Bareksa.com - Berikut kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di periode 5-7 Februari 2024, dan saham pilihan rekomendasi Tim Analis Bareksa, Senin (12/2/2024):
Pasar Saham Indonesia atau yang tercermin dari kinerja IHSG sepanjang pekan lalu, yang merupakan pekan kedua di bulan kedua 2024 melemah tipis 0,05% jadi 7.235,15, dari penutupan pekan sebelumnya di 7.238,78. Namun nilai kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) justru naik 0,19% jadi Rp11.481,43 triliun, dari pekan sebelumnya Rp11.460,02 triliun.
BEI menyatakan rata-rata nilai transaksi harian Bursa turun 4,37% menjadi Rp10,03 triliun, rata-rata volume transaksi harian Bursa melesat 22,8% menjadi 21,15 miliar lembar saham. Rata-rata nilai transaksi harian saham berkurang 4,37% jadi Rp10,03 triliun dan rata-rata frekuensi transaksi harian saham ikut turun 7,34% menjadi 1.032.639 kali transaksi. Pada Rabu (7/2), investor asing mencatatkan nilai beli bersih Rp1,43 triliun dan sepanjang tahun 2024 net buy asing Rp12,38 triliun.
Sepanjang pekan lalu, IHSG ditutup menguat 2 kali dan melemah 1 kali. Pelemahan IHSG akibat Dana Moneter Internasional (IMF) memprediksi ekonomi China bisa melambat hanya tumbuh 3,5% di 2028. Kemudian, Amerika Serikat (AS) memperingatkan lebih dari 12 perusahaan China yang berupaya mengambil teknologi AS untuk diaplikasikan ke militer Negara Panda. Sebelumnya Bank Sentral AS The Federal Reserve (The Fed) mengisyaratkan tak akan segera memangkas suku bunga akibat inflasi masih di atas target 2% juga mendorong gejolak pasar.
Salah satu sentimen positif yang mendorong IHSG pekan lalu ialah rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 yang naik 5,05%. Meskipun lebih rendah dari 2022 yang tumbuh 5,31%, namun pertumbuhan itu di atas prediksi IMF 5%, di tengah kebijakan suku bunga tinggi oleh Bank Indonesia.
Adapun pekan ini, beberapa sentimen yang diprediksi akan membayangi pasar di antaranya dari dalam negeri akan ada rilis indeks keyakinan konsumen (IKK) pada Selasa (13/2) periode Januari 2024 dan jelang pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) 2024 pada Rabu (14/2), yang ditetapkan sebagai hari libur nasional. Serta rilis neraca perdagangan Indonesia periode Januari 2024 pada Kamis (15/2).
Sementara sentimen dari eksternal ialah rilis indeks harga konsumen (IHK) atau inflasi AS periode Januari 2024 pada Selasa (13/2) dan rilis laporan bulananan IEA soal klaim pengangguran awal dan berkelanjutan Negara Paman Sam, penjualan ritel periode Januari 2024, serta indeks harga ekspor dan impor periode Januari 2024.
Di tengah sentimen pasar jelang pelaksanaan Pemilu 2024, Tim Analis Bareksa merekomendasikan beberapa saham pilihan:
Stock Pick | MEDC | ADRO | ULTJ |
Last price | Rp1.150 | Rp2.460 | Rp1.695 |
Recommendation | Trading buy | Trading buy | Trading buy |
Entry | Rp1.140 | Rp2.450 | Rp1.690 |
Rp1.115 | Rp2.400 | Rp1.660 | |
Target price (TP) 1 | Rp1.180 | Rp2.510 | Rp1.720 |
Target price (TP) 2 | Rp1.200 | Rp2.530 | Rp1.735 |
Stop loss | Rp1.080 | Rp2.360 | Rp1.620 |
Sumber : Tim Analis Bareksa, last price per 7/2/2024
Harga saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) naik 3,4% jadi Rp1.150 pada Rabu (7/2). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham MEDC di rentang harga Rp1.140 hingga Rp1.115, dengan target harga ambil untung di Rp1.180 dan Rp1.200, serta stop rugi di Rp1.080.
Harga saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) ditutup di level Rp2.460 pada Rabu (7/2). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham ADRO di kisaran harga Rp2.400 hingga Rp2.450, dengan target harga ambil untung di Rp2.510 dan Rp2.530, serta stop rugi di Rp2.360.
Harga saham PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) ditutup di Rp1.695 pada Rabu (7/2). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham ULTJ di rentang harga Rp1.660 dan Rp1.690, dengan target harga ambil untung di Rp1.720 dan Rp1.735, serta stop rugi di Rp1.620.
PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) akan melakukan dua aksi korporasi yaitu rights issue dan private placement yang untuk pengembangan inovasi bisnis terintegrasi dari hulu hingga hilir dalam satu kawasan. Untuk aksi private placement, NCKL akan menerbitkan 10% dari total modal yang ditempatkan perusahaan yang menyebabkan efek dilusi 9,09%. Untuk rights issue perusahaan akan menerbitkan 30% dari modal yang ditempatkan. NCKL belum menentukan berapa harga pelaksanaan aksi korporasi ini, namun perusahaan menargetkan bisa meraih dana Rp20,2 triliun.
PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) menargetkan bisa mendapatkan keuntungan pada tahun ini US$589 juta dan di 2025 laba US$631 juta, serta 2026 laba US$647 juta. Target keuntungan seiring membaiknya permintaan pasca pandemi. GIAA juga akan menjajaki Kerja sama pengelolaan rute penerbangan dengan Singapore Airlines. Perusahaan juga berencana menambah 8 unit pesawat baru untuk meningkatkan jumlah penerbangan dan kapasitas penumpang tahun ini.
PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) menargetkan pertumbuhan pendapatan tahun ini bisa mencapai 30% dan laba bersih naik 15%. Perusahaan akan melakukan ekspansi jumlah toko di 2024 dari 83 toko menjadi 100 toko pada tahun ini. Selain itu perusahaan juga mengalokasikan belanja modal Rp45 miliar hingga Rp50 miliar pada tahun ini untuk pembelian mesin dan perlengkapan pabrik. HRTA memacu pengembangan produk dan program seperti program cicilan emas ke beberapa perbankan nasional. Perusahaan juga menargetkan ekspor tahun ini bisa menyasar pasar lain selain India dan Timur Tengah.
PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mencatatkan laba bersih US$274,3 juta di 2023, naik 36,86% dari tahun sebelumnya. Pendapatan perusahaan pada 2023 hanya tumbuh 4,4% menjadi US$1,23 miliar. Sepanjang 2023, perusahaan berhasil memproduksi 70.728 metrik ton nickel matte atau lebih tinggi 18% dari tahun 2022. Tahun ini INCO menargetkan produksi bisa mencapai 70.000 ton, seiring upaya pemeliharaan alat tambang.
(Ariyanto Dipo Sucahyo/Sigma Kinasih/Christian Halim/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.