Bareksa.com - Berikut rangkuman berita pasar modal dan saham dikutip dari laporan riset Kopi Pagi oleh D’Origin Financial & Business Advisory yang dipublikasi Senin (10/4/2023) :

Wall Street

Bursa Saham Amerika Serikat (AS), Wall Street berhasil menguat pada Kamis pekan lalu (6/4/2023) di tengah kekhawatiran investor tentang perlambatan ekonomi menyusul rilis data tenaga kerja. Indeks Dow Jones naik 0,01% ke 33.485,29, Indeks Nasdaq menanjak 0,76% jadi 12.087,96 dan indeks S&P 500 terapresiasi 0,36% ke 4.105,02.

Rilis terbaru data tenaga kerja AS menunjukkan jumlah klaim pengangguran berkurang 18.000 jadi 228.000 pada pekan yang berakhir pada 1 April 2023. Jumlah itu di atas ekspektasi pasar yakni berkisar di 200.000.

IHSG

Pasar saham Indonesia yang tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Kamis (6/4) melemah 0,39% di level 6.792,77. Menurut D’Origin Financial, IHSG bergerak di kisaran 6.730-6.850, support 6.750-6.730 dan resisten 6.820-6.850.

Pelemahan IHSG berpotensi menguji support 6.750, sehingga penembusan level ini membuka peluang menuju 6.730. Tercatat pada Kamis, investor asing mencatatkan beli bersih Rp646,8 miliar di seluruh pasar. Total net buy sejak awal tahun hingga 6 April 2023 senilai Rp9,35 triliun.

​Investasi di Reksadana Sekarang, Klik di Sini​

SBN

Posisi kepemilikan investor asing di Surat Berharga Negara (SBN) rupiah naik jadi Rp821,19 triliun per 5 April 2023. Jumlah itu terdiri dari Surat Utang Negara (SUN) Rp793 triliun dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Rp28,18 triliun.

Total kepemilikan asing di SBN rupiah bertambah Rp2,66 triliun (0,32%) dari akhir Maret 2023 yang senilai Rp818,53 triliun. Dibandingkan 2 Januari 2023 yang senilai Rp762,91 triliun, maka kepemilikan investor asing naik Rp58,28 triliun (7,64%).

​Daftar Akun SBN Ritel Sekarang, Klik di Sini​

Minyak Mentah

Rencana pemangkasan produksi negara eksportir minyak (OPEC+) jadi 1,16 juta barel per hari mendorong pergerakan harga minyak. Sepekan terakhir, harga minyak Brent melesat 6,71% ke US$85,12 per barel. Kenaikan ini membuat koreksi tahunan terpangkas jadi tinggal 0,92%. Senada minyak West Texas Intermediate (WTI) melesat 6,65% ke US$80,7 per barel.

Emas

Harga emas dunia kembali melesat mendekati lagi rekor tertinggi sepanjang masa yang dicapai lebih dari dua tahun lalu. Melansir data Refintiv, harga emas dunia sepanjang pekan lalu melesat lebih dari 2% ke US$2.008 per troy ons, setelah sebelumnya sempat menyentuh US$2.031 per troy ons. Rekor tertinggi sepanjang masa (all time high) logam mulia di US$2.072 per troy ons pada Agustus 2020.

​Investasi Emas Sekarang, Klik di Sini​

Rupiah

Nilai tukar rupiah naik 0,13% ke level Rp14.912 per dolar AS pada Kamis. Sepekan terakhir, rupiah menguat 0,55%.

Pajak

Direktorat Jenderal Pajak (DJP ) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah mengumpulkan penerimaan pajak pertambahan nilai (PPN) perdagangan melalui sistem elektronik (PMSE) Rp11,7 triliun hingga 31 Maret 2023. PPN PMSE bersumber dari 126 perusahaan yang terdaftar di DJP.

