Bareksa.com - Berikut kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu (24/1/2024) dan saham pilihan rekomendasi Tim Analis Bareksa, Kamis (25/1/2024):
Kinerja Pasar Saham Indonesia yang tercermin dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin melemah, setelah dua hari sebelumnya secara beruntun menguat. IHSG mencatatkan pelemahan saat mayoritas bursa saham kawasan Asia menguat. IHSG melemah 0,39% atau berkurang 28,41 poin ditutup di 7.227,82 pada Rabu (25/1), dengan kelompok 45 saham unggulan (indeks LQ45) juga tertekan 0,57% jadi 966,25.
Pelemahan IHSG di tengah rilis data penanaman modal oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang mengumumkan realisasi investasi sepanjang 2023 mencapai Rp1.418,9 triliun, atau melampaui target Rp1.400 triliun. Nilai itu memang tumbuh 17,5% secara tahunan dari 2022 yang sebesar Rp1.207,2 triliun dan pada kuartal IV 2023 mencapai Rp365,8 triliun, naik 16,2% secara tahunan. Namun secara kuartalan, dibandingkan kuartal III 2023 melemah 2,13%.
Kemudian, ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve yang semula berharap dipangkas mulai Maret 2024, kini mundur jadi Mei atau Juni. Ini mempertimbangkan rilis inflasi indeks harga konsumen (CPI) dan data tenaga kerja. CPI AS pada Desember 2023 inflasi 3,4%, melaju lebih kencang dari November yang inflasi 3,1%. Secara bulanan, CPI Negara Paman Sam juga inflasi 0,3% pada Desember, dari inflasi 0,1% pada November.
Data pekerjaan di luar pertanian atau non-farm payroll (NFP) juga tercatat naik ke 216.000 pada Desember 2023. Jumlah itu di luar perkiraan pasar yang memproyeksi turun jadi 170.000, dibandingkan bulan sebelumnya 173.000 pekerjaan. Adapun sentimen eksternal dari China sejatinya positif. Yakni Pemerintah Negara Panda akan memobiliasasi dana 2 triliun yuan setara US$278 miliar, dari perusahaan China di luar negeri untuk membantu menstabilkan pasar saham dengan cara membeli saham di dalam negeri, melalui Bursa Saham Hong Kong. Sentimen ini yang mendorong penguatan mayoritas Bursa Saham Asia.
IHSG kemarin berada di zona merah di sesi I hingga penutupan sesi II. Pelemahan IHSG ditekan 8 sektor saham yang dipimpin sektor barang baku minus 1,21%, teknologi dan infrastruktur masing-masing turun 1,08% dan 0,72%. Sedangkan 3 sektor saham menguat dipimpin kesehatan naik 1,8%. Saham-saham yang naik tertinggi yakni FORU, BPTR, SURI, DADA dan SKRN. Saham-saham yang turun terdalam yakni CGAS, HUMI, GRPH, BABY dan BANK.
Frekuensi perdagangan saham tercatat 1.192.685 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan 18,30 miliar lembar senilai Rp15,24 triliun. Sebanyak 174 saham naik, 361 saham melemah dan 230 saham stagnan. Kinerja bursa saham regional Asia di antaranya indeks Nikkei melemah 0,8% jadi 36.226,5, indeks Hang Seng melesat 3,56% jadi 15.899,87, indeks Shanghai menguat 1,8% jadi 2.820,77, serta indeks Strait Times bertambah 0,58% jadi 3.153,33.
Di tengah pelemahan IHSG, Tim Analis Bareksa merekomendasikan beberapa saham pilihan:
Stock Pick | MYOR | ICBP | BMRI |
Last price | Rp2.360 | Rp11.400 | Rp6.400 |
Recommendation | Trading buy | Trading buy | Trading buy |
Entry | Rp2.360 | Rp11.350 | Rp6.400 |
Rp2.310 | Rp11.175 | Rp6.300 | |
Target price (TP) 1 | Rp2.400 | Rp11.550 | Rp6.525 |
Target price (TP) 2 | Rp2.430 | Rp11.700 | Rp6.600 |
Stop loss | Rp2.280 | Rp11.000 | Rp6.200 |
Sumber : Tim Analis Bareksa, last price per 24/1/2024
Harga saham PT Mayora Indah Tbk (MYOR) naik 0,43% atau bertambah 10 poin menjadi Rp2.360 pada Rabu (24/1). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham MYOR di rentang harga Rp2.310 dan Rp2.360, dengan target harga ambil untung di Rp2.400 dan Rp2.430, serta stop rugi di Rp2.280.
Harga saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) menguat 0,22% atau bertambah 25 poin menjadi Rp11.400 pada Rabu (24/1). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham ICBP di kisaran harga Rp11.175 dan Rp11.350, dengan target harga ambil untung di Rp11.550 dan Rp11.700, serta stop rugi di Rp11.000.
Harga saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) melemah 1,54% atau berkurang 100 poin menjadi Rp6.400 pada Rabu (25/1). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham BMRI, di rentang harga Rp6.300 dan Rp6.400, dengan target harga ambil untung di Rp6.525 dan Rp6.600, serta stop rugi di Rp6.200.
PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk (DSFI) menargetkan penjualan Rp628 miliar tahun ini, atau naik 19% dari estimasi 2023, serta laba bersih mencapai Rp25,9 miliar. Tahun ini perusahaan akan menjajaki pasar baru di Timur tengah sebagai tujuan ekspor baru. Selain itu untuk memenuhi pasar ekspor dan domestik, DSFI akan memacu volume produksi hingga naik 12% dari 2023.
Realisasi investasi di Indonesia pada 2023 mencapai Rp 1.418,9 triliun atau mencapai 101,3% dari target. Angka tersebut naik 17,5% dibandingkan 2022 dan didominiasi oleh penanaman modal asing (PMA) yang berkontribusi 54,2% dari total investasi. PMA di 2023 juga naik 13,7%. Penanaman modal dalam negeri (PMDN) di 2023 juga meningkat 22,1% dari 2022. Secara sektoral, industri logam masih mendominasi dengan Rp171,2 triliun, diikuti sektor pertambangan Rp136,4 triliun, serta industri telekomunikasi, infrastruktur dan gudang mencapai Rp134,3 triliun.
(Ariyanto Dipo Sucahyo/Sigma Kinasih/Christian Halim/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.