Berita Saham Hari Ini : Harga Emas Bangkit, WSKT Inbreng ke Hutama Karya
TLKM, TINS, HMSP, JPFA, UNVR dan SCMA direkomendasi beli, Wall Street melemah, IHSG naik tipis, DOID dan BUMI tingkatkan ESG
TLKM, TINS, HMSP, JPFA, UNVR dan SCMA direkomendasi beli, Wall Street melemah, IHSG naik tipis, DOID dan BUMI tingkatkan ESG
Bareksa.com - Berikut rangkuman berita pasar modal dan saham dikutip dari laporan riset Kopi Pagi oleh D’Origin Financial & Business Advisory dan Ciptadana Daily and Technical Updates oleh PT Ciptadana Sekuritas Asia dipublikasi Selasa (6/6/2023) :
Stock Picks
TLKM
Harga saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) ditutup menguat 0,99% pada Senin (5/6/2023) jadi Rp4.080. D’Origin Financial merekomendasi beli saat melemah (BOW) saham TLKM dengan target harga Rp4.300 dan stop rugi Rp3.900, support Rp4.060 ; Rp4.040 dan resisten Rp4.100 ; Rp4.120.
Volume perdagangan saham TLKM pada Senin lebih kecil dari hari sebelumnya. Penguatan saham TLKM berpotensi menguji resisten Rp4.100, sehingga penembusan level ini membuka peluang menuju Rp4.120.
Promo Terbaru di Bareksa
TINS
Harga saham PT Timah Tbk (TINS) ditutup naik 1,08% jadi Rp940 pada Senin (5/6/2023). D’Origin Financial merekomendasi beli saat melemah (BOW) saham TINS dengan target harga Rp1.100 dan stop rugi Rp850, support Rp930 ; Rp920 dan resisten Rp950 ; Rp960.
Volume perdagangan saham TINS pada Senin lebih kecil dari hari sebelumnya. Penguatan saham TINS berpotensi menguji resisten Rp950, sehingga penembusan level ini membuka peluang menuju Rp960.
HMSP
Harga saham PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) ditutup melesat 1,53% jadi Rp995 pada Senin (5/6/2023). D’Origin Financial merekomendasi spekulasi beli saham HMSP dengan target harga Rp1.100 dan stop rugi Rp920, support Rp980 ; Rp970 dan resisten Rp1.015 ; Rp1.030.
Volume perdagangan saham HMSP pada Senin lebih kecil dari hari sebelumnya. Penguatan saham HMSP berpotensi menguji resisten Rp1.015, sehingga penembusan level ini membuka peluang menuju Rp1.030.
ANTM : Menguji Level Resisten
Harga saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) ditutup naik 4,22% jadi Rp1.975 pada Senin (5/6/2023). Menurut Ciptadana Sekuritas, pergerakan saham ANTM telah berbalik arah dari level support hariannya Rp1.895 dan membentuk pola marubuzu candlestick di hari sebelumnya.
Secara teknikal saham ANTM menunjukkan penguatan dengan target harga Rp2.010. Baik untuk menjual saham ANTM saat menguat di kisaran Rp2.010.
JPFA : Menguji Level Support
Harga saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) naik 1,26% jadi Rp1.180 pada Senin (5/6/2023). Menurut Ciptadana Sekuritas, pergerakan saham JPFA melanjutkan tren mendatar di kisaran Rp1.215 dan Rp1.150, dengan bias tetap menuju penguatan.
Secara teknikal bias saham JPFA adalah tren naik (bullish). Jika mampu menembus Rp1.215, maka saham JPFA berpeluang menguat dan kemungkinan bisa menuju level resisten berikutnya di Rp1.285. Saham JPFA direkomendasi beli saat melemah (BOW) dengan target Rp1.150 dan stop rugi di Rp1.100, ambil untung di Rp1.215 dan Rp1.285.
SCMA : Menguji Level Support
Harga saham PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) naik 0,72% jadi Rp139 pada Senin (5/6/2023). Menurut Ciptadana Sekuritas, pergerakan saham SCMA melanjutkan tren mendatar di kisaran Rp146 dan Rp136, dengan bias tetap menuju penguatan.
Secara teknikal, bias saham SCMA adalah tren menurun (bearish). Jika menembus Rp145, maka ada peluang penguatan dan bisa membawah SCMA ke level resisten berikutnya di Rp151. Saham SCMA direkomendasi beli saat harga melemah di Rp132.
UNVR : Potensi Rebound
Harga saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) ditutup melemah 0,66% jadi Rp4.500 pada Senin (5/6/2023). Menurut Ciptadana Sekuritas, saham UNVR sudah menurun di bawah level resisten harian Rp4.600 dan membentuk pola hammer candlestick hari sebelumnya.
Secara teknikal, saham UNVR menunjukkan bisa menguat dengan target harga Rp4.600. Saham UNVR direkomendasi beli saat melemat (BOW) dengan target Rp4.460 dan stop rugi Rp4,400, ambil untung di Rp4.600 dan Rp4.620.
Wall Street
Bursa Saham Amerika Serikat (AS) Wall Street ditutup melemah pada Senin (5/6/2023) karena pelaku pasar menimbang peluang jeda kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Federal Reserve (The Fed) pada rapat 13-14 Juni mendatang.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,59% jadi 33.562,86, S&P 500 turun 0,2% ke 4.273,79 dan Nasdaq Composite turun 0,09% ke 13.229,43.