APBN

Pemerintah akan mengalokasikan anggaran untuk transfer ke daerah Rp815 triliun hingga Rp845 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024. Kebijakan transfer ke daerah tahun 2024 akan dijalankan dengan penguatan quality control terhadap TKD sejalan dengan fokus penguatan pemulihan dan reformasi struktural.

IMF

International Monetary Fund (IMF) memproyeksikan, pertumbuhan ekonomi global tahun ini di kisaran di bawah 3%.

​Investasi di Reksadana Sekarang, Klik di Sini​

BRPT

Taipan petrokimia RI, Prajogo Pangestu menambah kepemilikan sahamnya di PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) dengan memborong saham 5 juta lembar. Prajogo melakukan pembelian pada 7 Maret 2023 melalui rekeningnya di PT Bahana Sekuritas. Dengan transaksi itu, saham BRPT yang digenggam Prajogo menjadi 66,7 miliar saham atau memiliki porsi 71,15%.

Saham BRPT ditutup stagnan Rp775 pada Kamis (6/4). D’Origin Financial merekomendasi spekulasi beli saham BRPT dengan target harga Rp920 dan stop rugi Rp720, support Rp760-750 dan resisten Rp785-800. Pergerakan saham BRPT berpotensi menguji resisten Rp785, sehingga penembusan level ini membuka peluang menuju Rp800.

INDF

PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) meraup penjualan Rp110,83 triliun pada 2022, tumbuh 12% dari 2021 sebesar Rp99,35 triliun. Indofood mencatat laba bersih Rp6,35 triliun pada 2022, atau menyusut 17% dari 2021 yang sebesar Rp7,66 triliun. Saham INDF ditutup melemah 0,4% jadi Rp6.250 pada Kamis (6/4).

D’Origin Financial merekomendasikan beli saat melemah (BOW) saham INDF dengan target harga Rp6.600 dan stop rugi Rp6.000, support Rp6.200-6.150 dan resisten Rp6.300-6.350. Pelemahan saham INDF berpotensi menguji support Rp6.200, sehingga penembusan level ini membuka peluang menuju Rp6.150.

MYOR

Emiten konsumer PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mencatatkan penjualan bersih senilai Rp30,66 triliun di 2022, naik 9,91% dari 2021 senilai Rp27,9 triliun. Penjualan ini didorong oleh penjualan makanan olahan dalam kemasan yang mencapai Rp18,65 triliun, meningkat 17,09%. Laba bersih MYOR naik signifikan tahun lalu, dari Rp1,18 triliun di 2021, menjadi Rp1,94 triliun pada 2022 atau melesat 63,68%.

Saham MYOR ditutup melemah 1,16% di Rp2.560 pada Kamis (6/4). D’Origin Financial merekomendasikan beli saat melemah (BOW) saham MYOR dengan target harga Rp2.800 dan stop rugi Rp2.400, support Rp2.540-2.520 dan resisten Rp2.580-2.600. Pelemahan saham MYOR berpotensi menguji support Rp2.540, sehingga penembusan level ini membuka peluang menuju Rp2.520. Jika mampu bertahan, maka membuka potensi penguatan saham MYOR.

JSMR

PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) memperkirakan selama periode H-7 hingga H+7 Lebaran 2023 volume lalu lintas keluar Jabotabek melalui empat gerbang tol utama sebanyak 2,78 juta kendaraan atau naik 6,77% dari Lebaran 2022. Distribusi lalu lintas keluar Jabotabek itu didominasi kendaraan menuju arah timur/Trans Jawa 52%, ke arah barat/Merak 27,8%, dan ke arah selatan/Ciawi 20,2%. Saham JSMR ditutup naik 1,5% jadi Rp3.380 pada Kamis (6/4).

D’Origin Financial merekomendasikan spekulasi beli saham JSMR dengan target harga Rp3.500 dan stop rugi Rp3.100, support Rp3.360-3.340 dan resisten Rp3.420-3.450. Penguatan saham JSMR berpotensi menguji resisten Rp3.420, sehingga penembusan level ini membuka peluang menuju Rp3.450.

