Berita Saham Hari Ini : Pasar Cemas Efek SVB Merembet ke Deutsche Bank, Laba ANTM Naik
SR018 tetap diminati meski suku bunga AS naik, laba TLKM merosot, ASII, INDF dan ELSA direkomendasi beli
SR018 tetap diminati meski suku bunga AS naik, laba TLKM merosot, ASII, INDF dan ELSA direkomendasi beli
Bareksa.com - Berikut rangkuman berita pasar modal dan saham dikutip dari laporan riset Kopi Pagi oleh D’Origin Financial & Business Advisory yang dipublikasi Senin (27/3/2023) :
Bursa Saham Global
Bursa Saham Amerika Serikat (AS) Wall Street naik pada Jumat, meski pelaku pasar mulai khawatir krisis perbankan Negara Paman Sam, yang dimulai dengan kolapsnya Silicon Valley Bank (SVB) akan merembet ke bank Eropa, Deutsche Bank, setelah sebelumnya menghantam Credit Suisse.
Dow Jones Industrial Average naik 0,41% jadi 32.237,53. S&P 500 Jumat akhir karena investor mengantisipasi kenaikan suku bunga bank sentral pada pekan ini dan berita terbaru dari sektor perbankan.
Promo Terbaru di Bareksa
Penurunan pasar saham Eropa sedikit berkurang setelah Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Christine Lagarde mengatakan sektor perbankan di kawasan Benua Biru tangguh karena permodalan dan likuiditasnya kuat, pasca reformasi 2008. ECB juga menyediakan likuiditas ke sistem keuangan jika diperlukan.
Mayoritas bursa Asia Pasifik pada Jumat ditutup melemah akibat investor mencermati pernyataan Menteri Keuangan AS, Janet Yellen yang mengatakan bisa mengambil tindakan tambahan jika diperlukan untuk menstabilkan perbankan. Ini untuk mendukung nasabah Silicon Valley Bank dan Signature Bank setelah kedua bank itu dinyatakan bangkrut pada dua pekan lalu, dan agar tak menular ke bank lain.
IHSG
Pasar saham Tanah Air yang tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Jumat ditutup menguat 1,06% di 6.762,25. IHSG jadi satu-satunya bursa saham di Asia Pasifik yang menguat pada Jumat. D’Origin Financial & Business Advisory menilai IHSG di kisaran 6.700-6.800, dengan support 6.730-6.700 dan resisten 6.780-6.800.
Investor asing memborong saham RI Rp494,25 miliar di seluruh pasar. Net buy terbesar di saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp349,1 miliar, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Rp143,4 miliar dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp107,4 miliar. Penguatan IHSG berpotensi menguji resisten 6.780, sehingga penembusan level ini membuka peluang menuju 6.800.
Investasi di Reksadana Sekarang, Klik di Sini
Minyak Mentah
Harga minyak mentah dunia naik sepanjang pekan lalu, setelah anjlok tajam dalam dua pekan sebelumnya. Permintaan minyak mentah dari China yang diprediksi meningkat, serta indeks dolar AS yang terus menurun membuat harga minyak mentah mampu rebound.
Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 3,8% ke US$69,26 per barel, sementara minyak Brent naik 2,8% ke US$74,99 per barel. Dalam dua pekan sebelumnya, kedua jenis minyak mentah acuan dunia ini jeblok 15% dan menyentuh level terendah sejak akhir 2021.
Emas
Pergerakan harga emas dunia kembali liar. Pada penutupan perdagangan Jumat, harga emas dunia ditutup menguat 1,09% di level US$1.991,9 per troy ounce. Kenaikan harga emas dunia akibat dari krisis perbankan AS yang merembet ke perbankan Eropa. Sehingga emas jadi pilihan para investor untuk mengamankan dananya.
Investasi Emas Sekarang, Klik di Sini
Rupiah
Nilai tukar rupiah menguat signifikan terhadap dolar AS hingga 1,25% ke level Rp15.153 per dolar AS pada Jumat. Dalam sepekan, rupiah juga naik 1,25%. Berdasarkan kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia Jumat, kurs rupiah di Rp15.189 per dolar AS, di mana rupiah menguat 1,13% dalam sepekan.
Pertumbuhan Ekonomi
Dana Moneter Internasional (IMF) memprediksi ekonomi RI tumbuh 5% di 2023 berkat keberhasilan pemerintah menekan defisit anggaran. Namun, tetap ada tantangan seperti pengetatan keuangan atau perlambatan ekonomi global yang bisa menekan rupiah.
"Pemulihan yang lebih cepat di Tiongkok atau meredanya tekanan inflasi global dapat memperkuat permintaan ekspor Indonesia," jelas Asisten Direktur Departemen Western Hemisphere IMF, Cheng Hoon Lim (26/3/2023).
IMF menilai Indonesia berhasil menekan defisit anggaran tahun 2022 ke bawah level 3% dari produk domestik bruto (PDB), tepatnya 2,4% dari PDB, atau setahun lebih cepat dari prediksi sebelumnya.
SR018
Minat investor terhadap Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Ritel jenis Sukuk Negara Ritel (SR) seri SR018 dinilai tak terpengaruh oleh kenaikan suku bunga Bank Sentral AS, The Fed 0,25% jadi 4,75-5% pada Rabu pekan lalu. Masa penawaran SR018 akan ditutup tiga hari lagi pada 29 Maret 2023 pagi setelah mulai dijual sejak 3 Maret.