IHSG
Pasar saham Indonesia yang tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat tipis 0,003% jadi 6.633,44 pada Senin (5/6/2023), dengan volume perdagangan lebih kecil dari hari sebelumnya.
Menurut D’Origin Financial, IHSG bergerak di kisaran 6.580 - 6.670, support 6.600 ; 6.580 dan resisten 6.650 ; 6.670. Pergerakan IHSG berpotensi menguji resisten 6.650, sehingga penembusan level ini membuka peluang menuju 6.670.
Minyak Mentah
Harga minyak kembali naik pada Senin menyusul keputusan Arab Saudi untuk memangkas produksi satu juta barel per hari. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli bertambah 0,57%, menjadi US$72,15 per barel di New York Mercantile Exchange. Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Agustus juga terangkat 0,76% jadi US$76,71 per barel di London ICE Futures Exchange.
Emas
Harga emas berjangka berbalik menguat pada Senin dari kerugian akhir pekan lalu dipicu oleh melambatnya pertumbuhan ekonomi dan ketidakpastian apakah Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga acuan bulan ini. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, terangkat 0,24% menjadi US$1.974,3 per ounce, setelah menyentuh level tertinggi US$1.979,4 dan terendah di US$1.953,8.
Rupiah
Nilai tukar rupiah di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia di level Rp14.888 per dolar AS pada Senin (5/6/2023), menguat 0,76% dari Rabu (31/5) yang ada di Rp15.003 per dolar AS. Di pasar spot, rupiah ditutup di level Rp14.891 per dolar AS, juga menguat 0,69% dari akhir pekan lalu Rp14.994 per dolar AS.
Inflasi
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi tembus 4% secara tahunan pada Mei 2023. Realisasi ini lebih rendah dibandingkan April 2023 yang tercatat 4,33% (yoy). Jika dilihat dari polanya, inflasi tahunan konsisten menurun sejak Maret 2023. Di mana pada Februari masih tercatat 5,47% dan setelah itu turun di bawah 5%.
BRIS
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) menerbitkan Efek Beragun Aset Syariah berbentuk Surat Partisipasi (EBAS-SP). Produk hasil sekuritisasi aset syariah yang pertama kali hadir di Indonesia ini diberi nama EBAS-SP SMF-BRIS01. Dalam penerbitan EBA syariah pertama ini, BSI berkolaborasi dengan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF, badan usaha milik negara yang bergerak di bidang pembiayaan sekunder perumahan.
INCO
DPR RI melalui Komisi VII mendesak pemerintah untuk segera mendivestasi saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO), sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020.
DOID
PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID) berencana untuk memangkas kontribusi bisnis dari batu bara termal menjadi 75% hingga akhir 2023. Hal itu dilakukan sebagai bentuk komitmen dari keberlanjutan perseroan. Presiden Direktur Delta Dunia Group Ronald Sutardja mengatakan perseroan akan fokus mencari peluang dari komoditas baru yang memiliki prospek ke depannya dan sejalan dengan prinsip kelestarian lingkungan atau environmental, social, and governance (ESG).
BUMI
PT Bumi Resources Tbk (BUMI) meraih peningkatan dalam ESG (Environmental, Social & Government) Disclosures Scores yang diberikan oleh Bloomberg, penyedia layanan data keuangan global, yang telah dilakukan sejak Agustus 2020.
BELI
PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) atau Blibli memaksimalkan sinerginya dengan tiket.com dan grup Ranch Market (RANC). Hal itu dilakukan Upaya tersebut diharapkan semakin meningkatkan retensi pelanggan, dan akhirnya memberi dampak positif terhadap customer acquisition costs serta meningkatkan customer lifetime value.
WIKA
Kementerian BUMN mengusulkan Penyertaan Modal Negara (PMN) pada tahun 2024 senilai total Rp57,9 triliun. PMN tersebut akan disuntikkan kepada 10 BUMN, termasuk PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).
Kesepuluh BUMN yang diajukan untuk memperoleh BUMN, yaitu PT PLN Rp10 triliun, PT Hutama Karya (HK) Rp10 triliun, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Rp4 triliun, IFG Rp3 triliun, Industri Kereta Api (INKA) Rp3 triliun, Rekayasa Industri (Rekin) Rp2 triliun, dan ID Food Rp1,9 triliun. Totalnya Rp33,9 triliun.
WSKT
Kementerian BUMN berencana melakukan pengalihan (inbreng) sebanyak 75% saham milik pemerintah di PT Waskita Karya Tbk (WSKT) kepada PT Hutama Karya (HK). Persoalan keuangan dan penugasan berat Waskita menjadi alasan utama transaksi tersebut.
TLKM
PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) berencana melakukan pembelian kembali (buyback) saham bagi para pemegang saham yang tidak setuju atas rencana pemisahan segmen usaha Indihome yang digabungkan ke Telkomsel.
BUAH
PT Segar Kumala Indonesia Tbk (BUAH) atau SKI membidik kenaikan laba bersih hampir 26% menjadi Rp33,5 miliar sampai Desember 2023, dari laba bersih 2022 senilai Rp26,61 miliar. Tidak hanya itu, emiten pemasok buah impor tersebut juga menargetkan penjualan tahun ini Rp1,8 triliun atau naik 30% dari Rp1,38 triliun pada 2022.
(AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Disclaimer Ciptadana Sekuritas di Sini
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Saham adalah instrumen investasi yang memiliki risiko kerugian. Artikel ini bertujuan untuk berbagi informasi seputar pasar dengan analisa untuk meminimalisir risiko. Setiap keputusan transaksi beli jual saham ada di tangan investor.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.