Harga Minyak Naik, Pertumbuhan Kredit BDMN Rekor, Produksi Emas MDKA Melesat
SSIA, TLKM, AUTO, ANTM, INKP, KLBF dan MBMA direkomendasikan beli, Wall Street libur, IHSG dan rupiah melemah, AIMS right issue
SSIA, TLKM, AUTO, ANTM, INKP, KLBF dan MBMA direkomendasikan beli, Wall Street libur, IHSG dan rupiah melemah, AIMS right issue
Bareksa.com - Berikut rangkuman berita pasar modal dan saham dikutip dari laporan riset Kopi Pagi oleh D’Origin Financial & Business Advisory dan Daily & Technical Update oleh PT Ciptadana Sekuritas Asia, dipublikasi Selasa (20/2/2024) :
Stock Pick
SSIA
Harga saham PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) naik 3,57% atau bertambah 16 poin menjadi Rp464 pada Senin (19/2). D’Origin Financial merekomendasikan spekulasi beli saham SSIA dengan target harga Rp500 dan stop rugi di Rp420, support Rp 460 ; Rp456 dan resisten Rp470 ; Rp474. Volume perdagangan saham SSIA pada Senin lebih besar dari hari sebeumnya. Penguatan saham SSIA berpotensi menguji resisten Rp470, sehingga penembusan level ini membuka peluang menuju Rp474.
TLKM
Harga saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) stagnan di Rp4.160 pada Senin (19/2). D’Origin Financial merekomendasikan beli saat melemah (BOW) saham TLKM dengan target harga Rp4.300 dan stop rugi di Rp3.900, support Rp4.150 ; Rp4.140 dan resisten Rp4.170 ; Rp4.180. Volume perdagangan saham TLKM pada Senin lebih besar dari hari sebelumnya. Penguatan saham TLKM berpotensi menguji resisten Rp4.170, sehingga penembusan level ini membuka peluang menuju Rp4.180.
Promo Terbaru di Bareksa
AUTO
Harga saham PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) naik 2,73% atau bertambah 60 poin menjadi Rp2.260 pada Senin (19/2). D’Origin Financial merekomendasikan spekulasi beli saham AUTO dengan target harga Rp2.600 dan stop rugi Rp2.000, support Rp2.250 ; Rp2.240 dan resisten Rp2.270 ; Rp2.280. Volume perdagangan saham AUTO pada Senin lebih kecil dari hari sebelumnya. Penguatan saham AUTO berpotensi menguji resisten Rp2.270, sehingga penembusan level ini membuka peluang menuju level Rp2.280.
ANTM : Menguji Level Support
Harga saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) melemah 0,98% menjadi Rp1.515 pada Senin (19/2). Menurut Ciptadana Sekuritas, saham ANTM tampak berbalik arah setelah menembus level tinggi di Rp1.580, dengam bias teknikal bullish. Saham ANTM bergerak di bawah garis MA55 dalam grafik harian. Jika mampu melampaui Rp1.525, maka bisa mengonfirmasi bullish intraday. Support terdekat di Rp1.485, saham ANTM direkomendasikan beli saat melemah di Rp1.485, dengan stop rugi di Rp1.450 dan target ambil untung di Rp1.545.
Pergerakan saham ANTM
Sumber : Ciptadana Sekuritas
INKP : Menguji Level Resisten
Harga saham PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) melemah 1,57% menjadi Rp7.850 pada Senin (19/2). Ciptadana Sekuritas menilai tren saham INKP tampak mendatar dengan bias bullish. Gerak saham INKP di bawah rata-rata dan garis supportnya, sehingga trennya naik. Jika menembus Rp8.025, maka saham INKP berpotensi masuk momentum bullish, sehingga direkomendasi spekulasi beli jika menembus Rp8.025, dengan stop rugi di Rp7.775, serta ambil untung di Rp8.200 dan Rp8.525.
Pergerakan saham INKP
Sumber : Ciptadana Sekuritas
KLBF : Potensi Rebound
Harga saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) melemah 1,01% menjadi Rp1.470 pada Senin (19/2). Ciptadana Sekuritas melihat tren saham KLBF tampak konsolidasi berpotensi rebound. Saham KLBF membentuk pola bearish candlestick dalam grafik harian, dengan bias bullish, jika menembus Rp1.490. Saham KLBF direkomendasikan spekulasi beli jika menembus Rp1.490, dengan stop rugi di Rp1.425, serta ambil untung di Rp1.555.
Pergerakan saham KLBF
Sumber : Ciptadana Sekuritas
MBMA : Menguji Level Support
Harga saham PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) turun 5,38% menjadi Rp615 pada Senin (19/2). Menurut Ciptadana Sekuritas, saham MBMA melanjutkan pelemahan di level rendah atas dan rendah bawah, dengan bias bearish, sehingga ada ruang pelemahan lanjutan. Saham MBMA berpotensi melanjutkan pelemahan untuk menguji support berikutnya di Rp605, jika mampu bertahan di Rp605, maka berpotensi rebound, dengan resisten terdekat di Rp650. Saham MBMA direkomendasi beli saat melemah di Rp605.
