Sekar Laut (SKLT) akan Stock Split 1:10, BEI Terus Pantau Pergerakan Sahamnya
Harga saham SKLT sebelumnya Rp500, sekarang bergerak di kisaran Rp2.500 per saham
Harga saham SKLT sebelumnya Rp500, sekarang bergerak di kisaran Rp2.500 per saham
Bareksa.com - PT Sekar Laut Tbk (SKLT), emiten yang bergerak dalam bidang pembuatan crackers, saus tomat, sambal dan bumbu siap pakai berencana melakukan pemecahan saham atau stock split. John Canfi Gozal, Direktur SKLT dalam keterangan tertulisnya Jumat (27/9) menyatakan rasio pemecahan nilai nominal saham (stock split) adalah 1:10 dengan nilai nominal lama Rp500 per saham menjadi nominal baru Rp50 per saham.
Jumlah saham sebelum stock split semula sebanyak 690.740.500 lembar saham dan jumlah saham sesudah stock split akan menjadi 6.907.405.000 saham. John memaparkan saham perseroan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan usahanya dan peningkatan laba bersih dari tahun ke tahun. Harga saham SKLT sebelumnya Rp500, sekarang bergerak di kisaran Rp2.500 per saham.
"Karena itu Kami memandang perlu mengambil tindakan agar saham perseroan lebih terjangkau kepada masyarakat luas agar likuiditas saham bisa menjadi lebih baik," tuturnya.
Promo Terbaru di Bareksa
Adi Pratomo Aryanto, Kepala Divisi Penilaian Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam keterangan sebelumnya (13/9) mendukung rencana SKLT untuk meningkatkan likuiditas saham saham perseroan. Untuk itu, BEI dapat mempertimbangkan perseroan untuk melakukan stock split dengan rasio 1 : 10. Bursa akan terus memantau pergerakan harga saham dan kondisi fundamental perseroan sampai dengan perseroan memperoleh persetujuan atas rencana perubahan nilai nominal dalam Rapat Umum Pemegang Saham.
Untuk melancarkan aksinya ini, SKLT akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan digelar pada 9 November 2023. Jika disetujui maka pengumuman stock split dilakukan pada 16 November 2023, tanggal akhir saham dengan nominal lama di pasar reguler dan negosiasi pada 21 November 2023 serta perdagangan saham dengan nominal baru di pasar reguler dan negosiasi pada 22 November 2023 dan perdagangan saham di pasar tunai pada 24 November 2023.
(IQPlus/27426968/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Saham
adalah instrumen investasi yang memiliki risiko kerugian. Artikel ini
bertujuan untuk berbagi informasi seputar pasar dengan analisa untuk
meminimalisir risiko. Setiap keputusan transaksi beli jual saham ada di
tangan investor.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.