Bareksa.com - Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, tidak banyak reksadana dikelola aktif yang bisa mengalahkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Maka dari itu, investor agresif yang mencari potensi keuntungan setara dengan pasar dapat mencari alternatif dengan membeli reksadana indeks saham. Salah satu reksadana indeks yang tersedia di Super App Bareksa adalah Syailendra MSCI Indonesia Index Value Fund Kelas A.
Menurut data Bareksa, dalam 5 tahun terakhir IHSG mencatat return 14,89% dan hanya sekitar 42 reksadana saham dikelola aktif yang bisa mengalahkannya. Dalam 10 tahun terakhir, hanya ada 14 produk yang bisa mengalahkan kinerja pertumbuhan 45,92% dari IHSG per 7 Juli 2023.
Adapun Syailendra MSCI Indonesia Index Value Fund Kelas A (SMSCI) dalam 5 tahun terakhir menunjukkan pertumbuhan hingga 23,79% (per 7 Juli 2023). Bahkan, dengan momentum kenaikan sepanjang tahun 2023, reksadana ini menguat 19,18% setahun. Kinerja ini melampaui IHSG dalam periode yang sama yang hanya naik 0,96%.
Grafik Perbandingan Kinerja Reksadana SMSCI vs. IHSG Setahun
Sumber: Bareksa.com, data per 7 Juli 2023
Reksadana indeks adalah reksadana yang dibuat untuk meniru pergerakan dan kinerja dari suatu tolok ukur yang telah ditentukan. Dalam mengelola reksadana indeks, manajer investasi hanya mengikuti pembobotan dalam indeks acuan dan tidak banyak melakukan jual beli (trading) sendiri.
Karena itu, biaya pengelolaan reksadana bisa lebih efisien dan dapat memberikan hasil optimal bagi investor. Investor pun mendapatkan potensi kinerja yang setara dengan indeks acuan.
Strategi investasi dari reksadana yang dikelola Syailendra Capital ini berdasarkan alokasi aset dalam indeks acuan dengan pertimbangan likuiditas. Reksadana ini juga dapat melakukan posisi taktikal untuk meraih harga terbaik dari saham dalam portofolio dengan kisaran alokasi 80%-100%. Acuan untuk reksadana ini adalah MSCI Indonesia Value Index.
Indeks MSCI Indonesia adalah salah satu indeks acuan utama yang dipercaya investor asing untuk mengelola portofolio saham-saham di Indonesia. Dalam portofolio tersebut, terdapat Indeks MSCI Indonesia Value yang berupaya menangkap saham-saham Indonesia dengan kapitalisasi besar dan menengah yang menunjukkan karakteristik dengan valuasi menarik.
Isi dalam indeks ini adalah saham-saham dengan valuasi rendah (undervalued) atau terbilang murah, yang berpotensi menjadi primadona dalam jangka panjang. Indeks yang dikelola Morgan Stanley Capital International ini melakukan review dan perubahan komposisi (rebalancing) setiap kuartal berdasarkan indikator valuasi saham seperti rasio harga terhadap laba (P/E), rasio harga terhadap nilai buku (P/B) dan rasio dividen (dividend yield).
Menurut fund fact sheet reksadana per Juni 2023, 10 besar aset (top holdings) dalam portofolio SMSCI adalah berikut ini:
Adaro Energy Tbk (ADRO)
Astra International Tbk (ASII)
Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)
Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI)
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)
Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP)
Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)
Unilever Indonesia Tbk (UNVR)
United Tractors Tbk (UNTR)
Melihat kinerjanya, reksadana indeks ini juga mendapatkan nilai Barometer Bareksa 4,5 dari skala 5 yang artinya sangat baik. Barometer Bareksa tidak hanya mempertimbangkan return, tetapi juga risiko, tata kelola dan indikator penting lainnya yang dievaluasi secara berkala oleh Tim Analis Bareksa.
Jumlah dana kelolaan reksadana ini, yang dapat menjadi indikasi kepercayaan investor, mencapai Rp743,79 miliar per akhir Juni 2023. Reksadana indeks yang sudah meluncur sejak 8 Juni 2018, atau lima tahun lalu ini, bekerja sama dengan Standard Chartered Bank sebagai Bank Kustodian.
Jadi, investor agresif yang ingin mencari biaya pengelolaan efisien dapat memilih reksadana indeks SMSCI. Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund Kelas A tersedia di super app Bareksa dan bisa dibeli dengan modal mulai Rp50.000 saja.
Beli Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund
(ADV | hm)
* * *
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Konten bersponsor. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.