Bareksa.com - Presiden Bank Dunia Ajay Banga menyatakan ketegangan geopolitik yang meningkat akibat konflik Timur Tengah merupakan ancaman terbesar bagi perekonomian dunia saat ini. Namun demikian, risiko-risiko lain juga turut berperan. "(Imbal hasil) Treasury AS bertenor 10-tahun baru saja melampaui 5% kemarin, ini adalah area yang belum kita lihat. Jadi ya, itu masih tersembunyi dibalik bayang-bayang. Lalu, berapa lama lagi pandemi berikutnya akan terjadi?" kata Banga, dilansir Reuters, Kamis, (26/10/2023).
"Ada begitu banyak hal yang terjadi di dunia dan geopolitik dalam peperangan yang Anda lihat dan apa yang baru saja terjadi di Israel dan Gaza. Pada akhirnya, ketika Anda menggabungkan semua ini, saya pikir dampaknya terhadap perekonomian pembangunannya bahkan lebih serius lagi," tambahnya. Menurutnya, risiko cenderung berpindah-pindah. "Jadi saya akan sangat berhati-hati untuk terpaku pada satu hal dan mengabaikan yang lain saat ini," ucapnya.
Banga mengatakan bahwa meskipun segala sesuatu di negara maju terlihat lebih baik dari yang diperkirakan beberapa waktu lalu, namun kenyataannya tidak seperti itu. "Saya pikir kita berada pada titik yang sangat berbahaya," tukasnya. Investasi sektor swasta diperlukan di negara berkembang namun risiko politik di beberapa negara tersebut masih menjadi hambatan. "Diperlukan US$1 triliun hanya untuk energi terbarukan di pasar negara berkembang. Uang di kas pemerintah atau di bank pembangunan multilateral tidak cukup, kita perlu melibatkan swasta dengan modal mereka," katanya.
(IQPlus/29829932/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Saham adalah instrumen investasi yang memiliki risiko kerugian. Artikel ini bertujuan untuk berbagi informasi seputar pasar dengan analisa untuk meminimalisir risiko. Setiap keputusan transaksi beli jual saham ada di tangan investor.