Berita Saham Hari Ini : Spekulasi Suku Bunga AS Ditahan Dongkrak Pasar, Minyak dan Emas Melemah
JSMR, SMRA dan TLKM direkomendasi beli, Wall Street dan IHSG hijau, minat di lelang SBSN turun, batu bara membara, rupiah dan CPO tertekan
JSMR, SMRA dan TLKM direkomendasi beli, Wall Street dan IHSG hijau, minat di lelang SBSN turun, batu bara membara, rupiah dan CPO tertekan
Bareksa.com - Berikut rangkuman berita pasar modal dan saham dikutip dari laporan riset Kopi Pagi oleh D’Origin Financial & Business Advisory dipublikasi Rabu (11/10/2023) :
Stocks Pick
JSMR
Harga saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR) naik 2,9% atau bertambah 90 poin pada Selasa (10/10/2023). D’Origin Financial merekomendasi spekulasi beli saham JSMR dengan target Rp4.600 dan stop rugi Rp4.000, support Rp4.370 ; Rp4.350 dan resisten Rp4.430 ; Rp4.450.
Volume perdagangan JSMR pada Selasa lebih besar dari hari sebelumnya. Penguatan saham JSMR berpotensi menguji resisten Rp4.430, sehingga penembusan level ini membuka peluang menuju Rp4.450.
Promo Terbaru di Bareksa
SMRA
Harga saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) naik 1,77% atau bertambah 10 poin menjadi Rp575 pada Selasa (10/10/2023). D’Origin Financial merekomendasi spekulasi beli saham SMRA dengan target Rp700 dan stop rugi Rp540, support Rp560 ; Rp550 dan resisten Rp580 ; Rp590.
Volume perdagangan saham SMRA pada Selasa lebih kecil dari hari sebelumnya. Penguatan saham SMRA berpotensi menguji resisten Rp580, sehingga penembusan level ini membuka peluang menuju Rp590.
TLKM
Harga saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) menguat 1,33% atau bertambah 50 poin menjadi Rp3.810 pada Selasa (10/10/2023). D’Origin Financial merekomendasi beli saat melemah (BOW) dengan target Rp4.000 dan stop rugi Rp3.640, support Rp3.800 ; Rp3.790 dan resisten Rp3.820 ; Rp3.830.
Volume perdagangan saham TLKM pada Selasa lebih besar dari hari sebelumnya. Penguatan saham TLKM berpotensi menguji resisten Rp3.820, sehingga penembusan level ini membuka peluang menuju Rp3.830.
Beli Reksadana di SiniWall Street
Indeks-indeks Bursa Saham Amerika Serikat (AS) Wall Street menetap di zona hijau pada Selasa waktu setempat. Imbal hasil obligasi pemerintah AS turun setelah komentar pejabat Federal Reserve memperkuat spekulasi bahwa bank sentral sedang menuju jeda dalam kenaikan suku bunga. Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 0,40% atau 134,65 poin ke 33.739,30, S&P 500 naik 0,52% atau 22,58 poin ke 4.358,24, dan Nasdaq Composite menanjak 0,58% atau 78,60 poin ke 13.562,84.
IHSG
Pasar Saham Indonesia yang tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,45% atau bertambah 30,73 poin menjadi 6.922,19 pada Selasa (10/10/2023) dengan volume perdagangan lebih kecil dari hari sebelumnya. Menurut D’Origin Financial, IHSG bergerak di kisaran 6.880 - 6.980, support 6.900 ; 6.880 dan resisten 6.950 ; 6.980. Penguatan IHSG berpotensi menguji resist 6.950, penembusan level ini membuka peluang menuju 6.980.
SBSN
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) melaksanakan lelang 6 seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan total penawaran yang masuk Rp10,75 triliun pada Selasa. Penawaran itu lebih tinggi dari target yang ditetapkan Rp9 triliun. Namun, penawaran yang masuk itu turun signifikan dibanding lelang pada dua pekan sebelumnya yakni 26 September 2023 yang mencapai Rp27,77 triliun, walaupun target lelang SBSN yang ditetapkan lebih rendah yaitu Rp6 triliun.
Rupiah
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ditutup melemah 0,3% ke level Rp15.738 pada Selasa (10/10/2023), seiring masih berkecamuknya perang Israel-Hamas. Rupiah melemah di tengah penguatan dolar AS.
IPR
Bank Indonesia (BI) memperkirakan Indeks Penjualan Riil (IPR) September akan mencapai 200,2, atau tumbuh sebesar 1,0% (YOY). Pertumbuhan ini melambat dari bulan sebelumnya. Secara bulanan, pertumbuhan penjualan eceran diperkirakan mengalami kontraksi 1,9% (MTM) pada September 2023.
Minyak Mentah
Harga minyak ditutup lebih rendah memantul dari posisi terendah sesi karena meredanya kekhawatiran tentang potensi gangguan pasokan dari pertempuran antara Israel dan kelompok Islamis Palestina, Hamas, meskipun para pedagang tetap berhati-hati. Minyak mentah Brent turun 50 sen, atau 0,57%, menjadi US$87,65 per barel. Minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) turun 41 sen dan berakhir di US$85,97 per barel. Pada sesi terendah, kedua patokan tersebut turun lebih dari US$1.
