Berita Saham Hari Ini : Harga Emas Bangkit, TOBA dan ERAA Laksanakan MESOP, AEGS Listing
Saham MYOR, SMRA, BBTN, AKRA, INCO, KLBF dan SCMA direkomendasi beli, Wall Street dan minyak naik, IHSG melemah, rupiah stagnan
Saham MYOR, SMRA, BBTN, AKRA, INCO, KLBF dan SCMA direkomendasi beli, Wall Street dan minyak naik, IHSG melemah, rupiah stagnan
Bareksa.com - Berikut rangkuman berita pasar modal dan saham dikutip dari laporan riset Kopi Pagi oleh D’Origin Financial & Business Advisory dan Ciptadana Daily and Technical Updates oleh PT Ciptadana Sekuritas Asia dipublikasi Senin (11/9/2023) :
Stock Picks
MYOR
Harga saham PT Mayora Indah Tbk (MYOR) ditutup naik 2,88% jadi Rp2.500 pada Jumat (8/9/2023). D’Origin Financial merekomendasi beli saat melemah (BOW) dengan target Rp2.700 dan stop rugi Rp2.400, support Rp2.490 ; Rp2.480 dan resisten Rp2.520 ; Rp2.540.
Volume perdagangan saham MYOR pada Jumat lebih kecil dari hari sebelumnya. Penguatan saham MYOR berpotensi menguji resisten Rp2.520, sehingga penembusan level ini membuka peluang menuju Rp2.540. Saham MYOR tampak teknikal rebound.
Promo Terbaru di Bareksa
SMRA
Harga saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menguat 2,46% menjadi Rp625 pada Jumat (8/9/2023). D’Origin Financial merekomendasi spekulasi beli saham SMRA dengan target Rp700 dan stop rugi Rp580, support Rp610 ; Rp600 dan resisten Rp630 ; Rp640.
Volume perdagangan saham SMRA pada Jumat lebih kecil dari hari sebelumnya. Penguatan saham SMRA berpotensi menguji resisten Rp630, sehingga penembusan level ini membuka peluang menuju Rp640. Saham SMRA tampak teknikal rebound.
BBTN
Harga saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) menguat 0,81% jadi Rp1.250 pada Jumat (8/9/2023). D’Origin Financial merekomendasi beli saat melemah (BOW) saham BBTN dengan target Rp1.400 dan stop rugi Rp1.200, support Rp1.240 ; Rp1.230 dan resisten Rp1.260 ; Rp1.270.
Volume perdagangan saham BBTN pada Jumat lebih kecil dari hari sebelumnya. Penguatan saham BBTN berpotensi menguji resisten Rp1.260, sehingga penembusan level ini membuka peluang menuju Rp1.270.
AKRA : Menguji Level Support
Harga saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) melemah 2,04% jadi Rp1.445 pada Jumat (8/9/2023). Ciptadana Sekuritas menilai saham AKRA tampak koreksi masif setelah menembus harga tinggi di Rp1.555 dengan bias teknikal bearish jangka pendek.
Saham AKRA membentuk pola marubozu bearish candlestick dalam grafik harian, sehingga ada ruang pelemahan lanjutan. Level support terdekat saham AKRA di Rp1.405 (50% fibonacci) dan direkomendasi beli saat melemah (BOW) di kisaran Rp1.405 dengan stop rugi Rp1.350 dan ambil untung Rp1.475.
INCO : Menguji Level Support
Harga saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) melemah 2,08% jadi Rp5.875 pada Jumat (8/9/2023). Menurut Ciptadana Sekuritas, saham INCO melanjutkan tren pelemahan dengan bias teknikal bearish.
Saham INCO membentuk pola bearish candlestick dan bergerak di bawah garis MA 55, sehingga punya support kuat di Rp5.750. Saham INCO direkomendasi beli saat melemah (BOW) di kisaran Rp5.750.
KLBF : Potensi Rebound
Harga saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) menguat 0,88% jadi Rp1.720 pada Jumat (8/9/2023). Ciptadana Sekuritas melihat, saham KLBF tampak koreksi masif setelah turun ke level Rp1.660 pada pekan sebelumnya dengan bias teknikal bullish jangka pendek.
Saham KLBF membentuk pola bullish candlestick dalam grafik harian, sehingga jadi indikator positif potensi terjadinya pembalikan arah. Level support terdekat saham KLBF di Rp1.660, sehingga direkomendasi beli saat melemah (BOW) di kisaran Rp1.700 dengan stop rugi Rp1.650 dan ambil untung Rp1.770.
SCMA : Potensi Rebound
Harga saham PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) naik 0,66% jadi Rp153 pada Jumat (8/9/2023). Menurut Ciptadana Sekuritas, saham SCMA terkonsolidasi di kisaran Rp154 dan Rp147 dalam dua pekan terakhir.
Jika mampu menembus Rp154, maka saham SCMA berpotensi masuk momentum bullish. Target bullish berikutnya saham SCMA di Rp158 dan Rp162, dengan level support terdekat di Rp150. Saham SCMA direkomendasi beli jika menembus Rp154.
Wall Street
Indeks utama di Bursa Saham Amerika Serikat (AS) Wall Street ditutup naik pada Jumat, namun membukukan kerugian dalam sepekan terakhir di tengah kekhawatiran baru bahwa Bank Sentral (Federal Reserve/The Fed) akan menaikkan suku bunga. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 75,86 poin atau 0,22% ke level 34.576,59, S&P 500 naik 0,14% ke level 4.457.49 dan Nasdaq Composite naik 0,09% ke level 13.761,53.
