bara yang tercatat cukup stabil di US$140-an per ton, meskipun minyak mentah turun ke US$78 per barel. BUMI sebelumnya mengumumkan rencana kuasi reorganisasi untuk memberikan gambaran yang sesungguhnya atas keuangan perseroan dan menghapus defisit. Aksi korporasi ini akan dimintakan persetujuan dalam RUPSLB pada 30 Mei.
Harga saham PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) melonjak 3,97% atau bertambah 100 poin menjadi Rp2.620 pada Selasa (7/5). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham SILO di rentang harga Rp2.510 hingga Rp2.620, dengan target harga ambil untung di Rp2.680 dan Rp2.720, serta stop rugi di Rp2.450.
Menurut Tim Analis Bareksa, emiten rumah sakit itu dikabarkan akan diakuisisi konsorsium yang dipimpin oleh CVC, salah satu firma ekuitas swasta terkemuka dunia senilai US$1,6 miliar atau setara Rp25,6 triliun atas 65% saham SILO. Angka ini kurang lebih setara Rp3.000 per saham. PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) akan menjual 29% dari total 58,7% kepemilikan sahamnya di SILO ke konsorsium yang didalamnya termasuk GIC dan Temasek Singapura tersebut.
(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo Sucahyo/Christian Halim/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.