Saham JPFA Terbang Usai Rumor Go Private Induk Usaha, Ini Target Harganya
Saham JPFA sempat melesat naik 4,16% jadi Rp1.250 atau bertambah 50 poin
Saham JPFA sempat melesat naik 4,16% jadi Rp1.250 atau bertambah 50 poin
Bareksa.com - Harga saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) melesat di sesi II perdagangan Jumat (8/3/2024), di tengah rumor induk usaha yakni Japfa Ltd tengah mempertimbangkan akan go private. Pada pukul 14.15 WIB, saham perusahaan di bidang pembibitan ternak, produksi pakan, dan pengolahan hasil peternakan melesat jadi Rp1.250 atau naik 4,16% atau bertambah 50 poin dibandingkan penutupan Kamis.
Hingga Jumat, pukul 15.07 WIB, harga saham JPFA masih bertahan di Rp1.230 atau naik 2,5% dari penutupan Kamis. Mengutip idxchannel.com, Japfa Ltd, perusahaan induk JPFA, yang merupakan produsen unggas terbesar kedua di Indonesia, dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk membawa perusahaan yang terdaftar di Bursa Singapura tersebut untuk go private. Sumber anonim menyebut, pengendali Japfa Ltd telah memulai pembicaraan untuk mendapatkan pinjaman yang akan mendukung langkah tersebut.
Sumber itu mengatakan diskusi telah diadakan dengan beberapa bank dan setidaknya satu fund kredit swasta untuk pinjaman sekitar US$150 juta. Namun potensi delisting perusahaan dari bursa Singapura sedang dalam diskusi dan belum ada keputusan akhir yang dibuat.
Promo Terbaru di Bareksa
Target Harga Saham JPFA
Japfa Comfeed melaporkan rugi bersih Rp7,5 miliar di kuartal IV 2023, dibandingkan laba bersih Rp855 miliar di kuartal III 2023. Secara kumulatif di 2023, JPFA mencatatkan laba bersih Rp929,7 miliar, atau turun 34,5% dibandingkan 2022. Menurut Ciptadana Sekuritas, realisasi laba JPFA di 2023 di bawah ekspektasi 84%. Senada pendapatan kuartal IV 2023 JPFA di Rp13,4 triliun, turun 1,5% secara per kuartal, namun naik 10,1% secara tahunan. Sepanjang 2023, pendapatan JPFA mencapai Rp51 triliun, atau naik 4,5%, sedikit di atas estimasi 105%.
Ciptadana Sekuritas memangkas proyeksi kinerja JPFA akibat gejolak harga jual dan meningkatnya biaya bahan baku. Pendapatan JPFA di 2024 diramal mencapai Rp53 triliun, atau hanya naik 3,6% dari 2023, dan pendapatan di 2025 diprediksi Rp54 triliun. Kombinasi faktor kenaikan biaya operasi dan bahan baku, laba bersih JPFA diprediksi menurun 12-22% menjadi Rp1,1 triliun hingga Rp1,2 triliun.
Ciptadana Sekuritas mempertahankan rekomendasi hold atas saham JPFA dengan target harga Rp1.150 per saham. Risiko saham JPFA di antaranya, permintaan ayam yang lebih rendah dari perkiraan, kenaikan biaya bahan baku seperti jagung, serta kenaikan biaya bahan baku yang sulit dikompensasi ke harga jual ke konsumen. Meski begitu, intervensi pemerintah atas pengelolaan pasokan ayam bisa mendukung profitabilitas JPFA.
Pada Selasa (5/3), saham JPFA juga jadi salah satu stock pick Tim Analis Bareksa, dengan rekomendasi trading buy di rentang harga Rp1.150 dan Rp1.195, dengan target harga ambil untung di Rp1.220 dan Rp1.240, serta stop rugi di Rp1.120. Dengan begitu, harga saham JPFA sudah melampaui target harga ambil untung II prediksi Tim Analis Bareksa.
(Ariyanto Dipo Sucahyo/Sigma Kinasih/Christian Halim/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.