Bareksa.com - Empat direksi PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yakni Gregory Hendra, Santoso, Vera Eve Lim, Frengky Chandra Kusuma, dan Antonius Widodo Mulyono menambah kepemilikan sahamnya di BBCA pada Jumat pekan lalu, 22 Maret 2024.

Melansir laman Keterbukaan Informasi BEI, berikut rinciannya. Wakil Presiden Direktur BBCA, Gregory Hendra Lembong membeli sebanyak 390.328 lembar saat harga saham perseroan berada di level Rp10.107 per saham. Sehingga, sahamnya bertambah dari 784,719 menjadi 1,1 juta lembar.

Direktur BBCA, Santoso membeli saham BBCA sebanyak 268.849, di harga yang sama sehingga total kepemilikan sahamnya menjadi 2,6 juta lembar dari sebelumnya 2.422.053.

Sedangkan Direktur BBCA, Vera Eve Lim membeli kembali saham BBCA sebanyak 300.063 lembar sehingga kepemilikannya bertambah dari 1.912.261 menjadi saham dimiliki 2,2 juta.

Sementara itu Direktur BBCA, Frengky Chandra Kusuma pada Jumat pekan lalu menambah kepemilikan saham 216.935. Sebelumnya Frengky telah memiliki 1.891.049 saham BBCA.

Di sisi lain Direktur BBCA, Antonius Widodo Mulyono membeli 131.731 lembar saham. Sehingga kini memiliki sebanyak 262.511 lembar dari sebelumnya yang sebanyak 130.780 lembar.

Adapun harga saham BBCA sendiri hari ini, Rabu(27/3/2024) berada pada posisi Rp10.075, naik 0,25% per pukul 16.15 WIB.

Beli Saham, Klik di Sini​
(Martina Priyanti)

***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini​
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store​
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

D​ISCLAIMER​​​​​​

Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.