Batu Bara
Harga batu bara lagi-lagi naik dipicu melambungnya harga gas Eropa. Ditambah lagi, ekspor batu bara dari Australia dan Indonesia tercatat meningkat pada September 2023. Harga batu bara Newcastle untuk kontrak berjangka Oktober 2023 melesat US$0,55 menjadi US$141,9 per ton. Sedangkan kontrak berjangka November 2023 terkerek US$2,5 menjadi US$148,35 per ton. Sedangkan kontrak berjangka Desember 2023 meningkat US$2,60 menjadi US$152 per ton.
CPO
Harga kontrak Crude Palm Oil (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives (BMD) jatuh akibat berlimpahnya pasokan Malaysia pada September 2023 yang naik ke level tertinggi dalam 11 bulan. Menyusul penurunan ekspor di tengah peningkatan produksi pada September. Kontrak berjangka CPO untuk Oktober 2023 melemah 36 Ringgit Malaysia per ton menjadi 3.541 ringgit Malaysia per ton. Untuk kontrak berjangka CPO November 2023 turun 36 ringgit Malaysia menjadi 3.539 ringgit Malaysia per ton.
Emas
Harga emas melemah setelah naik hampir 2% pada sesi sebelumnya karena investor dengan hati-hati kembali ke aset berisiko dan menantikan isyarat lebih lanjut mengenai sikap kebijakan bank sentral AS. Emas spot turun 0,1% menjadi US$1.858,64 per ounce, setelah naik ke level tertinggi lebih dari satu minggu di awal sesi. Emas berjangka AS menetap 0,6% lebih tinggi pada US$1.875,30 per ons.
BBNI
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menyalurkan kredit kepada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang berorientasi ekspor tumbuh hampir 7% atau kurang lebih Rp28,53 triliun hingga Agustus 2023.
MITI
PT Mitra Investindo Tbk (MITI) menyampaikan telah menandatangani Shareholder Agreement dengan PT Prima Aset Lestari (PAL) dan Interra Resources Limited (IRL) untuk mendirikan perusahaan pada 9 Oktober 2023 yang bergerak di bidang energi baru dan terbarukan biomassa melalui pendirian perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) bernama PT Mitra Biomass Internasional (Perusahaan Patungan).
BRPT
Pefindo menegaskan peringkat surat utang Barito Pacific (BRPT) dengan label idA+. Obligasi Berkelanjutan I Barito Pacific Tahap III Tahun 2020 Seri B senilai Rp56 miliar itu, akan jatuh tempo pada 8 Desember 2023. Emiten akan melunasi obligasi jatuh tempo tersebut dengan dana internal dari sebagian hasil penerbitan Obligasi Berkelanjutan III Tahap I Tahun 2023 pada 9 Februari 2023 sebesar Rp1 triliun. Pada 30 Juni 2023, perusahaan mencatat dana obligasi belum digunakan Rp899,17 miliar termasuk Rp56 miliar untuk pelunasan obligasi akan jatuh tempo.
SMMT
PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) menambah jumlah dividen interim untuk tahun buku 2023 menjadi Rp198,45 miliar atau Rp63 per saham. Nilai tersebut naik dari sebelumnya Rp116,6 miliar.
AVIA
PT Avia Avian Tbk. (AVIA) optimistis tahun ini dapat mengejar target pertumbuhan revenue atau pendapatan 8-12% seiring dengan peluncuran produk-produk baru Avian. Dengan estimasi kenaikan pendapatan 8-10% pada 2023, setidaknya AVIA berpotensi membukukan penjualan Rp7,22 triliun hingga Rp7,5 triliun.
SMGR
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) alias SIG mengakselerasi proses transformasi dari sisi operasional lewat penggunaan komputasi awan dengan bermitra bersama Amazon Web Services. Perseroan memanfaatkan teknologi cloud untuk meningkatkan keunggulan operasional dan menciptakan peluang efisiensi. Dengan cost leadership dari penggunaan teknologi cloud, SMGR mempunyai potensi penurunan biaya operasional sekitar 30-40%.
META
PT Nusantara infrastructure Tbk (META) menyebutkan capital expenditure (capex) Rp1,4 triliun yang perseroan anggarkan tahun ini telah diserap 100%.
TOWR
Anak usaha PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) telah melakukan Perubahan Pertama atas Perjanjian fasilitas kredit dari MUFG Bank Ltd Cabang Jakarta pada tanggal 4 Oktober 2023. Transaksi ini dilakukan sehubungan dengan penambahan PT Solusi Tunas Pratama Tbk. (SUPR) sebagai peminjam dan peningkatan nilai fasilitas Rp1,35 triliun dari MUFG Bank Ltd.
PWON
PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON) mengakumulasikan pra penjualan atau marketing sales Rp1 triliun hingga kuartal III 2023. Capaian ini dinilai menjadi katalis positif bagi kinerja PWON hingga akhir tahun. Perolehan tersebut telah mencapai 66% dari target marketing sales yang dipatok perseroan sepanjang 2023 yakni Rp1,6 triliun.
(AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Disclaimer Ciptadana Sekuritas di Sini
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Saham adalah instrumen investasi yang memiliki risiko kerugian. Artikel ini bertujuan untuk berbagi informasi seputar pasar dengan analisa untuk meminimalisir risiko. Setiap keputusan transaksi beli jual saham ada di tangan investor.
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, bekerja sama dengan Mitra Emas berizin.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.