Kelolaan Reksadana November 2024 Capai Rp498 Triliun, Terproteksi dan Pasar Uang Melesat
Dana kelolaan reksadana saham dan reksadana indeks tertekan
Dana kelolaan reksadana saham dan reksadana indeks tertekan
Bareksa.com - Dana kelolaan atau asset under management (AUM) industri reksadana Tanah Air pada November 2024 senilai Rp498,1 triliun, melemah 1,1% dari bulan sebelumnya. Pelemahan akibat gejolak pasar, karena sejatinya minat investor dalam membeli reksadana meningkat. Hal ini ditandai dengan jumlah unit penyertaan reksadana pada November 2024 naik 1% secara bulanan jadi 384 miliar unit. Sejak awal 2024 hingga November (YTD), AUM reksadana tertekan 1,36% dan unit penyertaan naik 0,5%.
Historis Dana Kelolaan Industri Reksadana
Sumber : Bareksa Mutual Fund Industry Data Market - Monthly Report November 2024
Promo Terbaru di Bareksa
Menurut Inarno Djajadi, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pasar saham domestik pada November 2024 melemah 6,07% (MTD) per 29 November 2024 ke level 7.114,27. Sejak awal tahun hingga November atau 11 bulan terakhir, Indeks Harga Saham Gabungan melemah 2,18%.
Senada nilai kapitalisasi pasar tercatat Rp12.000 triliun, turun 5,48% sepanjang November. Hal ini akibat investor asing yang mencatat jual bersih Rp16,81 triliun pada November. Meskipun sejak awal tahun hingga November (YTD) asing masih tercatat beli bersih Rp21,56 triliun.
Reksadana Pasar Uang Tumbuh Tertinggi
Seiring pasar bergejolak sepanjang 2024 di mana hingga akhir November (YTD) IHSG terpangkas 2,18% jadi 7.114,27, Tercatat dari enam jenis reksadana, dua di antaranya melemah dan empat lainnya naik.
Kinerja reksadana berbasis saham melemah seiring tekanan IHSG. Sepanjang periode 11 bulan terakhir, dana kelolaan reksadana saham merosot 15,59% atau hampir 16% menjadi Rp88,4 triliun.
Unit penyertaan reksadana saham juga melorot 9,45% menjadi 69,4 miliar unit. Jumlah AUM yang turun lebih dalam dari penurunan unit penyertaan, menandakan penyebab utama susutnya dana kelolaan reksadana saham didominasi nilai aset dalam portofolionya akibat gejolak pasar.
Penurunan dana kelolaan juga dicatatkan reksadana indeks, dengan pelemahan 9,57% (YTD) menjadi Rp11,7 triliun dan unit penyertaan berkurang 3,41%. Sama seperti reksadana saham, penurunan dana kelolaan reksadana indeks juga terutama disebabkan nilai aset dalam portofolionya yang tertekan gejolak pasar.
Kenaikan dana kelolaan tertinggi dicatatkan reksadana terproteksi mencapai 5,58% (YTD) menjadi Rp116,1 triliun, disusul reksadana pasar uang meningkat 3,55% menjadi Rp86,2 triliun, reksadana pendapatan tetap bertambah 2,47% jadi Rp152,5 triliun, serta reksadana campuran naik 0,7%.
Reksadana terproteksi dan pasar uang yang naik tertinggi menandakan investor lebih cenderung memilih instrumen yang lebih stabil dari dampak gejolak pasar modal.
Sumber : Bareksa Mutual Fund Industry Data Market - Monthly Report November 2024
Sepanjang 2024, pasar modal bergejolak akibat sentimen internal dan eksternal, di antaranya kebijakan suku bunga Amerika Serikat (AS), terpilihnya kembali Donald Trump jadi Presiden AS, konflik geopolitik seperti perang Israel-Iran dan Rusia-Ukraina, Pemilu Tanah Air, hingga melemahnya daya beli masyarakat.
(Reynaldi Gumay/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.