​Investasi di Reksadana Sekarang, Klik di Sini​

BBKP

PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) masih rugi pada 2022, bahkan membengkak 118,58% jadi Rp5,03 triliun, dari 2021 rugi Rp2,3 triliun. BBKP sebenarnya mencatatkan pendapatan bunga bersih naik 26,51% jadi Rp1,04 triliun. Namun, kerugian penurunan nilai aset keuangan membesar jadi Rp3,93 triliun.

BDMN

PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) akan membagikan dividen dari laba tahun buku 2022. Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) Bank Danamon pada 31 Maret 2023 menyetujui pembagian dividen 35% dari laba tahun lalu. Dividen Bank Danamon mencapai total Rp1,15 triliun. Dividen ini setara dengan Rp118,26 per saham dengan asumsi jumlah saham yang dikeluarkan sekitar 9,77 miliar saham.

BINA

PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) membukukan laba bersih Rp157,04 miliar di 2022, naik empat kali lipat atau 295,16% dari tahun sebelumnya Rp39,74 miliar. Pertumbuhan pesat itu terdorong oleh pendapatan bunga bersih atau net interest income Rp594,06 miliar, naik 151,54%.

INDY

PT Indika Energy Tbk. (INDY) melalui Cirebon Power memastikan rencana suntik mati PLTU Cirebon Unit 1 segera dilakukan. Wakil Direktur Cirebon Power, Joseph Pangalila menyebutkan, pensiun dini PLTU Cirebon merupakan bagian dari upaya transisi energi yang disepakati dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada tahun lalu.

RMKE

Emiten jasa angkutan tambang PT RMK Energy Tbk (RMKE) memuat 837.600 metrik ton batu bara ke tongkang pada Februari 2023, atau melonjak signifikan 42,9% dari periode yang sama tahun lalu. Selain itu, untuk periode dua bulan 2023, pemuatan tongkang mencapai 1,5 juta metrik ton atau meningkat 62,6%.

​Investasi di Reksadana Sekarang, Klik di Sini​

WSKT

PT Waskita Karya Tbk (WSKT) membukukan pendapatan Rp15,3 triliun pada 2022, meningkat 25,2% dari tahun sebelumnya Rp12,22 triliun. Namun laba kotor Waskita turun 23,68% menjadi Rp1,45 triliun.

META

PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META) mencatatkan laba Rp72,43 miliar, atau meroket 1.109% pada 2022. Melejitnya laba itu didorong peningkatan lalu lintas jalan tol, serta kenaikan volume penjualan di sektor energi terbarukan dan air bersih.

CTRA

PT Ciputra Development Tbk (CTRA) laba Rp1,86 triliun, tumbuh 7,51% dari 2021 yang sebesar Rp1,73 triliun. Padahal pendapatan emiten CTRA tercatat turun 6,17% jadi Rp9,12 triliun dari 2021 yang sebesar Rp9,72 triliun.

TLKM

Sinyal pembagian dividen PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) semakin nyaring. Operator telekomunikasi pelat merah ini berencana membagikan dividen hingga 80% dari laba operasional. VP Investor Relation Telkom, Edwin Sebayang, memastikan meski laba bersih TLKM mengalami penurunan, tetapi pembagian dividen tahun 2022 akan diambil dari operating net income alias laba operasional TLKM.

IPCC

Anak usaha Grup Pelindo, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. (IPCC) mencetak laba tahun berjalan Rp161,72 miliar pada 2022 atau melesat 169% dari 2021 yang senilai Rp60,05 miliar. Peningkatan laba terjadi seiring dengan pertumbuhan pendapatan.

​Investasi di Reksadana Sekarang, Klik di Sini​

(AM)

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.

Saham adalah instrumen investasi yang memiliki risiko kerugian. Artikel ini bertujuan untuk berbagi informasi seputar pasar dengan analisa untuk meminimalisir risiko. Setiap keputusan transaksi beli jual saham ada di tangan investor.

​