Berita Saham Hari Ini : Potensi Suku Bunga AS Naik Tekan Pasar, MBMA Suntik Modal Anak Usaha
BBNI, INCO, INKP dan UNVR direkomendasi beli, Wall street ditutup bervariasi, IHSG, harga minyak, emas dan rupiah melemah
BBNI, INCO, INKP dan UNVR direkomendasi beli, Wall street ditutup bervariasi, IHSG, harga minyak, emas dan rupiah melemah
Bareksa.com - Berikut rangkuman berita pasar modal dan saham dikutip dari laporan riset Kopi Pagi oleh D’Origin Financial & Business Advisory dan Ciptadana Daily and Technical Updates oleh PT Ciptadana Sekuritas Asia dipublikasi Senin (21/8/2023) :
Stock Picks
BBNI : Potensi Rebound
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) melemah 0,55% jadi Rp9.050 pada Jumat (18/8/2023). Ciptadana Sekuritas melihat saham BBNI tampak berbalik arah secara minor setelah menyentuh level rendah Rp8.950 dengan bias teknikal bullish.
Saham BBNI bergerak di atas MA 55 dalam grafik harian, jika ada indikasi menembus Rp9.075, maka mengonfirmasi tren bullish intraday. Level support terdekat saham BBNI di Rp8.975 dan direkomendasi spekulasi beli jika menembus Rp9.075 dengan stop rugi Rp8.925 dan ambil untung Rp9.250.
Promo Terbaru di Bareksa
INCO : Menguji Level Support
Harga saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) melemah 1,22% jadi Rp6.075 pada Jumat (18/8/2023). Menurut Ciptadana Sekuritas, saham INCO melanjutkan tren melemah di level rendah atas dan rendah bawah dengan bias bearish dan ada ruang pelemahan lanjutan.
Saham INCO berpeluang melanjutkan tren bearish untuk menguji level support berikutnya di Rp5.925, jika mampu bertahan, maka berpotensi rebound. Level resisten berikutnya di Rp6.200. Saham INCO direkomendasi beli saat melemah (BOW) di kisaran Rp5.925.
INKP : Menguji Level Support
Harga saham PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) melemah 3,85% jadi Rp9.375 pada Jumat (18/8/2023). Ciptadana Sekuritas menilai saham INKP melanjutkan tren pelemahan di level rendah atas dan rendah bawah dengan bias bearish dan ada ruang pelemahan lanjutan.
Saham INKP berpotensi melanjutkan pelemahan untuk menguji level support berikutnya di Rp9.225, jika mampu bertahan di Rp9.225, maka saham INKP berpotensi rebound. Level resisten berikutnya di Rp9.600, saham INKP direkomendasi beli saat melemah (BOW) di kisaran Rp9.225.
UNVR : Menguji Level Support
Harga saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) melemah 1,07% di level Rp3.690 pada Jumat (18/8/2023). Ciptadana Sekuritas menilai saham UNVR melanjutkan tren mendatar di kisaran Rp3.750 dan Rp3.630 dengan bias teknikal netral.
Saham UNVR bergerak di bawah MA 55 dalam grafik harian, sehingga punya support kuat di Rp3.630, direkomendasi beli saat melemah di kisaran Rp3.630.
Wall Street
Bursa Saham Amerika Serikat (AS) berakhir mixed pada Jumat (18/8/2023) dengan indeks S&P 500 dan komposit Nasdaq berakhir di teritori negatif, menyusul ekspektasi imbal hasil (yield) Obligasi Pemerintah AS yang kembali stabil, setelah sempat mencapai level tertinggi dalam 16 tahun terakhir.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 25,83 poin atau sekitar 0,08% menjadi 34.500,66. Indeks S&P 500 berakhir mendatar dan turun tipis 0,65 poin menjadi 4.369,71. Indeks komposit Nasdaq melemah 26,16 poin atau sekitar 0,2% menjadi 13.290,78.
IHSG
Pasar Saham Indonesia yang tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada Jumat (18/8/2023) atau akhir pekan lalu, di tengah memburuknya kembali sentimen pasar. IHSG ditutup melemah 0,59% ke posisi 6.859,91 secara harian. Sedangkan selama sepekan terakhir, IHSG turun 0,29%.
Dalam sepekan sektor energi memimpin penguatan 3,47%, disusul sektor infrastruktur yang menguat 2,12%. Disisi lain, sektor industri terkoreksi 1,58%, transportasi turun 1,36% dan sektor konsumer non primer turun 1,35%. Katalis yang menjadi penghambat pergerakan IHSG sepanjang pekan lalu yaitu, Risalah FOMC Bank Sentral AS The Fed periode 25-26 Juli 2023 mengisyaratkan kenaikan suku bunga lebih lanjut di tengah angka inflasi dan tenaga kerja yang masih solid. Ini menambah ketidakpastian di kalangan investor tentang prospek suku bunga acuan The Fed.
