Bareksa.com - PT Provident Investasi Bersama (PALM) berencana menggelar aksi korporasi di pasar modal. Melalui right issue, perseroan bakal menerbitkan maksimum sebanyak 9.999.951.926 lembar saham baru. Saham baru yang bakal ditawarkan setara 58,4% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah right issue.
Dalam prospektus disebutkan bahwa dana hasil aksi korporasi tersebut untuk memperkuat struktur permodalan sehingga memberi nilai tambah untuk mendukung kinerja. Dana bersih hasil right issue setelah dikurangi biaya emisi antara lain untuk mengembangkan portofolio investasi dalam bentuk pembelian saham atau efek bersifat ekuitas lainnya pada satu atau lebih perusahaan tercatat di sektor sumber daya alam, teknologi, media dan telekomunikasi, dan/atau logistik, pembayaran utang dan/atau modal kerja, baik oleh perseroan dan/atau perusahaan anak.
Dijelaskan bahwa dana hasil right issue setelah dikurangi biaya-biaya emisi, sebesar Rp3,61 triliun untuk penyertaan atas 3.612.480 saham baru terbitan PT Alam Permai (PT AP). Efeknya, perseroan memiliki 99,99 persen saham PT AP. Selanjutnya, dana tersebut oleh PT AP untuk melakukan pelunasan atas seluruh utang usaha Rp3,61 triliun kepada Winato Kartono, Hardi Wijaya Liong, dan Garibaldi Thohir. Sebagai informasi, ketiga nama tersebut termasuk pemegang saham perseroang.
Untuk rasio rights issue yaitu, setiap pemegang 63 saham lawas dengan nama tercatat dalam daftar pemegang saham (DPS) pada 7 Maret 2024 pukul 16.00 WIB berhak atas 89 HMETD. Di mana, setiap 1 HMETD berhak untuk membeli 1 saham baru sesuai dengan harga pelaksanaan. Patut diketahui, bagi pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya untuk membeli saham baru dalam ajang right issue itu, akan mengalami penurunan persentase kepemilikan saham (dilusi) dalam jumlah maksimum 58,6 persen.
Melalui surat pernyataan pada 12 Januari 2024, PT Provident Capital Indonesia (PCI), sebagai pemegang saham pengendali perseroan dengan hak suara 45,80 persen, akan melaksanakan HMETD maksimal 2.839.727.794 lembar saham, dan mengalihkan sisa HMETD 1.740.456.307 lembar kepada Winato Kartono, dan Hardi Wijaya Liong.
Sementara, Winato Kartono, sebagai pemegang saham pengendali perseroan, baik secara langsung dengan kepemilikan 5,00% maupun secara tidak langsung melalui PCI, menyatakan akan melaksanakan seluruh HMETD sebanyak 502.888.168 lembar, dan HMETD yang telah dialihkan kepadanya dari PCI 1.261.963.434 lembar saham. Dan, Hardi Wijaya Liong, sebagai pemegang saham perseroan dengan kepemilikan 3,75%, dan secara tidak langsung melalui PCI, akan melaksanakan seluruh HMETD sebanyak 377.166.126 lembar, dan HMETD yang telah dialihkan kepadanya dari PCI sebanyak 478.492.873 lembar.
Namun, jika setelah alokasi masih tersisa saham baru tidak dilaksanakan dan/atau diambil bagian pemegang HMETD, sesuai perjanjian pembelian siaga pada 12 Januari 2024, Winato Kartono, dan Hardi Wijaya Liong sebagai para pembeli siaga akan membeli seluruh sisa saham baru masing-masing maksimal 3.291.638.206 lembar, dan 1.248.075.325 saham pada harga pelaksanaan.
(IQPlus/01447047/hm)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.