Stock Pick : IHSG Sepekan Kembali Melemah, Rekomendasi Saham Hari Ini ACES, UNTR dan BFIN
IHSG melemah utamanya tertekan sentimen eksternal, di antaranya pasar menurunkan ekspektasinya atas penurunan suku bunga AS pada Maret dan rilis data ekonomi China
IHSG melemah utamanya tertekan sentimen eksternal, di antaranya pasar menurunkan ekspektasinya atas penurunan suku bunga AS pada Maret dan rilis data ekonomi China
Bareksa.com - Berikut kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di pekan ketiga 2024, dan saham pilihan rekomendasi Tim Analis Bareksa, Senin (22/1/2024):
IHSG : last price 7.227,4
Kinerja Pasar Saham Indonesia yang tercermin dari IHSG sepanjang pekan ketiga 2024 kembali melemah, utamanya tertekan sentimen eksternal, di antaranya dari Amerika Serikat dan China, dan memanasnya konflik Timur Tengah yakni di Laut Merah. IHSG di periode 15-19 Januari kembali melemah 0,19% ditutup di 7.227,402, setelah pekan sebelumnya juga ditutup melemah 1,49% di 7.241,13. Secara harian pada Jumat (19/1), IHSG melemah 0,35%.
Beberapa sentimen eksternal yang menekan IHSG pekan lalu, yakni pernyataan pejabat Bank Sentral AS The Federal Reserve (The Fed) yang menegaskan tidak akan terburu-buru menurunkan suku bunga. Hal ini membuat pelaku pasar menurunkan ekspektasinya. Menurut FedWatch Tool dari CME Group, pasar kini berekspektasi hanya 57% peluang suku bunga AS turun 0,25% pada Maret, dari sebelumnya peluang 60%, bahkan bulan lalu peluangnya sempat 80%. Hal ini membuat imbal hasil US Treasury 10 tahun naik jadi 4,0695%, akibat ketidakpastian waktu kapan penurunan Fed Funds Rate dimulai. Saat ini Fed Rate di level 5,25-5,5%.
Promo Terbaru di Bareksa
Kemudian, rilis data pertumbuhan ekonomi China yang tumbuh 1% pada kuartal IV 2023, lebih rendah dari kuartal sebelumnya 1,3%. Sepanjang 2023, ekonomi Negara Panda tumbuh 5,2%, merupakan level terlemah sejak 1990 atau dalam lebih dari 3 dekade. Pasar juga mencermati dampak konflik Laut Merah yang merupakan rute perdagangan terpenting di dunia. Sebab konflik yang memanas bisa mengganggu kestabilan ekonomi global.
Adapun beberapa sentimen dari dalam negeri pekan lalu sejatinya cukup positif. Yakni Bank Indonesia dalam rapat 16-17 Januari kembali mempertahankan suku bunga acuan 6% untuk stabilisasi rupiah. BI juga memprediksi ekonomi RI tumbuh di kisaran 4,7-5,5% tahun ini. Selanjutnya, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data neraca dagang sepanjang 2023 mencatat surplus US$36,93 miliar. Hal itu mencerminkan daya tahan ekonomi nasional di tengah meningkatnya risiko global, termasuk moderasi harga komoditas dan perlambatan ekonomi negara mitra dagang utama seperti China.
Meskipun melemah, namun menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), sepanjang pekan lalu nilai kapitalisasi pasar IHSG naik 0,6% dari sebelumnya Rp11.420,46 triliun jadi Rp11.352,54 triliun. Investor asing mencatatkan net sell (jual bersih) pada Jumat (19/1) Rp402,57 miliar, namun dalam sepekan asing beli bersih (net buy) Rp243,89 miliar dan sepanjang 2024 (YTD), asing beli bersih Rp6,32 triliun. Dalam sepekan, rata-rata nilai transaksi harian saham melesat 9,22% jadi Rp10,68 triliun, dari sebelumnya Rp9,78 triliun. Rata-rata volume transaksi harian saham juga naik 8,57% menjadi 18,25 miliar lembar, dari pekan sebelumnya 16,81 miliar lembar. Rata-rata frekuensi transaksi harian saham naik 1,68% jadi 1.235.025 kali transaksi, dari pekan sebelumnya 1.214.622 kali transaksi.