Ciptadana Sekuritas menilai IHSG bergerak di level tinggi/bawah 6.900 dan 6.856 pada Jumat. Saham ASII, TLKM dan BBCA secara beruturan jadi penggarak pasar. IHSG konsolidasi di kisaran 6.934 dan 6.834 sepanjang pekan lalu dengan bias netral. Pembalikan arah IHSG di hari sebelumnya memudar dari resisten meingguan di 6.934.
Koreksi teknikal IHSG mulai mengendalikan indeks pasar, jika mampu menembus 6.934 maka berpeluang momentum bullish. Target upside IHSG berikutnya akan menguji resisten di 6.966. Jika menurun, maka support berikutnya di 6.823, jika menembus level ini, maka IHSG berpotensi lanjutkan pelemahan.
Rupiah
Kurs rupiah bergerak melemah pekan lalu. Rupiah ditutup pada level Rp15.290 per dolar AS pada Jumat (18/8), melemah 0.46% dalam sepekan dan terkoreksi tipis 0.05% secara harian.
Minyak Mentah
Harga minyak akhirnya turun pada pekan lalu, setelah menguat dalam tujuh pekan berturut-turut. Kedua tolok ukur harga minyak mentah mengakhiri reli mingguan terpanjang di tahun 2023 karena meningkatnya kekhawatiran tentang pertumbuhan permintaan global. Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) kontrak September 2023 di New York Mercantile Exchange turun 2,33% dalam sepekan. Sedangkan harga minyak Brent kontrak Oktober 2023 di ICE Futures turun 2,31% pada periode yang sama.
Emas
Harga emas kian merosot ke level terendah dalam lima bulan terakhir. Logam mulia terkikis narasi suku bunga tinggi AS akan bertahan dalam jangka waktu yang lama. Harga emas spot hari Jumat turun menjadi US$1.889,31 per ons troi pada Jumat (18/8) dari harga sebelumnya di US$1.889,43 per ons troi. Penurunan tipis harga emas di akhir pekan menjadi penurunan minggu keempat berturut-turut.
BVIC
PT Bank Victoria International Tbk (BVIC) dan PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) menandatangani perjanjian kerja sama Bank Penyimpan Dana Margin. Direktur Utama Bank Victoria (BVIC) Achmad Friscantono menjelaskan, dalam usaha menjadi Bank Penyimpan Dana Margin, pihaknya telah memastikan kesiapan sistem dan SDM.
MBMA
PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) memberikan pembiayaan hingga US$200 juta atau setara Rp3 triliun kepada anak usahanya, PT Merdeka Tsingshan Indonesia (MTI), dengan secured overnight funding rate (SOFR) dan margin 5,26% per tahun. MTI dapat menggunakan pembiayaan tersebut untuk kebutuhan belanja modal pembangunan proyek Acid, Iron, Metal (AIM) I. Proyek yang digarap oleh perusahaan terkendali Merdeka Battery Materials tersebut dijadwalkan mulai produksi pada semester II 2023.
ARCI
PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) meraih pinjaman dari sejumlah perbankan dengan nilai hingga US$365 juta. Pinjaman ini dilakukan oleh ARCI melalui sejumlah anak usahanya, yakni PT Meares Soputan Mining (MSM), PT Tondano Nusajaya (TTN) yang bertindak sebagai peminjam. Pinjaman ini juga melibatkan anak usaha ARCI lainnya seperti Archipelago Resources Pte Ltd, PT Karya kreasi Mulia, dan PT Jasa Pertambangan Perkasa.
TAPG
Uni Eropa (UE) telah mengimplementasikan Peraturan Deforestasi Uni Eropa (EUDR) yang melarang impor produk hasil olahan minyak sawit alias crude palm oil (CPO). Namun, PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) meyakini peraturan tersebut tak mempengaruhi penjualan perseroan. Sekretaris Perusahaan TAPG Joni Tjeng menjelaskan, akibat EUDR, produk CPO sekarang membutuhkan due diligence tambahan jika ingin memasuki pasar Eropa. Namun, penjualan TAPG saat ini seluruhnya masih diperuntukkan untuk domestik.
DYAN
Pendapatan PT Dyandra Media International Tbk (DYAN) melonjak 50% pada kuartal II 2023 dibandingkan periode sama di 2022. Salah satu penopang kenaikan pendapatan DYAN adalah meningkatnya permintaan pasar industri Meeting, Incentive, Convention, Exhibition (MICE). DYAN mencatatkan pendapatan Rp576 Miliar dan laba bersih Rp56 Miliar.
PRDA
PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) membidik kenaikan total pendapatan sekitar 9-10% sampai akhir 2023 dari realisasi Rp2,18 triliun tahun lalu. Salah satu strateginya adalah dengan meningkatkan kontribusi bisnis digital jadi 18% terhadap total pendapatan. Untuk itu, perseroan menggelar Prodia Healthy Fun Festival 2023 (Prodia HFF) demi menjaring pengguna baru aplikasi.
(AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Disclaimer Ciptadana Sekuritas di Sini
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Saham adalah instrumen investasi yang memiliki risiko kerugian. Artikel ini bertujuan untuk berbagi informasi seputar pasar dengan analisa untuk meminimalisir risiko. Setiap keputusan transaksi beli jual saham ada di tangan investor.
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.