Bareksa.com - Investasi reksadana campuran bisa dipertimbangkan bagi investor dengan profil risiko moderat - agresif dengan target jangka waktu investasi menengah 3 hingga 5 tahun. Alasannya reksadana ini memiliki potensi imbal hasil lebih tinggi dari reksadana pasar uang dan reksadana pendapatan tetap, namun dengan risiko fluktuasi lebih rendah dari reksadana saham.

Reksadana campuran juga cocok bagi investor yang ingin berinvestasi di berbagai instrumen investasi sekaligus tapi dengan dana terbatas. Portofolio investasi reksadana campuran merupakan campuran dari instrumen pasar uang, obligasi dan saham.

Baca juga Industri Naik 19%, Ini 5 Manajer Investasi Juara Kelolaan Reksadana Campuran Juni 2023​

Dari banyaknya produk yang tersedia di industri, nilai aktiva bersih atau dana kelolaan bisa menjadi pertimbangan. Sebab, angka yang juga sering disebut sebagai asset under management (AUM) ini mengindikasikan kepercayaan investor untuk menaruh dana mereka dalam produk reksadana. Namun, besaran AUM tidak serta merta mencerminkan kinerja aset dalam portofolionya.

Lantas, apa saja reksadana campuran terbesar di Indonesia dari sisi dana kelolaan? Berikut ulasannya.

Beli Reksadana, Klik di Sini

Reksadana Campuran Terbesar Juni 2023

1. Sucorinvest Premium Fund

Posisi pertama produk reksadana campuran dana kelolaan terbesar masih ditempati Sucorinvest Premium Fund, dengan kelolaannya senilai Rp2,58 triliun. Dana kelolaan reksadana milik PT Sucor Asset Management ini meroket 72% sepanjang tahun berjalan (YTD) atau dalam 6 bulan terakhir dan naik 17% secara bulanan (MOM).

​Beli Sucor Premium Fund​

​​2. Danareksa Balanced Reguler Income Fund

Sementara itu Danareksa Balanced Reguler Income Fund berhasil naik empat peringkat dari posisi bulan sebelumnya jadi menempati posisi kedua dengan AUM tercatat Rp1,45 triliun pada akhir bulan lalu. Danareksa Balanced Reguler Income Fund menjadi produk reksadana campuran yang mencatat pertumbuhan dana kelolaan paling besar baik secara bulanan/MOM maupun sepanjang tahun berjalan/YTD, yakni 72% dan 1274%.

​3. Insight Tunas Bangsa I Next G​

Insight Tunas Bangsa I Next G pada Juni 2023, jadi di posisi ketiga atau turun satu peringkat. Dana kelolaan Insight Tunas Bangsa I Next G senilai Rp1,26 triliun, melesat 138% sepanjang tahun berjalan (YTD) dan 1% secara bulanan (MOM).
​
​4. Syailendra Dana Investasi Dinamis

Syailendra Dana Investasi Dinamis juga tercatat turun satu peringkat jadi berada di posisi keempat dari bulan sebelumnya dengan dana kelolaan Rp1,25 triliun pada Juni 2023. Dana kelolaannya tidak banyak berubah baik secara bulanan maupun sepanjang tahun berjalan.

​5. Panin Dana Berimbang

Panin Dana Berimbang bertahan di posisi kelima produk reksadana campuran dengan kelolaan terbesar pada Juni 2023, yang senilai Rp1,02 triliun. Secara bulanan nilainya tidak berubah dan sepanjang tahun berjalan sedikit mengalami penurunan 1%.

Beli Reksadana, Klik di Sini

Top 20 Reksadana Campuran Dana Kelolaan Terbesar Juni 2023

Sumber: Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report June 2023

Sementara itu, dari daftar 20 produk reksadana dengan dana kelolaan terbesar, sejumlah produk reksadana campuran ini tersedia di super app investasi Bareksa antara lain Schroder Dana Kombinasi, Sucorinvest Premium Fund, dan Schroder Dana Terpadu II.

Artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan industri reksadana Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report June 2023. Untuk berlangganan laporan ini silakan hubungi [email protected] (cc: [email protected]).

Beli Reksadana, Klik di Sini

(Reynaldi Gumay/Martina Priyanti/hm)

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.

​