IHSG
Pasar Saham Indonesia yang tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,43% jadi 6.924,78 pada Jumat (8/9/2023), dengan volume perdagangan lebih kecil dari hari sebelumnya. D’Origin Financial menilai HSG bergerak di kisaran 6.880 - 6.980, support 6.900 ; 6.880 dan resiten 6.950 ; 6.980.
Pelemahan IHSG berpotensi menguji support 6.900, sehingga penembusan level ini membuka peluang menuju 6.880. IHSG membentuk ekor di bawah cukup panjang, menunjukan adanya dorongan beli.
Rupiah
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup stagnan ke level Rp15.327 pada Jumat, tidak berubah dibanding penutupan hari sebelumnya. Nilai tukar rupiah stagnan saat mata uang Asia lainnya terpantau menguat terhadap dolar AS, seiring dengan adanya gejolak perdagangan AS-China.
Minyak Mentah
Harga minyak naik hampir 1% ke level tertinggi sembilan bulan pada Jumat di tengah kenaikan harga diesel berjangka AS dan kekhawatiran akan ketatnya pasokan minyak, setelah Arab Saudi dan Rusia memperpanjang pemangkasan produksi minggu ini. Minyak Brent naik 73 sen atau 0,8% menjadi US$90,65 per barel, sementara minyak mentah WTI AS naik 64 sen atau 0,7%, menjadi US$87,51.
Emas
Harga emas naik tipis pada Jumat, menghentikan penurunan tiga sesi beruntun, ketika investor menunggu indeks harga konsumen (IHK) AS Agustus pada pekan ini. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, terdongkrak 20 sen (0,01%) menjadi US$1.942,7 per ounce, setelah diperdagangkan menyentuh tertinggi sesi di US$ 1.954 dan terendah US$1.940,8.
AEGS
PT Anugerah Spareparts Sejahtera Tbk akan melaksanakan pencatatan perdana saham hari ini. Emiten produsen filter oli kendaraan bermotor merk AEGIS melepas 400 juta saham atau 39,76% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. AEGS mematok harga perdana Rp100 per lembar pada nilai nominal Rp50 setiap saham. Sehingga dana yang diraup dari IPO ini senilai Rp40 miliar.
TOBA
TBS Energi Utama (TOBA) telah menuntaskan Management Employee Stock Option Program (MESOP) sebanyak 38.429.564 atau 38,42 juta lembar. Program opsi kepemilikan saham karyawan, dan manajemen perseroan itu, telah dirampungkan pada 15-22 Mei 2023. Pelaksanaan program itu terbagi menjadi dua edisi. MESOP periode I tahap II berjumlah 18.307.058 helai alias 18,3 juta eksemplar. Lalu, MESOP periode II tahap I sebanyak 20.122.506 lembar atau sekitar 20,12 juta helai. Total, opsi MESOP I, dan II berjumlah 38.429.564 helai alias 38,42 juta lembar.
Setelah pelaksanaan MESOP, jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh menjadi 8.106.700.622 atau 8,1 miliar dengan nilai nominal Rp405,33 miliar. Melejit dari periode sebelum pelaksanaan MESOP hanya 8.068.271.058 lembar, dengan nilai nominal Rp50, alias total nilai nominal Rp403,41 miliar.
ERAA
Erajaya Swasembada (ERAA) mengantongi restu program kepemilikan saham manajemen, dan karyawan maksimal 51.540.500 lembar. Alokasi saham untuk Management and Employee Stock Ownership Program (MESOP) itu, diambil dari sebagian saham treasuri. Pembagian saham untuk MESOP tersebut setara 0,32 persen dari modal ditempatkan, dan disetor penuh dalam perseroan. Kebijakan itu, telah dipatenkan dalam rapat umum pemegang saham pada Rabu, 6 September 2023.
EXCL
XL Axiata (EXCL) merespons rumor konsolidasi dengan Smartfren Telecom (FREN). Manajemen XL Axiata menyebut tidak ada transaksi mengenai merger tersebut. Kalau ada aksi korporasi akan dilakukan sesuai regulasi. ”Kami sampaikan dengan penjelasan ini disampaikan, tidak terdapat transaksi sehubungan dengan rencana merger yang dilakukan oleh PT XL Axiata Tbk (Perseroan) dan PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN),” tulis Ranty Astari Rachman, Corporate Secretary XL Axiata.
BIKE
Sepeda Bersama Indonesia (BIKE) pada semester I 2023 meraup laba bersih Rp3,92 miliar turun 70% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya terakumulasi senilai Rp13,35 miliar. Alhasil, laba per saham dasar terjun bebas ke posisi Rp3,04 dari edisi sama tahun lalu Rp16,21.
WSKT
PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) menghadapi pembayaran utang obligasi senilai Rp941,75 miliar yang jatuh tempo pada 28 September 2023. Hal tersebut menyusul keputusan Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO), yang menolak usulan Waskita Karya untuk mengubah perjanjian perwaliamanatan terkait Obligasi Berkelanjutan III Waskita Karya Tahap III Tahun 2018.
(AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Disclaimer Ciptadana Sekuritas di Sini
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Saham adalah instrumen investasi yang memiliki risiko kerugian. Artikel ini bertujuan untuk berbagi informasi seputar pasar dengan analisa untuk meminimalisir risiko. Setiap keputusan transaksi beli jual saham ada di tangan investor.
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, bekerja sama dengan Mitra Emas berizin.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.