Berita Saham Hari Ini : Wall Street dan IHSG Kompak Naik, MDKA & SRTG Buyback Saham
Harga minyak dan emas melonjak, surplus neraca dagang April 2023 turun, UNVR, TOWR dan KLBF direkomendasi beli
Harga minyak dan emas melonjak, surplus neraca dagang April 2023 turun, UNVR, TOWR dan KLBF direkomendasi beli
Bareksa.com - Berikut rangkuman berita pasar modal dan saham dikutip dari laporan riset Kopi Pagi oleh D’Origin Financial & Business Advisory dipublikasi Selasa (16/5/2023) :
Wall Street
Bursa Saham Amerika Serikat (AS) menguat pada awal pekan ini (15/5) setelah rilis data manufaktur Negara Paman Sam. Hal itu mendorong ekspektasi pasar tentang perlambatan ekonomi AS dapat membantu menurunkan inflasi di tengah negosiasi plafon utang pemerintah AS yang sedang berlangsung.
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0,14% menjadi 33.348,6, indeks S&P 500 menguat 0,3% ke 4.136,28 dan indeks Nasdaq Composite menguat 0,66% ke 12.365,21.
Promo Terbaru di Bareksa
IHSG
Bursa Saham Indonesia yang tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik tipis 0,06% jadi 6.711,74 pada Senin (15/5), dengan volume perdagangan lebih kecil dari Jumat pekan lalu. Menurut D’Origin Financial, IHSG bergerak di kisaran 6.650 - 6.750, support 6.670 ; 6.650 dan resisten 6.730 ; 6.750.
Pergerakan IHSG berpotensi menguji resisten 6.730, sehingga penembusan level ini membuka peluang menuju 6.750. IHSG sempat menyentuh level 6.656, tetapi kemudian ditutup di level 6.711, sehingga membentuk ekor di bawah, menunjukan adanya dorongan beli.
Investor asing merealisasikan pembelian bersih (net buy) saham senilai Rp270,12 miliar kemarin, terbanyak di saham PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP) Rp430,52 miliar, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) Rp91,74 miliar, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) Rp70,74 miliar, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp38,42 miliar, dan PT Astra International Tbk (ASII) Rp37,89 miliar.
SUN
Peningkatan ekspektasi imbal hasil Surat Utang Pemerintah AS (US Treasury Yield) bisa membatasi minat investor dalam mengikuti lelang Surat Utang Negara (SUN) yang akan digelar Selasa (16/5). Aliran dana masuk ke domestik cukup terbatas dalam beberapa hari terakhir.
Dalam dua hari perdagangan tengah pekan lalu yaitu pada 10 dan 11 Mei 2023, kepemilikan asing di Surat Berharga Negara (SBN) tercatat turun Rp4,8 triliun. Secara total, kepemilikan asing di SBN tercatat Rp827,35 triliun hingga 12 Mei 2023.
Minyak Mentah
Harga minyak mentah melonjak lebih dari US$1 per barel pada awal pekan, setelah dalam tiga hari perdagangan berturut-turut sebelumnya melemah. Penguatan didorong oleh prospek pengetatan pasokan di Kanada dan di tempat lain, meskipun kekhawatiran resesi terus menekan pasar.
Harga minyak mentah berjangka jenis Brent untuk kontrak pengiriman Juli 2023 ditutup naik US$1,06 atau 1,4% menjadi US$75,23 per barel. West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Juni 2023 juga ditutup naik US$1,07 atau 1,5% jadi US$71,11 per barel.
Emas
Harga emas menguat pada Senin (15/5/2023), menghentikan kerugian selama tiga hari berturut-turut sebelumnya, karena dolar AS melemah dari level tertinggi dalam 5 minggu. Dolar AS melemah di tengah kebuntuan pembahasan tentang pagu utang Pemerintah AS yang mengancam terjadinya gagal bayar.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, terdongkrak US$2,90 atau 0,14% menjadi US$2.022,7 per ounce, setelah menyentuh level tertingginya di US$2.027,5 dan terendah di US$2.011,2.
Rupiah
Nilai tukar (kurs) rupiah di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) di level Rp14.812 per dolar AS pada Senin (15/5), melemah 0,4% dari akhir pekan lalu di Rp14.752 per dolar AS. Di pasar spot, rupiah ditutup di level Rp14.805 per dolar AS, melemah 0,36% dari akhir pekan lalu Rp14.751 per dolar AS.
ULN
BI mencatat posisi utang luar negeri Indonesia pada akhir kuartal I 2023 senilai US$402,8 miliar. Angka tersebut menunjukan kondisi utang luar negeri Indonesia tetap terkendali. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan utang luar negeri Indonesia pada kuartal I 2023 secara tahunan berkontraksi 1,9%, melanjutkan kontraksi kuartal sebelumnya 4,1% (YOY). Kontraksi ini bersumber dari utang luar negeri sektor publik (pemerintah dan Bank Sentral) dan swasta.
Neraca Dagang
Neraca perdagangan barang Indonesia kembali mencatat surplus pada April 2023. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, surplus neraca perdagangan US$3,94 miliar, meningkat dari surplus Maret 2023 yang senilai US$2,83 miliar. Namun, dibandingkan April 2022 yang sebesar US$7,56 miliar, maka surplus neraca perdagangan April 2023 menurun.