Per Minggu (26/3) pukul 15.30 WIB, penjualan SR018 tenor 3 tahun atau SR018 T3 mencapai Rp13,3 triliun. Sedangkan penjualan SR018 tenor 5 tahun atau SR018 T5 mencapai Rp3,59 triliun. Atau total nilai pemesanan dua tenor SR018 mencapai Rp16,89 triliun.
Investasi di SR018 Sekarang, Klik di Sini
Arus Modal Asing
BI mencatat secara kumulatif sejak 1 Januari hingga 21 Maret 2023, aliran modal asing masuk bersih (capital inflow) di pasar Surat Berharga Negara (SBN) Rp41,98 triliun dan pasar saham Rp1,07 triliun. Gabungan keduanya asing masuk di pasar Modal RI sekitar Rp43 triliun dalam waktu 2 bulan 21 hari pertama di 2023 tersebut.
ASII
PT Astra International Tbk (ASII) segera menggelar Rapat Umum Pemegang Tahunan (RUPST) pada 19 April 2023, yang salah satu agendanya pembagian dividen. Manajemen ASII mengajukan usulan dividen final Rp552 per saham atau setara Rp22,3 triliun.
ASII juga mencatatkan total penjualan mobil 97.319 unit pada Januari - Februari 2023, atau naik 11,43% dari periode yang sama tahun lalu dengan pangsa pasar 54%. Secara bulanan di Februari 2023, Astra berhasil menjual 46.564 unit mobil atau naik 8,23% dari februari 2022.
Saham ASII ditutup naik 1,28% jadi Rp5.900 pada Jumat. D’Origin Financial merekomendasi beli saat melemah (BOW) saham ASII dengan target harga Rp6.200 dan stop rugi Rp5.750, dengan support Rp5.900-5.850 dan resisten Rp6.000-6.050. Penguatan saham ASII berpotensi menguji resisten Rp6.000, sehingga penembusan level ini membuka peluang menuju Rp6.050.
INDF
Kinerja emiten konsumer salah satunya PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dinilai moncer pada kuartal I 2023 terdorong momentum Ramadan dan Lebaran. Sebab secara historis, konsumsi rumah tangga meningkat jelang Lebaran yang berlangsung pada April. Harga saham INDF ditutup menguat 3,27% di Rp6.325 pada Jumat.
D’Origin Financial merekomendasi beli saat melemah (BOW) saham INDF dengan target harga Rp6.600 dan stop rugi Rp6.100, support Rp6.250-6.200 dan resisten Rp6.400-6.450. Penguatan saham INDF berpotensi menguji resisten Rp6.400, sehingga penembusan level ini membuka peluang menuju Rp6.450.
ELSA
PT Elnusa Tbk (ELSA) melakukan kerja sama dengan Khan Offshore dalam decommissioning, commissioning, Offshore Hook Up and Carry Over (HUC), Pipe Laying Construction serta O&M/P&M kontribusi untuk pengembangan offshore Engineering, Procurement, Construction and Installation (EPCI) capability. Elsa juga mencatatkan pendapatan usaha Rp12,3 triliun di 2022, naik 51% dari 2021. Laba bersih di 2022 Rp378 miliar, meroket 248% didorong peningkatan aktivitas hulu migas.
Harga saham ELSA ditutup naik 2,67% di Rp308 pada Jumat. D’Origin Financial merekomendasi spekulasi beli saham ELSA dengan target harga Rp340 dan stop rugi Rp290, support Rp304-300 dan resisten Rp312-316. Penguatan saham ELSA berpotensi menguji resisten Rp312, sehingga penembusan level ini membuka peluang menuju Rp316.
Investasi di Reksadana Sekarang, Klik di Sini
ANTM
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) berhasil menggandakan kinerjanya di 2022. Emiten pertambangan milik negara ini membukukan laba bersih Rp3,82 triliun di 2022, melesat 105% dari 2021. Kenaikan laba bersih ANTM ditopang penjualan yang naik 19% jadi RpRp45,93 triliun.
WIKA
PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) meraup pertumbuhan pendapatan, tetapi laba bersih merosot sepanjang 2022. WIKA meraih pendapatan Rp21,48 triliun di 2022, tumbuh 20,61% dari 2021. Namun laba bersih WIKA merosot 94,13% jadi Rp12,5 miliar di 2022 dari.
PPRE
Hingga Februari 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) menggenggam kontrak baru Rp1 triliun, yang didominasi oleh proyek jasa pertambangan. Direktur Keuangan, Manrisk & Legal PP Presisi Arif Iswahyudi mengatakan peluang di bisnis jasa pertambangan masih besar. Karena itu, PP Presisi menargetkan total kontrak baru Rp6-7 triliun di 2023. PPRE berharap lini pertambangan dapat berkontribusi lebih dari 50%. Pendapatan dan laba bersih di 2023 diproyeksikan meningkat 20-25%.
TLKM
Emiten telekomunikasi, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) membukukan kenaikan pendapatan Rp147,31 triliun di 2022, naik 2,86% dari 2021. Namun laba usaha TLKM ambles 16,78% menjadi Rp39,58 triliun akibat kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar atas investasi. Laba bersih TLKM mencapai Rp20,75 triliun di 2023, merosot 16,18% dari 2021.
Investasi di Reksadana Sekarang, Klik di Sini
(AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Saham adalah instrumen investasi yang memiliki risiko kerugian. Artikel ini bertujuan untuk berbagi informasi seputar pasar dengan analisa untuk meminimalisir risiko. Setiap keputusan transaksi beli jual saham ada di tangan investor.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.