Wall Street, CPO dan Emas Lemas, BNBR dan GIAA Bayar Utang, INTP Caplok Semen Grobogan Rp1,49 T
BDMN, MNCN, TINS, EXCL, INKP, MEDC dan TBIG direkomendasi beli, IHSG, rupiah dan batu bara menguat
BDMN, MNCN, TINS, EXCL, INKP, MEDC dan TBIG direkomendasi beli, IHSG, rupiah dan batu bara menguat
Bareksa.com - Berikut rangkuman berita pasar modal dan saham dikutip dari laporan riset Kopi Pagi oleh D’Origin Financial & Business Advisory dan Daily & Technical Update oleh PT Ciptadana Sekuritas Asia, dipublikasi Selasa (5/12/2023) :
Stocks Pick
BDMN
Harga saham PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) ditutup naik 0,35% atau bertambah 10 poin menjadi Rp2.850 pada Senin (4/12). D’Origin Financial merekomendasi spekulasi beli saham BDMN dengan target harga Rp3.000 dan stop rugi Rp2.700, support Rp2.840 ; Rp2.830 dan resisten Rp2.860 ; Rp2.870. Volume perdagangan saham BDMN pada Senin lebih besar dari hari sebelumnya. Penguatan saham BDMN berpotensi menguji resisten Rp2.860, sehingga penembusan level ini membuka peluang menuju Rp2.870.
MNCN
Harga saham PT Media Nusantara Citra Tbk melesat 6,03% atau bertambah 24 poin menjadi Rp422 pad Senin (4/12). D’Origin Financial merekomendasi spekulasi beli saham MNCN dengan target harga Rp550 dan stop rugi Rp390, support Rp420 ; Rp416 dan resisten Rp426 ; Rp430. Volume perdagangan saham MNCN pada Senin lebih besar dari hari sebelumnya. Penguatan saham MNCN berpotensi menguji resisten Rp426, sehingga penembusan level ini membuka peluang menuju Rp430.
Promo Terbaru di Bareksa
TINS
Harga saham PT Timah Tbk (TINS) naik 2,31% atau bertambah 15 poin menjadi Rp665 pada Senin (4/12). D’Origin Financial merekomendasi beli saat melemah (BOW) saham TINS dengan target harga Rp800 dan stop rugi Rp600, support Rp650 ; Rp640 dan resisten Rp680 ; Rp690. Volume perdagangan saham TINS pada Senin lebih besar dari hari sebelumnya. Penguatan saham TINS berpotensi menguji resisten Rp680, sehingga penembusan level ini membuka peluang menuju Rp690.
EXCL : Menguji Level Support
Harga saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) melemah 0,48% atau berkurang 10 poin menjadi Rp2.070 pada Senin (14/12). Menurut Ciptadana Sekuritas, saham EXCL melanjutkan pelemahan dengan bias teknikal bearish. Saham EXCL membentuk pola marubozu candlestick dalam grafik harian, sehingga ada ruang pelemahan lanjutan. Saham EXCL punya support kuat di Rp2.000, jika bertahan maka berpotensi rebound. Saham EXCL direkomendasi beli saat melemah di kisaran Rp2.000.
Pergerakan Saham EXCL
Sumber : Ciptadana Sekuritas
INKP : Menguji Level Support
Harga saham PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) melemah 0,59% atau berkurang 50 poin menjadi Rp8.425 pada Senin (4/12). Ciptadana Sekuritas menilai saham INKP melanjutkan penurunan dengan tren konsolidasi. Saham INKP membentuk pola marubozu candlestick dalam grafik harian, sehingga ada potensi pelemahan lanjutan. Saham INKP punya support kuat Rp8.200, jika mampu bertahan, maka berpotensi rebound, sehingga direkomendasi beli saat melemah di kisaran Rp8.200.
Pergerakan saham INKP
Sumber : Ciptadana Sekuritas
MEDC : Menguji Level Support
Harga saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) anjlok 6,22% atau berkurang 70 poin menjadi Rp1.055 pada Senin (4/12). Ciptadana Sekuritas melihat saham MEDC melanjutkan penurunan dengan bias teknikal bearish. Saham MEDC membentuk pola marubozu candlestick dalam grafik harian, sehingga ada ruang pelemahan lanjutan. Punya support kuat Rp1.010, jika mampu bertahan, maka saham MEDC berpotensi rebound, sehingga direkomendasi beli saat melemah di kisaran Rp1.010.
