Stock Pick : IHSG Lanjut Reli Jelang Akhir 2023, Rekomendasi Saham Hari Ini BBNI, MYOR dan ACES
Tren kenaikan IHSG dinilai karena fenomena window dressing dan optimisme pasar terhadap pemangkasan suku bunga AS mulai Maret 2024
Tren kenaikan IHSG dinilai karena fenomena window dressing dan optimisme pasar terhadap pemangkasan suku bunga AS mulai Maret 2024
Bareksa.com - Berikut kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepekan periode 18-22 Desember 2023 dan dan saham pilihan rekomendasi Tim Analis Bareksa, Rabu (27/12/2023):
IHSG : last price 7.237,51
Pasar Saham Indonesia yang tercermin dari kinerja IHSG, melanjutkan reli kenaikan pada periode 18-22 Desember atau jelang pekan terakhir 2023. Sepanjang pekan lalu IHSG naik 0,65% secara mingguan dan naik 0,39% secara harian pada Jumat (22/12) di level 7.237,51. IHSG sempat menyentuh level tertinggi di 2023 di level 7.248, dan mencatat reli kenaikan dalam 8 pekan beruntun. Sejak awal tahun hingga 22 Desember (22/12) IHSG naik 5,65%.
Tren kenaikan IHSG dinilai karena fenomena window dressing dan optimisme pasar terhadap pemangkasan suku bunga Amerika Serikat (AS) mulai Maret 2024. Ekspektasi itu menekan nilai dolar AS, sehingga dana investor global mengalir deras ke pasar negara berkembang termasuk Indonesia. Dolar AS melemah ke level terendah dalam hampir 5 bulan terakhir. Menurut Bank Indonesia (BI), asing mencatat beli bersih di pasar keuangan Indonesia Rp6,37 triliun di periode 18-21 Desember.
Promo Terbaru di Bareksa
Rinciannya asing jual neto Rp0,12 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN), beli neto Rp1,52 triliun di pasar saham dan Rp4,97 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). Sepanjang 2023 hingga 21 Desember, asing beli bersih Rp81,4 triliun di SBN, jual neto Rp11,61 triliun di saham dan beli neto Rp52,81 triliun di SRBI. Pekan lalu BI menahan suku bunga acuan 6%. Sentimen positif lain adalah saat ini merupakan jelang pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Jelang libur akhir tahun 2023 ini, perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) masih tersisa 3 hari, atau merupakan pekan pendek. Sehingga IHSG dinilai berpotensi koreksi wajar jelang akhir tahun dan aksi ambil untung. Namun koreksi sehat itu justru bisa dimnfaatkan investor untuk akumulasi di harga murah guna meraih potensi cuan tahun depan.
Menurut BEI, rata-rata nilai transaksi harian saham sepanjang pekan lalu naik 15,76% menjadi Rp12,63 triliun, kapitalisasi pasar Bursa naik 0,97% menjadi Rp11,65 triliun, rata-rata frekuensi transaksi harian saham selama sepekan turun 13,6% menjadi 1.094.283 kali transaksi, serta rata-rata volume transaksi harian saham selama sepekan turun 15,9% menjadi 25,19 miliar lembar saham.
Di tengah tren kenaikan dan potensi koreksi wajar IHSG, Tim Analis Bareksa merekomendasikan beberapa saham pilihan:
Stock Pick | BBNI | MYOR | ACES |
Last price | Rp5.250 | Rp2.380 | Rp720 |
Recommendation | Buy on weakness | Buy on weakness | Trading buy |
Entry | Rp5.200 | Rp2.370 | Rp720 |
Rp5.125 | Rp2.330 | Rp700 | |
Target price (TP) 1 | Rp5.350 | Rp2.430 | Rp740 |
Target price (TP) 2 | Rp5.425 | Rp2.470 | Rp760 |
Stop loss | Rp5.075 | Rp2.300 | Rp685 |
Sumber : Tim Analis Bareksa, last price per 26/12/2023
BBNI : last price Rp5.250
Harga saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) naik 1,94% atau bertambah 100 poin menjadi Rp5.250 pada Jumat (22/12). Tim Analis Bareksa merekomendasikan beli saat melemah (BOW) saham BBNI di rentang harga Rp5.125 hingga Rp5.200, dengan target harga ambil untung di Rp5.350 dan Rp5.425, serta stop rugi di Rp5.075.
MYOR : last price Rp2.380
Harga saham PT Mayora Indah Tbk (MYOR) naik 2,15% atau bertambah 50 poin menjadi Rp2.380 pada Jumat (22/12). Tim Analis Bareksa merekomendasikan beli saat melemah (BOW) saham MYOR di kisaran Rp2.330 hingga Rp2.370, dengan target harga ambil untung di Rp2.430 dan Rp2.470, serta stop rugi di Rp2.300.
ACES : last price Rp720
Harga saham PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) melemah 0,69% atau berkurang 5 poin menjadi Rp720 pada Jumat (22/12). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham ACES di rentang harga Rp700 hingga Rp720, dengan target harga ambil untung di Rp740 dan Rp760, serta stop rugi di Rp685.
Ringkasan Berita Pasar
ULTJ
PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) telah menganggarkan dana investasi US$30 juta pada 2024, utamanya untuk melanjutkan penyelesaian DC dan Factory di MM2100. Sumber dana belanja modal berasal dari kas internal. Hingga saat ini kapasitas pabrik ULTJ sudah di 80-85%, dan tidak memiliki space untuk penambahan mesin baru. Penambahan kapasitas dipandang sudah waktunya mengingat kebutuhan produksi dan permintaan pasar cukup tinggi.
ERAA
PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) melalui Erajaya Holding Pte. Ltd. (EH) telah menambah penyetoran modal pada Era Property Holding Pte. Ltd (EPH) pada 19 Desember 2023. Peningkatan modal ini dilakukan EH melalui 12.500 lembar saham baru EPH kategori Saham Biasa dengan nilai nominal SGD1 per lembar saham dengan total SDG12.500 senilai SGD25.000 yang seluruhnya diambil bagian rata sesuai dengan Kepemilikan Saham oleh EH 50%.
Modal ditempatkan dan modal disetor EPH yang semula SGD11.500.000 menjadi SGD11.525.000 dan struktur susunan kepemilikan saham ERAA dan Fortune Peninsula Holdings Pte. Ltd dalam EPH menjadi 5.762.500 lembar saham senilai SGD5.762.500 setara 50% dari sebelumnya 5.750.00 lembar saham senilai SGD5.750.000 atau setara 50%.
DRMA
Emiten manufaktur komponen otomotif, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) berharap dapat menutup tahun 2023 dengan pertumbuhan penjualan di kisaran 40%. Harapan ini didukung data penjualan DRMA hingga kuartal III 2023 yang meningkat hingga 59,7% menjadi Rp4,3 triliun serta prospek positif penjualan kendaraan di Indonesia hingga beberapa tahun ke depan. DRMA optimistis bisa melampaui target pertumbuhan pendapatan yang sudah ditetapkan sebelumnya 25%, bisa naik signifikan menjadi Rp5,4-5,5 triliun.
(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo Sucahyo/Christian Halim/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.