Dow Jones Cetak Rekor, The Fed Isyaratkan Bunga Turun 2024, Harga Emas Naik
TPIA raih investasi US$194 juta, ASII catat penjualan turun, PTPP catat kontrak baru Rp30,2 triliun
TPIA raih investasi US$194 juta, ASII catat penjualan turun, PTPP catat kontrak baru Rp30,2 triliun
Bareksa.com - Berikut rangkuman berita pasar modal dan saham dikutip dari laporan riset Kopi Pagi oleh D’Origin Financial & Business Advisory, dipublikasi Kamis (14/12/2023) :
Wall Street
Indeks-indeks Wall Street melanjutkan reli pada Rabu (13/12/2023). Bahkan, Dow Jones Industrial Average menembus rekor tertingginya di 2023 karena The Fed mengisyaratkan akan menurunkan suku bunga acuan beberapa kali pada tahun depan.
Dow Jones meningkat 512,30 poin (1,40%) ditutup pada 37.090,24. S&P 500 ditutup melonjak 1,37% menjadi 4.707,09.Sedangkan Nasdaq Composite naik 1,38% menjadi 14.733,96. Ketiganya mencapai level tertinggi baru dalam 52 minggu.
Promo Terbaru di Bareksa
IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,70% di 7.075 pada perdagangan hari Rabu. Sepanjang hari indeks mendekam di zona merah dengan pelemahan terdalam mencapai 1,11% ke 7.045, tetapi masih terjaga di atas level psikologis.
Sebanyak 220 saham menguat, 346 melemah, dan 194 lainnya stagnan. Nilai transaksi perdagangan mencapai Rp10,42 triliun, dari net-volume 21,01 miliar saham yang diperdagangkan.
Saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) tampak berada di posisi pertama sebagai saham top losers. Pasalnya, saham WIKA anjlok hingga -15,95% ke angka Rp195 per saham. Saham lainnya yang juga masuk dalam jajaran 10 top losers hari ini, yaitu INET, ADMR, AGRO, GOTO, INCO, JSMR, dan PTRO.
Sementara itu, saham top gainers kemarin berhasil dipegang oleh PT Jaya Agra Wattie Tbk (JAWA), yang terpantau melonjak 34,55%. Kemudian, PT Sumber Energi Andalan Tbk (ITMA) yang meroket 24,51% dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) yang melesat 13,95%.
Minyak Mentah
Harga minyak naik tipis sekitar 1% dari level terendah lima bulan di sesi sebelumnya karena penarikan mingguan yang lebih besar dari perkiraan dari penyimpanan minyak mentah AS dan karena kekhawatiran tentang keamanan pasokan minyak Timur Tengah setelah serangan kapal tanker di Laut Merah.
Minyak mentah berjangka Brent naik US$1,02, atau 1,4%, menjadi US$74,26 per barel. Minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) naik 86 sen, atau 1,3%, menjadi US$69,47.
Emas
Harga emas naik lebih dari 1% setelah Federal Reserve AS mengisyaratkan berakhirnya siklus kenaikan suku bunga dan mengindikasikan kemungkinan penurunan suku bunga tahun depan.
Emas spot naik 1,3% menjadi US$2.004,79 per ounce pada pukul 14.34 WIB. Emas berjangka AS naik 0,2% lebih tinggi pada US$1,997.30.
Batu Bara
Harga batu bara rebound berkat hasil kesepakatan KTT iklim COP28 yang menunjukan dunia masih belum bisa terlepas dari sumber energi fosil, salah satunya batu bara.
Harga batu bara Newcastle untuk kontrak berjangka Desember 2023 stagnan di US$146,25 per ton. Sedangkan kontrak berjangka Januari 2024 naik US$1 menjadi US$144,75 per ton. Sementara itu, kontrak berjangka Februari 2024 meningkat US$0,75 menjadi US$140,75 per ton.
CPO
Harga kontrak Crude Palm Oil (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives (BMD) kembali jatuh dipicu lesunya permintaan dari China dan India.
Kontrak berjangka CPO untuk Desember 2023 melemah MYR23 menjadi MYR3.585 per ton. Untuk kontrak berjangka CPO Januari 2024 turun MYR57 menjadi MYR3.628 per ton.
