Bareksa.com
- Nilai ekspor Jepang melonjak ke rekor bulanan terbesarnya di bulan Desember 2023, yang didorong oleh peningkatan pengiriman ke Tiongkok atau China, untuk pertama kalinya dalam lebih dari setahun dan juga ada rekor penjualan ke Amerika Serikat.
Ekspor dari negara dengan ekonomi terbesar ketiga di dunia ini naik 9,8% seecara tahun-ke-tahun atau YOY, pada bulan lalu menjadi 9,7 triliun yen (US$88 miliar), menurut data Kementerian Keuangan. Angka tersebut naik sebesar 9,1%, yang diperkirakan oleh para ekonom dalam jajak pendapat Reuters dan menyusul kontraksi sebesar 0,2% pada bulan November.
Ekspor ke pasar utama China naik 9,6%, atau 1,77 triliun yen pada bulan Desember, yang merupakan rekor terbesar kedua. Pengiriman peralatan manufaktur semikonduktor dan mobil memimpin ekspansi ini. Semikonduktor yang terikat dengan Tiongkok dan komponen elektronik lainnya turun 22%.
Sedangkan ekspor ke Amerika Serikat, sekutu utama Jepang, melonjak 20,4% yang dinilai menandai pertumbuhan selama 27 bulan berturut-turut. Peningkatan ini didorong oleh sektor mobil, peralatan konstruksi dan pertambangan, serta suku cadang
Di sisi lain impor turun 6,8% pada tahun berjalan hingga bulan Desember 2023, dibandingkan dengan perkiraan median penurunan sebesar 5,3%. Sementara itu neraca perdagangan mengalami surplus sebesar 62,1 miliar yen, dibandingkan perkiraan median defisit sebesar 122,1 miliar yen.
Investasi Saham di SiniJepang Mitra Dagang & Investor Besar Indonesia
Melansir CNBC Indonesia, Jepang adalah salah satu mitra dagang terbesar bagi Indonesia dan selalu masuk tiga besar. Sebelum dekade 2010-an, Jepang merupakan menjadi tujuan ekspor utama ataupun mitra dagang terbesar bagi Indonesia.
Merujuk data Kementerian Perdagangan, nilai perdagangan Indonesia-Jepang melonjak drastis dalam 14 tahun terakhir, dari US$ 28,42 miliar atau sekitar Rp444,32 triliun (US$ 1=Rp 15.635) pada 2009, menjadi US$42,03 miliar (Rp657,12 triliun) pada 2022. Adapun nilai ekspor Indonesia melonjak dari US$18,57 miliar pada 2009 menjadi US$ 24,85 miliar pada 2022. Kendati demikian, ekspor sedikit tertekan pada 2023 dengan hanya tercatat US$20,79 miliar.
Komoditi yang diimpor Jepang dari Indonesia di antaranya adalah batu bara, gas alam cair, udang, tekstil, perlengkapan listrik, dan pulp. Sementara itu, Indonesia mengimpor mesin-mesin dan suku-cadang, produk plastik dan kimia, baja dari Jepang.
Merujuk pada data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang dilansir CNBC Indonesia, nilai investasi Jepang di Indonesia menembus US$3,6 miliar pada 2022. Angka tersebut melonjak dibandingkan pada 2017 sebesar US$ 2,1 miliar.
Investasi Saham di Sini(IQPlus/02337450/mp)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.