Jangan Terjebak Saham Gorengan, Ini Ciri-ciri dan Cara Menghindarinya
Saham gorengan adalah saham yang harganya naik di luar kebiasaan, karena pergerakannya direkayasa oleh pelaku pasar dengan tujuan tertentu
Saham gorengan adalah saham yang harganya naik di luar kebiasaan, karena pergerakannya direkayasa oleh pelaku pasar dengan tujuan tertentu
Bareksa.com - Seperti namanya, gorengan memang lezat tapi berlemak. “Saham gorengan” juga punya konotasi serupa, tampak punya prospek untung besar dan menggiurkan, namun justru bisa membuat investor rugi dan terjebak. Karena itu, agar tak terjebak saham gorengan, Kamu perlu mengenali ciri-cirinya, cek kinerjanya, dan hindari jika tak ingin rugi.
Presiden Joko Widodo pada 2020 lalu bahkan sudah memerintahkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) menindak tegas manipulator yang kerap menggoreng saham. Sebab merekalah yang membuat harga saham jadi tidak sesuai kondisi riil. Langkah ini untuk melindungi investor agar tidak jadi korban penipuan (fraud). Selain itu, maraknya saham gorengan bisa menggerus kepercayaan investor terhadap pasar saham Indonesia.
Dalam rangka mengantisipasi maraknya saham gorengan, BEI telah mengimplementasi Papan Pemantauan Khusus mulai Juni 2023. Papan pemantauan khusus adalah papan pencatatan yang merupakan pengembangan lanjutan dari Daftar Efek Bersifat Ekuitas Dalam Pemantauan Khusus. Mekanisme perdagangan di Papan Pemantauan Khusus akan dibedakan sesuai dengan tahapannya.
Promo Terbaru di Bareksa
Papan Pemantauan Khusus merupakan papan pencatatan di BEI untuk saham-saham yang memenuhi kriteria. Implementasi Papan Pemantauan Khusus dibagi menjadi 2 tahap. Tahap I ialah Papan Pemantauan Khusus Hybrid, mekanisme perdagangannya akan dibagi menjadi 2 yaitu secara call auction dan continuous auction. Mekanisme call auction merupakan metode perdagangan yang lebih tepat untuk saham yang transaksinya lebih sedikit, sehingga bisa memperbaiki mekanisme price discovery. Sistem ini juga dapat meredam volatilitas perdagangan saham.
Sedangkan tahap II merupakan Papan Pemantauan Khusus–Full Call Auction dengan semua saham yang ditempatkan di Papan Pemantauan Khusus akan diperdagangkan secara periodic call auction.
Pengertian Saham Gorengan
Saham gorengan adalah saham yang harganya naik di luar kebiasaan, karena pergerakannya direkayasa oleh pelaku pasar dengan tujuan tertentu. Dengan kata lain, saham gorengan adalah saham yang harganya bergerak secara tidak wajar, naik signifikan dalam waktu singkat tanpa didukung oleh faktor fundamenal. Kenaikan harga terjadi akibat rekayasa pelaku pasar tertentu atau biasa disebut sebagai bandar dengan tujuan meraih untung jangka pendek.
Bandar biasanya membeli saham tersebut dalam jumlah besar, sehingga menimbulkan permintaan tinggi. Hal itu akan membuat harga saham meroket, sehingga menarik perhatian investor-investor lain, utamanya investor ritel untuk ikut membelinya. Ketika saham sudah mencapai level tinggi, bandar kemudian menjualnya dan cuan besar. Sementara investor ritel yang tadinya hanya ikut-ikutan, akhirnya gigit jari karena harga sahamnya sudah turun drastis.
Biasanya modus yang juga digunakan oleh bandar adalah menebar isu-isu bohong terkait saham atau perusahaan. Kemudian mereka membuat target pembelian saham palsu untuk menarik minat investor lain. Inilah yang jadi kekhawatiran para investor ritel, mereka bisa terjebak berinvestasi di saham yang sebenarnya tidak prospektif. Sebab setelah bandar menjual dan harganya jatuh, saham tersebut jadi tidak likuid, sehingga investor ritel kesulitan menjualnya kembali.