Pergerakan saham MEDC
Sumber : Ciptadana Sekuritas
TBIG : Potensi Rebound
Harga saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) stagnan di level Rp2.070 pada Senin (4/12). Menurut Ciptadana Sekuritas, saham TBIG tampak mendatar di kisaran Rp2.080 dan Rp2.040. Jika menembus Rp2.080, maka saham TBIG berpotensi bullish, sehingga direkomendasi spekulasi beli jika menembus Rp2.080 dengan stop rugi di Rp2.030 dan ambil untung di Rp2.140.
Pergerakan saham TBIG
Sumber : Ciptadana Sekuritas
Wall Street
Indeks-indeks di Bursa Saham Amerika Serikat (AS) Wall Street ditutup melemah pada Senin (4/12/2023). Hal ini menjadi sinyal bahwa penilaian agresif pelaku pasar terhadap penurunan suku bunga Bank Sentral Federal Reserve mungkin sudah berlebihan. Dow Jones Industrial Average turun 41,06 poin (0,11%) menjadi 36.204,44. Sedangkan S&P 500 terpangkas 0,54% menjadi 4.569,78. Sementara itu, Nasdaq tergelincir 0,84% menjadi 14,185.49 karena investor menjual saham big tech, yang memimpin kenaikan pasar tahun ini.
IHSG
Pasar Saham Indonesia yang tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,48% atau bertambah 33,69 poin menjadi 7.093,6 pada Senin (4/12), dengan volume perdagangan lebih besar dari hari sebelumnya. Menurut D’Origin Financial, IHSG bergerak di kisaran 7.030 - 7.150, support 7.060 ; 7.030 dan resisten 7.120 ; 7.150. Penguatan IHSG berpotensi menguji resisten 7.120, sehingga penembusan level ini membuka peluang menuju 7.150. IHSG membentuk ekor di atas cukup panjang menunjukan tekanan jual.
Indeks komposit bergerak di rentang 7.081 hingga 7.149 kemarin. Sebanyak 34,15 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi Rp13,12 triliun dalam 1,39 juta kali transaksi. Sebanyak 257 saham menguat, 297 saham melemah dan 214 saham stagnan. Kapitalisasi pasar tembus Rp11.243 triliun. Saham PT Gajah Tunggal Tbk. (GJTL) andalan Lo Kheng Hong memimpin top gainers dengan kenaikan 24,72% atau hampir menyentuh Auto Rejection Atas (ARA) ke level Rp1.110 per saham. Posisi itu disusul PT Mitra Pack Tbk (PTMP) yang naik 17,65% ke level Rp160 per saham.
Rupiah
Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.463 per dolar AS pada Senin (4/12) ini. Mata uang Garuda menguat 22 poin atau plus 0,14% dari perdagangan sebelumnya. Sementara, kurs referensi Bank Indonesia Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah ke posisi Rp15.446 per dolar AS.
OECD
Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organisation for Economic Co-operation and Development/OECD) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023 ini akan mencapai 4,9%. Sementara itu laju perekonomian akan meningkat jadi 5,2% pada 2024.
Minyak Mentah
Harga minyak ditutup lebih rendah karena keraguan yang sedang berlangsung mengenai apakah kesepakatan pemangkasan produksi OPEC+ baru-baru ini akan mengekang pertumbuhan suplai yang mengimbangi potensi gangguan di Timur Tengah di tengah-tengah risiko geopolitik yang membayangi. Minyak mentah AS menetap 1,4% lebih rendah di US$73,04 per barel dan kontrak Brent turun 1,1% menjadi US$78,03 per barel pada Senin.
Batu Bara
Harga batu bara melanjutkan tren bullish setelah menguat pada akhir pekan lalu. Hal itu berkat laporan Rystad Energy menyebut, pembangkit listrik tenaga batu bara secara global kemungkinan akan mencapai puncaknya tahun ini. Harga batu bara Newcastle untuk kontrak berjangka Desember 2023 melesat US$0,95 menjadi US$134,45 per ton dan kontrak berjangka Januari 2024 naik US$0,7 menjadi US$135,25 per ton. Sementara itu, kontrak berjangka Februari 2024 naik US$0,75 menjadi $135,65 per ton.
CPO
Harga kontrak Crude Palm Oil (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives (BMD) kembali terpuruk melanjutkan pelemahan dua hari berturut-turut. Kontrak berjangka CPO untuk Desember 2023 turun 55 ringgit Malaysia menjadi 3.678 ringgit Malaysia per ton. Untuk kontrak berjangka CPO Januari 2024 melemah 52 ringgit Malaysia menjadi 3.773 ringgit Malaysia per ton.