Beberapa data ekonomi yang dicermati pasar pekan ini, di antaranya rilis data lowongan pekerjaan AS dan rilis suku bunga kredit China, rilis data uang beredar (M2) Desember 2023 oleh BI, serta rilis data realisasi penanaman modal asing (PMA) kuartal IV dan sepanjang 2023 oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Di tengah pelemahan IHSG, Tim Analis Bareksa merekomendasikan beberapa saham pilihan:
Stock Pick | ACES | UNTR | BFIN |
Last price | Rp800 | Rp24.075 | Rp1.195 |
Recommendation | Trading buy | Trading buy | Trading buy |
Entry | Rp790 | Rp24.075 | Rp1.190 |
Rp760 | Rp23.825 | Rp1.170 | |
Target price (TP) 1 | Rp830 | Rp24.350 | Rp1.215 |
Target price (TP) 2 | Rp850 | Rp24.600 | Rp1.230 |
Stop loss | Rp740 | Rp23.550 | Rp1.150 |
Sumber : Tim Analis Bareksa
ACES : last price Rp800
Harga saham PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) stagnan di level Rp8.000 pada Jumat (19/1). Tim Analis Bareksa merekomendasi trading buy saham ACES di rentang harga Rp760 dan Rp790, dengan target harga ambil untung di Rp830 dan Rp850, serta stop rugi di Rp740.
UNTR : last price Rp24.075
Harga saham PT United Tractors Tbk (UNTR) melemah 0,1% atau berkurang 25 poin menjadi Rp24.075 pada Jumat (19/1). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham UNTR di kisaran harga Rp23.825 dan Rp24.075, dengan target harga ambil untung di Rp24.350 dan Rp24.600, serta stop rugi di Rp23.550.
BFIN : last price Rp1.195
Harga saham PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) melemah 0,83% atau berkurang 10 poin jadi Rp1.195 pada Jumat (19/1). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham BFIN di rentang harga Rp1.170 dan Rp1.190, dengan target harga ambil untung di Rp1.215 dan Rp1.230, serta stop rugi di Rp1.150.
Ringkasan Berita Pasar
HRTA
PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) menandatangani perjanjian kerja sama dengan RKD Solutions (RKDS) pada 17 Januari 2024, untuk mengekspor perhiasan emas ke India berjangka waktu dari 17 Januari–31 Desember 2024. RKDS merupakan perusahaan kemitraan berasal dari Hyderabad, India yang telah berpengalaman dalam bisnis perdagangan internasional sejak 1998. RKDS memesan perhiasan emas 160 kilogram per bulan atau total pemesanan 1,92 ton. Nilai transaksi tersebut diperkirakan US$113,51 juta atau setara dengan Rp 1,77 triliun. (Kontan)
ACES
Usai resmi membuka gerai baru bernama Ace The Park Pejaten di yang berlokasi di The Park Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Jumat (19/1), PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) akan melanjutkan ekspansi dengan membuka 15 gerai baru sepanjang tahun 2024. Tercatat, Ace The Park Pejaten menjadi toko ke 17 Ace Hardware di wilayah Jakarta Selatan. Kini secara keseluruhan ACES telah memiliki 233 toko yang beroperasi di 67 kota di Indonesia. Sedangkan sepanjang 2023, ACES secara total sudah membuka 13 toko baru yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. (Kontan)
Kendaraan Listrik
Pemerintah memundurkan implementasi aturan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) untuk kendaraan listrik 40%, yang sebelumnya akan diterapkan tahun ini, namun menjadi pada 2026. Hal ini bisa menjadi sentimen positif bagi emiten komponen otomotif, salah satunya sebagai cara untuk meningkatkan kapasitas produksinya. Emiten komponen otomotif juga bisa meningkatkan pangsa pasarnya dan membuka peluang bagi manufaktur otomotif untuk menggunakan komponen lokal. (Kontan)
(Ariyanto Dipo Sucahyo/Sigma Kinasih/Christian Halim/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.