Rupiah
Nilai tukar rupiah berada di level Rp15.660 per dolar AS. Mata uang Garuda melemah 39,5 poin atau 0,25% dari perdagangan sebelumnya. Sementara, kurs referensi Bank Indonesia, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp15.629 per dolar AS.
Suku Bunga Acuan AS
The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan untuk ketiga kalinya berturut-turut dan membuka peluang beberapa pemangkasan di 2024 dan seterusnya. Para pengambil kebijakan di Federal Open Market Committee (FOMC) memutuskan dengan suara bulat untuk mempertahankan suku bunga acuan dalam kisaran target antara 5,25-5,5%. Tetapi yang lebih penting adalah The Fed memperkirakan tiga kali pemangkasan suku bunga pada 2024, yang lebih besar dari yang ditunjukkan sebelumnya.
BRIS
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) menjadi bank syariah pertama di Indonesia penyedia layanan Rekening Dana Nasabah (RDN) secara online. Terobosan tersebut merupakan bentuk nyata dari komitmen BSI dalam memberikan solusi perbankan syariah yang lebih inklusif di Tanah Air.
WOMF
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. (WOMF) atau WOM Finance mencatat utang obligasi yang akan jatuh tempo sepanjang 2024 mencapai Rp419 miliar.
MEDC
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) telah berhasil menyelesaikan akuisisi sebesar 20% kepemilikan pada dua Exploration and Production Sharing Agreements (EPSA) di Kesultanan Oman dari OQ Exploration & Production LLC (OQEP). Akuisisi tersebut mencakup 20% kepemilikan pada EPSA produksi Blok 60 dan 20% kepemilikan pada EPSA eksplorasi Blok 48, keduanya berlokasi di darat, terletak di bagian barat Oman dekat perbatasan Arab Saudi.
TPIA
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) telah meraih investasi sebesar US$194 juta (sekitar Rp 3 triliun) dari Electric Generating Public Company Limited atau EGCO Group (EGCO), produsen energi independen di Thailand.
DOID
PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID) mengungkapkan kesiapan dana perseroan untuk membayar obligasi yang diterbitkan oleh entitas usahanya, PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) sebesar Rp1,5 triliun.
ASII
PT Astra International Tbk (ASII) mencatatkan total penjualan mobil sebanyak 47.189 pada November 2023. Angka itu turun 7% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu sebesar 50.795 unit.
VTNY
PT Venteny Fortuna International Tbk (VTNY) mencatatkan pendapatan sebesar Rp100 miliar pada kuartal III-2023. Angka itu melonjak 125% dibanding Kuartal III-2022. Tidak hanya itu, perusahaan juga berhasil mencatatkan laba sebesar Rp6,7 miliar, tumbuh sebesar 57% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
KIJA
PT Jababeka Tbk (KIJA) meraih penghargaan kategori Pelaporan Emisi Kawasan Industri Terbaik 1 dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) di ajang ‘apresiasi 'Resilience and Sustainable Industry’.
RDTX
PT Roda Vivatex Tbk (RDTX) siap membagikan dividen interim tahun buku 2023 sebesar Rp745/saham atau seluruhnya berjumlah Rp200,25 miliar. Adapun data keuangan per 30 September 2023 yang mendasar pembagian dividen, yakni laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk Rp221,16 miliar, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya Rp2,84 triliun, dan total ekuitas Rp2,99 triliun.
LPKR
PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) menargetkan pada 2030, setidaknya 90% rumah terjual dengan harga di bawah Rp2 miliar setiap tahunnya. Hal itu merupakan bagian dari agenda berkelanjutan 2030 yang dicanangkan LPKR, yaitu penyediaan perumahan yang terjangkau.
PTPP
PT PP (Persero) Tbk (PTPP) mencetak raihan nilai kontrak sebesar Rp30,2 triliun sampai dengan November 2023. Perolehan tersebut bersumber dari sejumlah proyek yang sudah berjalan. Menurutnya, perseroan sampai dengan saat ini juga masing mengikuti sejumlah tender.
(hm)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.