Permintaan Semen Turun, Semen Indonesia (SMGR) Cetak Laba Rp472 Miliar di Kuartal I 2024
Pendapatan SMGR di kuartal I 2024 menurun 6% utamanya akibat penurunan penjualan di segmen ritel yang berkontribusi 73%
Pendapatan SMGR di kuartal I 2024 menurun 6% utamanya akibat penurunan penjualan di segmen ritel yang berkontribusi 73%
Bareksa.com - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) atau Semen Indonesia Group (SIG) melaporkan kinerja keuangan konsolidasian pada kuartal I tahun 2024. SIG mencatat volume penjualan 9,18 juta ton dengan pendapatan Rp8,38 triliun. Sementara, beban pokok pendapatan tercatat sebesar Rp6,17 triliun, dan EBITDA tercatat sebesar Rp1,73 triliun. Sehingga, SIG membukukan laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih Rp472 miliar.
Pendapatan SMGR di kuartal I 2024 menurun 6% secara tahunan (YOY), utamanya akibat penurunan penjualan di segmen ritel yang berkontribusi sekitar 73% terhadap total penjualan domestik. Hal ini seiring turunnya permintaan secara industri di sektor ritel. Meski begitu permintaan semen bulk dan regional SMGR mencatat pertumbuhan. Laba bersih SMGR di triwulan I 2024 menurun 16%.
Sumber : SMGR
Promo Terbaru di Bareksa
Dari sisi biaya, SMGR berhasil menekan beban pokok pendapatan turun 4,9% di kuartal I 2024, dikontribusi oleh turunnya biaya bahan baku dan energi. Beban operasi juga menurun 4,3% akibat lebih rendahnya biaya transportasi, promosi dan administrasi. Sehingga total biaya per ton semen jadi 2,8% lebih rendah.
Sumber : SMGR
Corporate Secretary SMGR, Vita Mahreyni mengatakan SIG mampu menjaga profitabilitas melalui berbagai program pengelolaan biaya dan operational excellence. Di samping inisiatif efisiensi biaya, SIG juga berfokus pada pengelolaan arus kas sehingga kondisi likuiditas dan solvabilitas dapat terjaga. "Upaya-upaya tersebut mendukung kemampuan SIG untuk dapat meminimalkan dampak kontraksi permintaan semen, sehingga SIG dapat mempertahankan margin EBITDA 20,7% dan mencatat laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp472 miliar pada kuartal I tahun 2024," kata Vita.
Ke depan, Vita Mahreyni menyampaikan, SIG optimistis industri semen domestik masih memiliki prospek yang baik. Hal ini didorong oleh permintaan semen untuk pengembangan properti dan perumahan menyusul backlog pembangunan perumahan nasional yang mencapai 12,75 juta unit, dan masifnya pembangunan infrastruktur oleh pemerintah, termasuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur yang akan membantu utilisasi kapasitas industri semen domestik.
Saat ini, SIG turut berkontribusi dengan memasok 3.000-4.000 ton bahan bangunan per hari untuk pembangunan IKN. Sejak Desember 2022 hingga Februari 2024, SIG telah memasok 400.000ton bahan bangunan dari fasilitas di Balikpapan dan Samarinda untuk berbagai paket pekerjaan, seperti Istana Negara, Kantor Presiden, dan Lapangan Upacara yang berada di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), hingga Jalan Tol IKN Seksi 3A (Karangjoang-KKT Kariangau), Seksi 3B (KKT Kariangau-Simpang Tempadung), dan Seksi 5A (Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang). Produk SIG juga digunakan untuk infrastruktur pendukung KIPP, yaitu Intake Sepaku dan Bendungan Sepaku.
Untuk menangkap peluang permintaan bahan bangunan di Subang, Jawa Barat, SIG melalui unit usahanya, PT Solusi Bangun Beton (SBB), baru saja meresmikan ready-mixed batching plant di Kawasan Intijaya Subang Industri, Jawa Barat, pada Maret lalu. Peresmian Batching Plant Subang ini merupakan upaya perluasan jaringan produk beton siap pakai atau ready-mixed concrete dan dukungan terhadap pemerintah dalam pembangunan infrastruktur di wilayah Subang dan sekitarnya.
(IQPlus/12243121/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.