Ini Rahasia Laba Bersih Barito Pacific (BRPT) Melesat 213% Jadi US$100 Juta di 2023
Pendapatan bersih dari bisnis petrokimia BRPT turun 12.4% menjadi US$2,08 miliar
Pendapatan bersih dari bisnis petrokimia BRPT turun 12.4% menjadi US$2,08 miliar
Bareksa.com - PT Barito Pacific Tbk (BRPT) merilis laporan keuangan konsolidasi 2023 yang telah diaudit. Direktur Utama BRPT, Agus Pangestu mengatakan pada 2023, laba bersih konsolidasi setelah pajak mencapai US$100 juta atau melesat 213% secara tahunan (YoY). Lonjakan itu ditopang oleh peningkatan pendapatan operasional dari tahun sebelumnya.
"Meskipun terjadi ketidak-seimbangan pada pasokan dan permintaan sektor petrokimia global, kami berhasil memitigasi kerugian dan mempertahankan keunggulan operasional sepanjang tahun 2023," ujar Agus dalam keterangannya (1/4).
Menurut dia, hal ini,ditambah dengan kinerja yang stabil dari segmen panas bumi, menghasilkan EBITDA tahun 2023 yang lebih kuat yakni US$612juta atau naik 28% serta peningkatan margin EBITDA 614 basis poin menjadi 22.2%. "Di tengah ketidakpastian perekonomian global, kami terus menjaga neraca keuangan yang sehat, dengan utang bersih terhadap ekuitas tetap stabil di angka 0.60x, yang menunjukkan ketahanan struktur permodalan kami di tengah ekspansi organik dan anorganik," dia menjelaskan.
Promo Terbaru di Bareksa
Agus menyatakan tahun 2023 menandai tonggak sejarah baru bagi BRPT, sebab perseroan melakukan penciptaan nilai tambah melalui diversifikasi usaha dan ekspansi hilir. Ketika petrokimia global terus menghadapi tahun yang penuh tantangan, Chandra Asri Pacific (CAP) (TPIA), anak usaha BRPT telah mengambil langkah-langkah transformasional yang akan memperkuat ketahanannya di tahun-tahun mendatang, terutama melalui portofolio infrastruktur dan pengembangan pabrik hilir Klor-Alkali.
Selain itu, pasca IPO, Barito Renewable (BREN) dengan raihan pendanaan US$200 juta, kata Agus, BRPT telah memulai perluasan portofolio energi terbarukan dengan mengakuisisi aset greenfield pembangkit listrik tenaga angin dengan potensi kapasitas 318MW dan melakukan perjanjian prinsip untuk mengakuisisi Sidrap I dengan kapasitas operasional 79MW.
"Langkah strategis ini sejalan dengan tujuan jangka panjang kami untuk mencapai total kapasitas energi terbarukan 1.300 MW pada 2028," ujarnya.
"Ke depan, kami akan terus berdedikasi untuk mendorong ekspansi dan menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan. Meskipun dengan adanya tantangan dan peluang di masa depan, kami berkomitmen penuh untuk melalui semuanya ini dengan tekad dan ketahanan yang kuat" dia menambahkan.
Pendapatan bersih dari bisnis petrokimia BRPT turun 12.4% menjadi US$2,082 juta, sebagian besar disebabkan oleh gangguan eksternal pada pasokan dan permintaan global, yang mengakibatkan melemahnya harga jual produk petrokimia. Pendapatan dari segmen energi meningkat 16.8% menjadi US$666 juta dibandingkan periode yang sama tahun 2022, karena peningkatan produksi listrik & uap serta penyesuaian tarif pada pembangkit listrik geothermal.
Penurunan biaya pendapatan terutama disebabkan oleh penurunan komponen bahan baku rata-rata utama naphtha, yang turun menjadi US$650 per ton, dari rata-rata US$814 per ton pada 2022, seiring dengan harga minyak mentah Brent yang lebih rendah (penurunan 20.1% year on year menjadi rata-rata US$82 per barrel dibandingkan dengan US$99 per barrel pada 2022).
EBITDA konsolidasi BRPT pada 2023 tumbuh 28.8% ke US$612 juta dari US$475 juta pada tahun sebelumnya, sehingga margin EBITDA kami naik menjadi 22.2% dibandingkan dengan 15.1% pada 2022. Kenaikan ini konsisten dengan perbaikan dalam pencapaian operasional dan kinerja yang stabil pada segmen energi dan pemulihan yang moderat pada segmen petrokimia.
Laba bersih konsolidasi 2023 meningkat menjadi US$100 juta dari US$32 juta pada 2022. Pada 2023, total aset BRPT mencapai US$10,15 miliar dibandingkan dengan US$9,24 miliar pada 2022. "Kami juga mempertahankan profil likuiditas yang kuat, sebagaimana terlihat pada profil leverage yang sehat; dengan rasio utang bersih terhadap ekuitas pada 2023 sebesar 0.60x, yang mencerminkan posisi yang kuat di dalam mendukung rencana ekspansi kami ke depan," Agus memaparkan.
(IQPlus/09137140/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.