Pergerakan saham MBMA
Sumber : Ciptadana Sekuritas
Wall Street
Bursa Saham Amerika Serikat (AS) tutup untuk memperingati libur Hari Presiden pada hari Senin dan akan kembali beroperasi pada hari Selasa setelah akhir pekan yang panjang.
IHSG
Pasar Saham Indonesia yang tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,53% atau berkurang 38,84 poin menjadi 7.296,7 pada Senin (19/2), dengan volume perdagangan lebih besar dari hari sebelumnya. Menurut D’Origin Financial, IHSG bergerak di kisaran 7.250 - 7.350, support 7.270 ; 7.250 dan resisten 7.330 ; 7.350. Pelemahan IHSG berpotensi menguji support 7.270, sehingga penembusan level ini membuka peluang menuju 7.250.
IHSG mengalami penurunan saat sentimen terkait hasil Quick Count Pemilu 2024 mereda. Sebanyak 198 saham yang menguat, 336 saham mengalami penurunan, sementara 242 saham stagnan. Kapitalisasi pasar tercatat Rp11.596 triliun. Emiten dengan kode HUMI menempati posisi sebagai penurun terbesar setelah mengalami turun 19,77%, diikuti oleh WIDI dan JTPE yang masing-masing turun 9,09% dan 8,04%. Di sisi lain, saham dengan kinerja terbaik adalah BBSS yang melonjak 28,21%, disusul oleh ALII dan UNTD yang masing-masing naik 22,57% dan 21,43%.
Meskipun IHSG mengalami penurunan, investor asing terus melakukan transaksi beli bersih (net buy) saham. Pada Senin (19/2/2024), nilai net buy di seluruh pasar BEI mencapai Rp842,1 miliar. Dengan pembelian yang signifikan ini, total net buy asing sepanjang tahun ini mencapai Rp20,89 triliun.
Rupiah
Nilai tukar rupiah bertengger di Rp15.631 per dolar AS pada Senin (19/2) sore. Mata uang Garuda melemah 7,5 poin atau 0,05% dari perdagangan sebelumnya. Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah ke posisi Rp15.630 per dolar AS. Pemilihan presiden (pilpres) yang berpotensi hanya dilakukan satu putaran membantu menghapuskan ketidakpastian di pasar keuangan. Mata uang rupiah pun diperkirakan bakal menguat karena aktivitas investasi dapat segera kembali berputar.
SHPR
Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) dari Bank Indonesia (BI) menunjukkan bahwa harga properti residensial di pasar primer mengalami peningkatan pada kuartal IV 2023. Namun, pertumbuhan tersebut tidak sebesar kuartal sebelumnya. Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) kuartal IV 2023 tumbuh 1,74% (YOY), lebih rendah dari pertumbuhan 1,96% (YOY) pada kuartal sebelumnya, kuartal III 2023.
Minyak Mentah
Harga minyak mentah Brent ditutup sedikit lebih tinggi dalam sesi singkat karena kekhawatiran atas pasokan yang masih tersisa dari ketegangan di Timur Tengah, namun diredam oleh tanda-tanda melemahnya permintaan. Volume perdagangan minyak terlihat lebih tipis dari biasanya karena libur Hari Presiden di AS, seperti yang dicatat oleh analis UBS Giovanni Staunovo. Kontrak berjangka Brent juga ditutup lebih awal dari biasanya karena libur tersebut.
Futures Brent naik 9 sen menjadi ditutup di US$83,56 per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret, yang tidak akan memiliki penyelesaian kemarin dan akan berakhir pada Selasa, naik 30 sen menjadi US$79,49 per barel. Kontrak WTI untuk pengiriman April turun 11 sen menjadi US$78,35 per barel.
CPO
Harga kontrak Crude Palm Oil (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives (BMD) rebound mengakhiri pelemahan yang terjadi dua hari beruntun. Kenaikan tersebut seiring dengan menguatnya pasar palm olein Dalian Commodity Exchange (DCE) di China. Kontrak berjangka CPO untuk Maret 2024 naik 53 ringgit Malaysia menjadi 3.963 ringgit Malaysia per ton. Untuk kontrak berjangka CPO April 2024 menguat 51 ringgit Malaysia menjadi 3.908 ringgit Malaysia per ton.
Emas
Harga emas melanjutkan kenaikannya selama tiga hari berturut-turut setelah data ekonomi dari AS pekan lalu mengungkapkan bahwa inflasi tetap berada di atas target Federal Reserve AS. Pada perdagangan Senin (19/2/2024) harga emas di pasar spot ditutup menguat 0,22% di posisi US$2.017,63 per troy ons. Harga emas bertahan di level psikologis US$2.000 per troy ons setelah sempat jatuh ke level psikologis US$1.900 pada perdagangan 16 Februari 2024.
