Ini Penyebab Penjualan dan Laba ANTM di 2023 Merosot, Tapi Aset dan Ekuitas Melesat

Abdul Malik • 01 Apr 2024

an image
Petugas menunjukkan emas batangan yang dijual di Butik Emas Antam, Jakarta, Selasa (28/7/2020). (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

Penjualan tertekan akibat merosotnya penjualan mayoritas segmen produk perseroan mulai emas, feronikel, alumina, bijih bauksit, perak dan lainnya

Bareksa.com - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mencatatkan penjualan Rp41,04 triliun pada 2023, turun 10,64% dari penjualan Rp45,93 triliun di 2022, akibat merosotnya penjualan mayoritas segmen produk perseroan mulai emas, feronikel, alumina, bijih bauksit, perak dan logam mulia lainnya. 

Perusahaan tambang pelat merah itu mencatatkan penjualan emas merosot 17,39% menjadi Rp26,12 triliun pada 2023 dan penjualan feronikel melorot 33,57% menjadi Rp4,55 triliun. Tidak berbeda, penjualan alumina juga tertekan 6,87%. Meski begitu penjualan bijih nikel berhasil melesat 61% dari Rp5,16 triliun di 2022 menjadi Rp8,31 triliun pada 2023.

Berdasarkan segmen pasarnya, penjualan ekspor ANTM pada 2023 merosot 39,2% menjadi Rp5,67 triliun dan penjualan di pasar dalam negeri tertekan 10,67% menjadi Rp41,04 triliun.

Beli Saham di Sini

Sumber : Lapkeu ANTM

Laporan keuangan perseroan yang dikutip Senin (1/4) menyebutkan, beban pokok penjualan ANTM turun menjadi Rp34,73 triliun pada 2023, dari sebelumnya Rp37,71 triliun pada 2022. Laba kotor turun menjadi Rp6,31 triliun di 2023, dari sebelumnya Rp8,21 triliun di 2022. Beban usaha ANTM turun menjadi Rp3,69 triliun pada 2023, dari sebelumnya Rp4,26 triliun di 2022 dan laba usaha turun menjadi Rp2,61 triliun di 2023, dari sebelumnya Rp3,94 triliun di 2022.

Laba sebelum pajak tercatat Rp3,85 triliun pada 2023, turun dari Rp5,21 triliun di 2023. Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk atau laba bersih di 2023 senilai Rp3,07 triliun, turun 19,63% dari Rp3,82 triliun pada 2022.

Beli Saham di Sini

Jumlah liabilitas ANTM pada 2023 mencapai Rp11,68 triliun, naik dari Rp9,92 triliun di 2022. Ekuitas melesat 33,5% menjadi Rp31,16 triliun pada 2023, dibandingkan 2022 yang senilai Rp23,71 triliun. Lonjakan ekuitas utamanya ditopang melesatnya tambahan modal disetor senilai Rp9,69 triliun pada 2023, atau melonjak 146,5%.

Serta jumlah aset mencapai Rp42,85 triliun hingga periode 31 Desember 2023, melesat 27,4% dari Rp33,63 triliun per Desember 2022, ditopang oleh aset lancar yang melonjak 70% menjadi Rp20,06 triliun. Lonjakan itu didorong melesatnya kas dan setara kas yang meroket 105,8% dan aset keuangan lancar lainnya terbang 427%.

Sumber : lapkeu ANTM

Harga saham ANTM pada Senin pagi (1/4/2024) menghijau dengan kenaikan 0,95% di Rp1.615 pada pukul 09.31 WIB. Sebulan terakhir, saham ANTM naik 9.12%.

Beli Saham di Sini

(IQPlus/09126273/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store​
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​​​​​

Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.