Bareksa.com - Sebagian besar pasar percaya bahwa situasi pasar keuangan akan berangsur menjadi lebih positif menjelang akhir tahun. Berikut ulasan khususnya mengenai pasar saham serta potensinya yang bisa menjadi bagian pertimbangan investor dalam menentukan strategi investasi, termasuk di reksadana.
Berikut penjelasan dari Caroline Rusli, CFA – Senior Portfolio Manager, Equity PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) dalam ulasan pasar saham - Seeking Alpha Edisi Juni 2023 dari Manulife Aset Manajemen Indonesia, Minggu (18/6/2023).
Latar Belakang Pasar Global pada Paruh Kedua 2023
"Kami memiliki pandangan bahwa volatilitas pasar akan cenderung tinggi selama paruh pertama dan beralih menjadi lebih positif menjelang akhir tahun terutama ketika The Fed sudah mencapai puncak suku bunganya," kata Caroline.
Setidaknya ada beberapa tema utama global yang akan cukup menonjol di paruh kedua yaitu:
Suku bunga bukan satu-satunya alat yang digunakan The Fed dalam memitigasi volatilitas pasar. Menurut Caroline, meningkatnya volatilitas di sektor keuangan tidak serta merta membuat The Fed untuk menurunkan suku bunga, mereka memiliki ‘alat’ lain untuk memitigasi kondisi di luar risiko sistemik apalagi melihat inflasi di sektor jasa yang masih cukup persisten.
Perbedaan pertumbuhan ekonomi Asia dengan negara maju akan semakin mencolok. Caroline menjelaskan bahwa pulihnya aktivitas domestik dan meningkatnya perdagangan intra-Asia menjadi bantalan bagi ekonomi Asia di tengah melambatnya permintaan dari kawasan negara maju. Inflasi Asia yang lebih rendah memberi ruang kebijakan bank sentral untuk menopang ekonomi.
Di sisi lain Caroline menjelaskan mengenai pasar domestik di paruh kedua tahun 2023, yang menurutnya di tengah kondisi global yang masih tidak menentu, Indonesia menawarkan stabilitas dan kondisi perekonomian yang terjaga baik.
Ia menyampaikan bahwa outlook pasar keuangan Indonesia diharapkan akan menjadi semakin positif didukung oleh beberapa tema utama di paruh kedua yaitu:
Sayangnya, pandangan yang lebih positif terhadap ekonomi Indonesia belum tercermin pada kinerja pasar saham di tahun ini karena kurangnya apresiasi dari investor domestik. Menurut Caroline terhadap outlook pasar saham Indonesia, kondisi inilah yang menyebabkan pergerakan pasar saham menjadi ‘lesu’.
Malah, ia melanjutkan kalau investor asing justru memiliki optimisme yang lebih baik pada pasar saham Indonesia terlihat dari arus masuk yang cukup konsisten bahkan ketika terjadi guncangan di pasar keuangan global.
"Di paruh kedua kami mengharapkan sentimen pasar akan beralih menjadi lebih positif didukung oleh faktor seperti profitabilitas perusahaan yang baik ±67% dari perusahaan yang merilis kinerja keuangan kuartal pertama berhasil memenuhi dan mengalahkan ekspektasi konsensus sehingga membuka peluang kenaikan earnings di tahun ini, valuasi pasar saham yang relatif rendah dan meningkatnya aktivitas domestik terkait belanja pemilu menjelang akhir tahun," papar Caroline.
Lalu strategi investasi apa yang diterapkan guna mengkapitalisasi kondisi fundamental Indonesia yang baik?
Dengan latar belakang kondisi makro yang kuat dan penyelenggaraan pemilu di tahun 2024, MAMI memiliki pandangan yang positif terhadap beberapa sektor:
"Di samping itu kami juga terus mencermati likuiditas dan volatilitas untuk memastikan pengelolaan investasi memberikan hasil optimal dengan risiko yang terkendali," kata Caroline.
Beli Reksadana Sekarang, Klik di Sini
(Martina Priyanti/hm)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.