Laba Bersih Bakrie and Brothers (BNBR) jadi Rp237,46 Miliar di 2023

Martina Priyanti • 14 Mar 2024

an image
Ilustrasi gedung Bakrie Tower. (Shutterstock)

BNBR meraih pendapatan neto Rp3,75 triliun, hingga periode 31 Desember 2023

Bareksa.com - PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR) mencatatkan kenaikan pendapatan dan di sisi lain menorehkan penurunan laba bersih, pada tahun lalu atau 2023. BNBR meraih pendapatan neto Rp3,75 triliun, hingga periode 31 Desember 2023, naik sekitar 3,86% dari pendapatan neto tahun sebelumnya yakni Rp3,62 triliun.

Lebih lanjut melansir Kontan, pendapatan neto BNBR pada 2023, ditopang tiga segmen bisnis utama yakni pendapatan dari infrastruktur dan manufaktur Rp3,46 triliun. Sisanya, diperoleh dari segmen jasa pabrikasi dan konstruksi sebesar Rp170,56 miliar serta perdagangan, jasa dan investasi sebesar Rp120,08 miliar.

Adapun beban pokok pendapatan turun menjadi Rp2,87 triliun, dari Rp2,91 triliun. Hal tersebut membuat laba bruto naik menjadi Rp883,37 miliar, dari laba bruto Rp716,17 miliar tahun sebelumnya. Sementara itu beban usaha meningkat menjadi Rp535,06 miliar, dari sebelumnya Rp484,24 miliar. Sedangkan laba usaha mencapai Rp348,31 miliar, meningkat dari laba usaha Rp231,92 miliar tahun sebelumnya.

Di sisi lain laba neto BNBR seperti dilansir Kontan, mengalami penurunan dari posisi Rp306,16 miliar pada 2022 menjadi Rp264,45 miliar pada tahun lalu. Penurunan keuntungan atas penjualan aset tetap dari Rp203,03 miliar pada 2022, menjadi Rp1,74 miliar. Tercatat BNBR meraih laba bersih sebesar Rp237,46 miliar, merosot sekitar 10,77% dibandingkan laba neto tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk BNBR pada tahun 2022 sebesar Rp266,13 miliar.

Sementara itu laba per saham dasar/dilusian diatribusikan kepada pemilik entitas induk BNBR ikut terpangkas dari posisi Rp12,56 pada 2022, menjadi Rp7,15 pada 2023. Hal tersebut diakibatkan oleh kenaikan jumlah rata-rata tertimbang saham untuk perhitungan rugi per saham dasar dari 21,18 miliar menjadi 33,21 miliar. Pada periode yang sama, BNBR mengalami penurunan total aset. Per 31 Desember 2023 BNBR memiliki total aset senilai Rp7,10 triliun, turun 59,33% dibandingkan posisi tahun 2022 senilai Rp17,46 triliun.

Di sisi lain liabilitas sebanyak 72,12% (YoY), dari posisi Rp15,93 triliun pada 2022, menjadi tersisa Rp4,44 triliun. Hal ini karena BNBR tidak lagi mencatatkan liabilitas derivatif pada 2023, sedangkan pada tahun 2022 tercatat ada Rp11,50 triliun. Sementara itu posisi kas dan setara kas akhir tahun BNBR juga melejit dengan kenaikan 340,16%, menjadi Rp865,46 miliar, dari sebelumnya Rp196,62 miliar pada 2022.

Adapun harga saham BNBR sendiri hari ini, Kamis (14/3/2024) berada pada posisi Rp50 per saham, per pukul 10.22 WIB.

Beli Saham, Klik di Sini
(IQPlus/07329106/mp)

***

Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store​
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​​​​​

Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.