Ciri-ciri Saham Gorengan
Ada beberapa ciri yang perlu Kamu cermati untuk mengidentifikasi saham gorengan, yakni:
1. Masuk daftar unusual market activity (UMA)
Unusual market activity (UMA) adalah surat peringatan yang dikeluarkan oleh BEI kepada investor soal saham yang naik atau turun di luar kebiasaan. UMA bertujuan untuk melindungi investor dari risiko manipulasi pasar oleh oknum tertentu (bandar saham). Karena itu, sebaiknya Kamu hindari saham-saham yang masuk dalam daftar UMA, sebab kemungkinan besar saham tersebut adalah saham gorengan.
Meski begitu, tidak semua saham yang ada di daftar UMA adalah saham gorengan. Daftar tersebut bertujuan memberi peringatan pada investor agar berhati-hati dengan saham-saham tersebut.
2. Volume dan nilai transaksi tidak wajar
Indikasi ini bisa Kamu lihat, misalnya saham bernilai kapitalisasi pasar rendah, namun volume dan nilai transaksinya lebih besar dari saham berkapitalisasi pasar besar (big caps). Sebab biasanya volume dan nilai transaksi harian saham lapis kedua dan ketiga lebih rendah dari saham lapis pertama. Karena itu, Kamu perlu mewaspadai jika melihat volume dan nilai transaksi saham lapis kedua dan ketiga, lebih besar dari saham lapis pertama. Sebab bisa saja saham itu sedang digoreng oleh bandar.
3. Nilai kapitalisasi pasar rendah
Kapitalisasi pasar atau market capitalization (market cap) adalah nilai yang mencerminkn ukuran besarnya sebuah perusahaan. Nilai ini diperoleh dari mengalikan jumlah saham beredar dengan harga sahamnya di pasar. Saham dengan nilai kapitalisasi pasar kecil biasanya rawan untuk dimanipulasi karena tidak butuh modal besar. Indikasi lainnya, biasanya saham itu jarang diperdagangkan (likuiditas rendah) dengan fundamental lemah karena banyak utang, sering rugi atau tata kelola perusahaan buruk.
4. Bid offer tidak wajar
Ciri lain yang bisa mengindikasikan saham gorengan adalah dari sisi bid dan offer yang tidak wajar. Bid adalah antrean beli saham di harga rendah, sedangkan offer adalah antrean jual saham di harga tinggi. Biasanya transaksi saham gorengan ada dalam jumlah besar, namun posisi bid dan offernya tipis. Kamu juga perlu mewaspadai hal ini.
5. Harga saham tinggi padahal perusahaan merugi
Harga saham tinggi namun tidak diimbangi dengan kinerja fundamental perusahaan yang baik, juga patut diwaspadai. Apalagi jika perusahaan tersebut terus-terusan merugi, sehingga harga sahamnya dinilai tidak mencerminkan harga wajar. Terkadang ada perusahaan kinerja keuangan merosot lebih dari 50%, tapi sebaliknya harga sahamnya justru meroket.
Karena itu Kamu perlu waspada, ini bentuk manipulasi dari bandar agar menarik minat investor berinvestasi di saham tersebut. Kamu perlu memeriksa kinerja keuangan perusahaan tersebut sebelum berinvestasi. Sebab idealnya, kinerja kinerja keuangan perusahaan saat itu sejalan dengan harga sahamnya.
6. Rasio keuangan tidak wajar
Ketika kinerja keuangan perusahaan tidak sebanding dengan kenaikan harga sahamnya, maka akan mengakibatkan rasio keuangan jadi tidak wajar. Sebab valuasi sahamnya jadi terlalu tinggi dan tidak masuk akal, jika dibandingkan dengan saham-saham lain kompetitornya di industri yang sama.