Nilai ekspor sepanjang April 2023 mencapai US$19,29 miliar, turun 17,26% dari Maret 2023, serta lebih rendah 29,44% dari April tahun lalu. Kemudian nilai impor Indonesia pada April 2023 mencapai US$15,35 miliar, turun 25,45% secara bulanan dan melemah 22,32% secara tahunan.
Stock Pick
UNVR
Harga saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) ditutup naik 2,27% pada Senin (15/5) jadi Rp4.500. D’Origin Financial merekomendasi beli saat melemah (BOW) saham UNVR dengan target harga Rp5.000 dan stop rugi Rp4.300, support Rp4.480 ; Rp4.450 dan resisten Rp4.530 ; Rp4.550.
Volume perdagangan saham UNVR pada Senin lebih besar dari hari sebelumnya. Penguatan saham UNVR berpotensi menguji resisten Rp4.530, sehingga penembusan level ini membuka peluang menuju Rp4.550.
TOWR
Harga saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) ditutup naik 1,53% pada Senin (15/5) jadi Rp995. D’Origin Financial merekomendasi spekulasi beli saham TOWR dengan target harga Rp1.100 dan stop rugi Rp880, support Rp970 ; Rp950 dan resisten Rp1.010 ; Rp1.020.
Volume perdagangan saham TOWR pada Senin lebih kecil dari hari sebelumnya. Penguatan saham TOWR berpotensi menguji resisten Rp1010, sehingga penembusan level ini membuka peluang menuju Rp1.020.
KLBF
Harga saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) ditutup naik 1,42% jadi Rp2.140 pada Senin (15/5). D’Origin Financial merekomendasi beli saat melemah (BOW) saham KLBF dengan target harga Rp2.250 dan stop rugi Rp2.050, support Rp2.130 ; Rp2.120 dan resisten Rp2.150 ; Rp2.160.
Volume perdagangan saham KLBF pada Senin lebih besar dari hari sebelumnya. Penguatan saham KLBF berpotensi menguji resisten Rp2.150, sehingga penembusan level ini membuka peluang menuju Rp2.160.
BBNI
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) proaktif berupaya mengurangi backlog perumahan nasional dengan mendorong kepemilikan rumah masyarakat melalui BNI Griya. Penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) BBNI tumbuh positif pada tiga bulan pertama 2023, dengan total kredit tersalurkan Rp54,5 triliun atau tumbuh 8% pada kuartal I 2023 dari periode yang sama tahun lalu.
PTRO
PT Petrosea Tbk (PTRO) akan membagikan dividen tunai l senilai US$0,07664 per saham atau sebesar US$76 juta yang setara Rp1,11 triliun (asumsi nilai tukar Rp14.700 per dolar AS) dari laba bersih tahun 2022. Dividen ini akan dibagikan pada 31 Mei 2023 kepada setiap pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada 26 Mei 2023 pukul 16.00 WIB.
PTRO mencatatkan pendapatan senilai US$128,20 juta di kuartal I 2023. Raihan ini naik 33,83% dari periode yang sama tahun lalu senilai US$95,79 juta. Laba periode berjalan US$3,01 juta.
MDKA
PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) akan melakukan aksi korporasi berupa pembelian kembali alias buyback saham. Emiten pertambangan emas hingga nikel ini akan melakukan buyback 120,55 juta saham. Jumlah ini setara dengan sebanyak-banyaknya 0,5% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. MDKA akan mengucurkan dana maksimum Rp600 miliar untuk buyback ini.
SRTG
Pemegang saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) menyetujui aksi pembelian Kembali alias buyback saham Rp150 miliar. Buyback ini akan dilakukan dengan anggaran sebanyak-banyaknya Rp150 miliar selama periode 15 Mei 2023- 30 Juni 2024. Dalam RUPS juga disetujui pembagian dividen senilai Rp1 triliun, dimana setiap pemegang saham mendapatkan dividen Rp75 per saham.
MAPA
PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) akan melakukan pemecahan nilai nominal saham atau stock split. Melansir keterbukaan informasi yang dirilis tanggal 12 Mei 2023, rasio stock split itu sebesar 1:10. Nilai nominal saham sebelum pemecahan Rp100 per saham. Lalu, setelah stock split, nilai nominal saham menjadi Rp10 per saham. Sementara, jumlah saham MAPA sebelum stock split sebesar 2,85 miliar. Lalu, setelah stock split, jumlah saham MAPA menjadi 28,5 miliar.
ISAT
PT Indosat Tbk (ISAT) akan membagikan dividen tunai final tahun buku 2022 sebesar Rp2,06 triliun, atau 43,6% dari laba bersih ISAT yang disesuaikan akan alokasikan menjadi dividen atau setara dengan Rp255,7 per saham.
PHE
Sepanjang 2022, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) berhasil mencatatkan kinerja positif dengan pertumbuhan produksi migas sebesar 7% berbanding tahun lalu, serta laba bersih US$4,67 miliar .
(AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Saham adalah instrumen investasi yang memiliki risiko kerugian. Artikel ini bertujuan untuk berbagi informasi seputar pasar dengan analisa untuk meminimalisir risiko. Setiap keputusan transaksi beli jual saham ada di tangan investor.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.