Kelolaan Reksadana Indeks Bangkit, Ini Top Manajer Investasi Index Fund Terbesar Juni 2024

Hanum Kusuma Dewi • 16 Jul 2024

an image
Ilustrasi manajer investasi terbaik memegang tropi piala sebagai lambang juara dana kelolaan terbesar. (Shutterstock)

STAR AM, MMI dan Sinarmas mencatat pertumbuhan tertinggi pada Juni

Bareksa.com - Dana kelolaan industri reksadana nasional Juni 2024 bangkit secara bulanan (MOM), seiring dengan bartambahnya unit penyertaan. Jenis reksadana indeks, yang mengacu pada indeks tertentu baik saham ataupun obligasi, juga mengalami peningkatan bulanan. Manajer investasi mana saja yang teratas?

Menurut Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market June 2024, dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) reksadana indeks mencapai Rp11,2 triliun per akhir Juni 2024. Angka tersebut naik 5,57% secara bulanan, meskipun masih turun 13,69% sejak awal tahun (YTD).

Sumber: Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market June 2024

AUM reksadana indeks di akhir kuartal kedua ini juga terlihat sudah rebound 14,28% dibandingkan Rp9,8 triliun pada akhir kuartal pertama 2024.

Kemudian, secara unit penyertaan juga naik 2,09% sebulan, meski ada penurunan 8,37% sejak awal tahun. Naiknya dana kelolaan bersamaan dengan unit penyertaan dapat mengindikasikan tidak hanya kinerja aset reksadana yang naik, tetapi juga semakin banyak unit yang dibeli oleh investor.

Berdasarkan data Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market June 2024, manajer investasi yang memiliki kelolaan reksadana indeks terbesar adalah BNP Paribas Asset Management. Dengan dana kelolaan sebesar Rp4,71 triliun, manajer investasi ini menguasai market share 42%.

Sumber: Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market June 2024

Lalu di posisi kedua ada Panin Asset management dengan dana kelolaan reksadana indeks sebesar Rp1,79 triliun dan menguasai market share 16%. Pertumbuhannya 17% sebulan dan 14% sejak awal tahun.

Di posisi ketiga ada BNI Asset Management dengan dana kelolaan reksadana indeks Rp1,58 triliun dan market share 14%. Manajer investasi ini mengalami pertumbuhan 4% bulanan meski penurunan 48% sepanjang tahun berjalan untuk jenis reksadana indeks.

Posisi keempat ditempati oleh Syailendra Capital yang mencatat AUM reksadana indeks sebesar Rp1,28 triliun dan market share 11%. Syailendra mencatat pertumbuhan kelolaan reksadana indeks 8% bulanan dan 10% secara YTD.

Kemudian posisi kelima ditempati oleh Ashmore dengan dana kelolaan sebesar Rp406 miliar dan pangsa pasar 4%. Manajer investasi ini mencatat penurunan 1% secara bulanan dan 33% secara YTD untuk AUM reksadana indeks.

Pertumbuhan Tertinggi

Di sisi lain, dalam daftar Top 20 manajer investasi pengelola reksadana indeks, ada tiga yang mengalami pertumbuhan bulanan tertinggi. Yang pertama, STAR Asset Management mencatat pertumbuhan 59% secara bulanan dengan AUM reksadana indeks Rp28 miliar per akhir Juni 2024. Sebagai informasi, produk Reksa Dana Indeks STAR Infobank15 baru saja tersedia di super app Bareksa.

Selanjutnya, Mandiri Manajemen Investasi (MMI) mencatat pertumbuhan 21% untuk kelolaan reksadana indeks selama sebulan. Dengan AUM Rp140 miliar, MMI berada di posisi 10 dan pangsa pasar sekitar 1%.

Kemudian, Sinarmas Asset Management juga membukukan pertumbuhan 19% sebulan untuk reksadana indeks. AUM yang dikelola sebesar Rp49 miliar per akhir Juni 2024.

Artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan industri reksadana Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report June 2024. Untuk berlangganan laporan ini silakan hubungi marketing@bareksa.com (cc: data@bareksa.com).

Beli Reksadana, Klik di Sini

(Reynaldi Gumay/hm)

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.