Sempat Turun 4 Persen Lebih Sehari, IHSG Belum Sentuh Protokol Krisis
Protokol krisis BEI bermacam-macam mulai dari penghentian perdagangan, hingga hanya sebatas menggelar rapat
Protokol krisis BEI bermacam-macam mulai dari penghentian perdagangan, hingga hanya sebatas menggelar rapat
Bareksa.com – Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu, 5 September 2018 yang turun dalam atau minus 3,76 persen ke level 5.683,5, belum masuk alert system. Hasilnya, hingga saat ini baik BEI maupun otoritas di pasar modal tidak mengeluarkan kebijakan apapun.
Menurut Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono W. Widodo, pihaknya memang tidak ingin mengambil kebijakan apapun. “Karena nanti pesannya jadi salah. Pola saat ini masih OK,” katanya di Jakarta, Jumat, 7 September 2018.
Laksono menjelaskan, BEI memiliki protokol krisis. Salah satunya jika IHSG turun hingga 5 persen dalam sehari. Kebijakannya pun bermacam-macam mulai dari penghentian perdagangan, hingga hanya sebatas menggelar rapat.
Promo Terbaru di Bareksa
Pada Rabu lalu, Laksono menyampaikan, BEI baru sebatas bersiap rapat saat IHSG sempat turun lebih dari 4 persen secara intraday. “Karena angka segitu sudah perlu diwaspadai. Kami kumpul dulu, tapi belum tentu tekan tombol protokol krisis,” imbuh Laksono.
Dia pun menegaskan, ternyata IHSG kembali membaik. Hal itu terbukti dari posisi IHSG 6 September 2018 hingga penutupan sesi I hari ini yang kembali menghijau. Pada sesi I hari ini, IHSG berada pada level 5.796,32 atau naik 0,35 persen dari posisi hari sebelumnya 5.776,09.
Meski begitu, Laksono mengakui keadaan pasar memang dalam volatilitas. “Sehingga kami lebih berhati-hati dalam mengambil suatu kebijakan. Jangan sampai kebijakan yang dikeluarkan justru menambah panik pasar. Kami punya perangkat, tapi tak akan kami gunakan secara semena-mena,” jelasnya.
Adapun Laksono mengomentari pembalikan arah IHSG sejak kemarin hingga sesi I hari ini. Laksono berpendapat, secara otomatis akan ada valuasi saat harga terbilang menarik.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Hoesen menyampaikan bahwa kinerja pasar modal Indonesia masih sangat baik, tercermin dari masih maraknya aktivitas perusahaan yang menggalang dana melalui pasar modal, yang mana diharapkan dapat melampaui pencapaian tahun 2017 yang sebanyak 46 emiten saham dan obligasi baru. Di samping itu OJK juga terus berkoordinasi dengan Pemerintah dan Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas di Sektor Jasa Keuangan.
Secara khusus, OJK terus fokus untuk melaksanakan pendalaman di Sektor Jasa Keuangan khususnya di Pasar Modal dengan berbagai kebijakan di sisi demand, supply, dan infrastruktur. Dari sisi demand, OJK akan mengedepankan berbagai program, meliputi Pengaturan Perusahaan Efek Daerah dan Perantara Pedagang Efek Efek Bersifat Utang dan Sukuk, Pengembangan Transaksi Online Pemasaran Reksa Dana, Simplifikasi Pembukaan Rekening, dan Mendorong Pendirian Perusahaan Efek Daerah.
Sementara program dari sisi supply, meliputi Mendorong Penerbitan Produk Mikro (Reksa Dana), Pengembangan Obligasi dan Sukuk Daerah, Dana Tapera, Rencana Variasi Produk Reksa Dana Syariah, Pengembangan Produk Derivatif, dan Percepatan Proses Penawaran Umum. Dan terakhir program dari sisi infrastruktur meliputi Lembaga Pendanaan Efek, Penyelesaian T+3 menjadi T+2, Implementasi e-Registration, Implementasi Electronic Trading Platform Tahap 2, dan Implementasi e-Bookbuilding. (hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.