Emas
Harga emas turun lebih dari 2% pada Senin setelah mencapai level tertinggi sepanjang masa tetapi penurunan emas batangan tanpa imbal hasil berhenti di atas US$2.000 per ons setelah para pedagang memangkas taruhan untuk penurunan suku bunga pertama oleh Federal Reserve AS pada awal 2024. Emas spot tergelincir 2,1% menjadi US$2.026,69 per ounce. Harga berayun dalam kisaran US$115 tetapi akhirnya menuju hari terburuknya sejak Februari. Emas berjangka AS ditutup turun 2,3% jadi US$2.042,2.
DOID
Entitas usaha Delta Dunia Makmur (DOID), kali pertama menawarkan surat utang maksimal Rp1,5 triliun. Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), menjajakan Obligasi I BUMA Tahun 2023. Masa penawaran awal dimulai pada Senin, 4 Desember 2023, dan akan berakhir pada Jumat, 8 Desember 2023.
BYAN
PT Bayan Resources Tbk (BYAN) menghadapi tekanan kinerja dengan mencatatkan penurunan laba bersih dan pendapatan per kuartal III 2023. BYAN mengungkapkan laba bersih US$910,5 juta atau sekitar Rp14,13 triliun dalam 9 bulan pertama 2023, turun 44,05% secara year on year (YOY) dari periode yang sama di 2022 yang mencapai US$1,62 miliar atau sekitar Rp25,26 triliun.
BNBR
PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) mengungkapkan transaksi senilai US$860,03 juta melibatkan Glencore International AG dan Telopea Investment. Berdasarkan novation agreement dan settlement agreement per 1 Desember 2023, piutang Glencore atas BNBR dialihkan kepada Telopea. BNBR menyelesaikan utangnya kepada Telopea dengan mentransfer investasi di Fitzroy Offshore Ltd kepada Telopea, sehingga kewajiban perseroan terhadap Telopea dianggap lunas.
SMGR
Semen Indonesia alias SIG (SMGR) menginjeksi modal anak usaha Rp74,25 miliar. Itu dengan menyerap 7.345 saham baru terbitan PT Sinergi Mitra Investama (SMI). Harga pelaksanaan saham baru itu, dibanderol Rp10,1 juta per lembar.
INTP
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) mengumumkan bahwa nilai transaksi akuisisi PT Semen Grobogan (SGB) Rp1,49 triliun. Semen Grobogan memiliki pabrik di Jawa Tengah, dengan kapasitas produksi 2,5 juta ton per tahun.
GIAA
PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mengumumkan rencana aksi korporasi pelunasan sebagian surat utang dan sukuk melalui skema tender offer kepada kreditur Garuda Indonesia dalam proses penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU). Periode partisipasi dalam tender offer berlangsung hingga 15 Desember 2023, dengan pelunasan sebagian direncanakan pada 21 Desember 2023. Dalam upaya ini, Garuda Indonesia mengalokasikan dana US$50 juta untuk nilai pokok (principal).
HAJJ
Arsy Buana Travelindo (HAJJ) per 30 September 2023 mencatat laba bersih Rp17,13 miliar, melesat 193% dari periode sama tahun lalu Rp5,83 miliar. Dengan hasil itu, laba per saham dasar menanjak ke posisi Rp8,35 dari sebelumnya Rp3,61.
BLTZ
PT Graha Layar Prima Tbk. (BLTZ) mengumumkan penandatanganan Perjanjian Fasilitas Kredit dengan PT KB Bank Bukopin Tbk. (BBKP) pada 1 Desember 2023. BLTZ dan BBKP telah menandatangani perjanjian perubahan fasilitas kredit senilai Rp160 miliar dengan jangka waktu 1 tahun hingga Desember 2024, dengan jaminan Corporate Guarantee dari CJ CGV Co. Ltd. (CG CGV), selaku pemegang saham pengendali Perseroan secara tidak langsung.
JSMR
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) mengakumulasikan pendapatan usaha Rp11 triliun hingga kuartal III 2023. Capaian tersebut mencerminkan pertumbuhan 7,7% year-on-year.
WEGE
Wijaya Karya Bangunan Gedung (WEGE) per 30 September 2023 meraup laba bersih Rp21,46 miliar, anjlok 76% dari periode sama tahun lalu Rp91,98 miliar. Efeknya, laba per saham menyusut ke level Rp2,24 dari periode sama tahun sebelumnya Rp9,61.
(AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Disclaimer Ciptadana Sekuritas di Sini
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.