BTPN
PT Bank BTPN Tbk (BTPN) secara proaktif menyalurkan pembiayaan berkelanjutan yang terdiversifikasi. Sampai akhir Desember 2023, BTPN telah mengucurkan pembiayaan berkelanjutan Rp13,74 triliun. Pembiayaan berkelanjutan tersebut meliputi investasi hijau, green loan atau pinjaman hijau, pinjaman sosial, serta reksadana pinjaman terkait keberlanjutan ESG untuk berbagai kegiatan bisnis berkelanjutan dengan klasifikasi yang telah ditentukan dalam POJK 512.
BDMN
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon Bank) atau (BDMN) mencatat rekor tertinggi dalam penyaluran kredit, dengan total kredit dan Trade and Finance tumbuh 19% secara tahunan (YOY) menjadi Rp174,9 triliun. Pertumbuhan ini didukung oleh keempat lini bisnis utama Danamon dan melampaui rata-rata pertumbuhan kredit industri perbankan yang mencapai 10% sepanjang tahun 2023. Untuk tahun 2024, BDM) menargetkan pertumbuhan kredit 9-10%, didorong oleh prospek ekonomi yang positif dan perbaikan tingkat suku bunga acuan.
PGAS
PT Perusahaan Gas Negara Tbk atau PGN (PGAS) mengalokasikan belanja modal US$227 juta, setara dengan Rp3,54 triliun untuk program kerja sisi hilir perseroan tahun ini. Porsi belanja modal untuk sisi hilir ini termasuk dalam rencana pembangunan jaringan gas rumah tangga (jargas) sepanjang tahun 2024. Komponen sisi hilir ini mencakup capex US$227 juta, termasuk pemanfaatan untuk program hilir lainnya.
MDKA
PT Merdeka Copper Gold, Tbk (MDKA) mencatat kinerja mengesankan pada 2023 dengan produksi emas sebanyak 138.666 ounces, total biaya tunai US$842 per ounce, dan harga jual US$1.939 per ounce. Produksi emas naik dibandingkan tahun 2022 yang sejumlah 125.133 ounces. Target produksi Tambang Emas Tujuh Bukit untuk 2024 berada di rentang 100.000 hingga 120.000 ounces, didukung oleh sentimen positif harga emas yang telah mencapai US$2.000 per ounce dan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
AIMS
PT Akbar Indo Makmur Stimec Tbk (AIMS) sedang menyiapkan aksi korporasi berupa right issue, yang tengah dalam proses persiapan. Corporate Secretary AIMS, Anton Hidayat, menyatakan bahwa persiapan right issue masih berlangsung, dengan RUPS LB direncanakan akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Targetnya, proses right issue akan selesai pada akhir semester I-2024. Dalam pelaksanaan right issue, AIMS berencana menawarkan 20-30% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
CSRA
PT Cisadane Sawit Raya (CSRA) mendapat dana taktis senilai Rp390 miliar. Fasilitas pinjaman itu, didapat perseroan dari Bank Mandiri (BMRI). Alokasi dana pinjaman tersebut untuk sejumlah keperluan internal perseroan.
SBMA
PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) mencatatkan kenaikan permintaan acetylene dan oxygen di awal 2024. Hal itu seiring dengan terus meningkatnya proyek-proyek yang ada di Pulau Kalimantan.
MPMX
PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) optimistis bisa menumbuhkan seluruh segmen bisnisnya pada tahun 2024. MPMX pun menargetkan pertumbuhan pendapatan sekitar 5% secara organik dibandingkan capaian tahun 2023, dengan strategi di masing-masing segmen bisnisnya yang meliputi segmen distribusi dan ritel motor, asuransi, transportasi, dan segmen multifinance.
BUAH
PT Segar Kumala Indonesia Tbk (BUAH) mengalokasikan belanja modal (capex) Rp16 miliar pada 2024. Dana ini digunakan untuk pembaharuan alat dan ekspansi. Tiga tujuan utama penggunaan capex adalah pembukaan cold storage baru, penambahan armada berpendingin, dan modernisasi fasilitas kantor untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional perseroan.
ACES
PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) membuka toko brand dibawah naungannya, Ataru, di Tunjungan Plaza 1 Surabaya. Toko tersebut menjadi toko terbesar dan ketiga di Kota Pahlawan dengan menawarkan 3.000 produk pilihan.
MTDL
PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) menargetkan pendapatan Rp25 triliun pada 2024. Target ini didorong oleh meningkatnya kebutuhan akan digitalisasi di Indonesia pasca pandemi. Pergerakan bisnis unit Distribusi untuk segmen konsumen yang mulai pulih juga memberikan kontribusi. Selain itu, bisnis unit distribusi segmen komersial dan bisnis unit solusi dan konsultasi terus meningkat, didorong oleh proses transformasi digital perusahaan-perusahaan di Indonesia.
WIFI
PT Solusi Sinergi Digital (WIFI) meningkatkan modal disetor anak usahanya, yaitu Integrasi Jaringan Ekosistem (IJE), sebesar Rp132,4 miliar. Penguatan modal tersebut dilakukan dengan menyuntikkan 132.400 unit saham pada 14 Februari 2024. Setelah penyuntikan modal, kepemilikan saham perseroan dalam IJE meningkat menjadi 99,55% dari sebelumnya 90%.
(AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Disclaimer Ciptadana Sekuritas di Sini
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.