Valuasi yang biasa digunakan adalah rasio harga saham per nilai buku (price to book value, P/BV) dan rasio harga saham per laba (earning per share/EPS). Misalnya valuasi rata-rata saham di suatu sektor industri 2 kali, namun ada suatu saham yang valuasinya bisa lebih dari 20 kali, maka Kamu perlu mewaspadai saham ini dan sebaiknya dihindari.
Cara Menghindari Saham Gorengan
Tujuanmu berinvestasi saham adalah mencari untung. Namun karena terjebak di saham gorengan, Kamu malah jadi buntung. Karena itu Kamu perlu menghindarinya dengan beberapa cara berikut:
1. Analisa Fundamental dan Teknikal
Melakukan analisis fundamental dan teknikal atas suatu saham bagi orang awam memang terkesan berat. Sebab analisis ini biasanya dikerjakan oleh pialang dan analis pasar modal yang memang ahli di bidangnya. Meski begitu analisa ini penting agar Kamu terhindar dari saham gorengan.
Analisis fundamental adalah suatu metode analisis yang didasarkan pada fundamental bisnis suatu perusahaan yang menitikberatkan pada rasio keuangan perusahaan dan kejadian-kejadian yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan tersebut. Analisa fundamental biasa digunakan untuk membuat keputusan berinvestasi jangka panjang.
Sedangkan analisa teknikal adalah suatu analisa terhadap pola-pola pada pergerakan harga saham. Analisa ini juga digunakan untuk memprediksi tren atau arah pergerakan harga saham di masa depan.
Selengkapnya mengenai analisa fundamental dan teknikal, serta hal-hal penting apa yang mesti diperhatikan di ulasan berikut:
Baca juga:
Cara Analisis Fundamental dan Menghitung Rasio-rasio Penting dalam Investasi Saham
Begini Cara Melakukan Analisa Teknikal, Memahami Tren dan Pola Pergerakan Harga Saham
2. Jangan terpengaruh rumor
Saham gorengan biasanya disertai rumor atau opini menyesatkan dari pihak-pihak tertentu yang terlibat dalam manipulasi pasar atau bandar. Rumor itu disebar tujuannya untuk mempengaruhi investor agar tertarik ikut investasi. Karena itu, Kamu jangan mudah percaya dengan rumor yang tidak memiliki dasar yang kuat.
3. Tentukan target ambil untung dan stop rugi dalam membeli saham
Target ambil untung (take profit) adalah batas harga yang ingin dicapai investor dalam investasi saham. Adapun stop rugi (stop loss) adalah batas kerugian yang bisa ditanggung investor. Dengan menentukan target ini, maka Kamu bisa mengambil keputusan secara rasional dalam transaksi saham.
Di super app investasi Bareksa, secara rutin Tim Analis Bareksa memberikan rekomendasi saham pilihan atau unggulan (stock pick) yang didalamnya sudah memberikan panduan target harga beli, target harga ambil untung, hingga target stop rugi. Karena itu, jika Kamu merasa kesulitan membuat target harga ini, maka Kamu bisa mengikuti panduan yang sudah disusun oleh orang yang ahli di bidangnya, yakni Tim Analis Bareksa.
Contohnya adalah stock pick per 24/1/2024 berikut ini :
Sumber : Tim Analis Bareksa
Dalam tabel tersebut, tampak dalam kotak biru adalah target harga beli saham atau harga yang direkomendasikan untuk investor masuk berinvestasi. Kemudian kotak hijau adalah target harga ambil untung, sedangkan kotak merah target harga stop ruginya. Selengkapnya bisa Kamu baca di sini:
Baca juga: Stock Pick : IHSG Kembali Hijau, Rekomendasi Saham Hari Ini ISAT, BBNI dan AMRT
Jadi paham bukan apa itu saham gorengan, ciri-cirinya dan cara menghindarinya. Selain itu, dengan berinvestasi di Bareksa Saham, Kamu akan mendapatkan panduan riset-riset dan rekomendasi dari Tim Analis Bareksa yang memang ahlinya di pasar modal. Karena itu, jangan telat, yuk segera investasi saham di fitur Bareksa Saham yang tersedia di super app investasi Bareksa.
(AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.